Wednesday, November 15, 2023

Maestro Tari dari Ranahminang

Jalan Tari Ery Mefri 


Khatam. Sebuah buku yang telah membuat air mata jatuh ke dalam. Cerita sebuah perjuangan seseorang yang keras kepala, meneroka jalan dengan seni olah gerak tubuh bernama tari. Jalan itu akhirnya membawanya sampai ke seluruh benua. Panggung ke panggung teater tertutup yang ditunggu penonton telah dijejak melalui karyanya. Sebuah capaian yang tidak mudah tentunya. 

Pelajaran penting dari setiap buku tentang tokoh adalah daya juang dalam mencapai puncak dari pilihan hidupnya. Begitu juga buku tentang perjalanan kekaryaan seorang Maestro Tari, Ery Mefri ini.   

Salam Tubuh Pada Bumi (STPB) ditulis oleh jurnalis senior, mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Padang, Hendra Makmur, mengurai kisah 40 tahun Ery Mefri berkarya. Tidak hanya sosok koreografer saja, tetapi juga diajak berwisata tentang masa lalu kehidupan para seniman, media cetak, kampus, juga panggung ke panggung. Wacana yang sedang aktual pada masa itu juga dikupas. 


Saya jadi ingat satu buku biografi lagi, 40 Th Karni Ilyas; Lahir Untuk Berita, ditulis oleh Fenty Effendy (Kompas, 2012). Saya tambah satu lagi, Sekali di Daerah Tetap di Daerah; Autobiografi Basril Djabar (Genta Singgalang Press, Padang: 2009). 

Ery Mefri, Karni Ilyas, Basril Djabar, memang tiga tokoh yang layak dibukukan. Mereka masuk dalam Ensiklopedia 1001 Tokoh Minang (UMSB Press, Padang: 2023). Tentulah bukan cita-cita sang tokoh ini, untuk dibukukan atau masuk ensiklopedia namun jejak sejarah hidup mereka, daya juang, patut menjadi pelajaran bagi generasi selanjutnya. Tidak mudah mencapai puncak cita-cita. Siapapun itu, pengecualian mungkin terjadi pada anak raja dan anak orang kaya. 

Membaca Ery Mefri melalui tulisan Hendra Makmur, mengungkapkan betapa perih harus dilalui agar bisa bertahan dan tetap berkarya, dihargai dengan tepuk tangan di bangku penonton. Bertahan hidup dengan seni, di negeri ini, masih terasa aneh bagi sebagian orang. 

Ery Mefri sudah 40 tahun berkarya, dengan Magnum Opus "Rantau Berbisik" tidak hanya penghargaan kementerian yang baru saja diterima namun saya usul perguruan tinggi patut memberi gelar yang layak entah apa itu. Jejak keilmuan praksis yang dicapai melalui eksperimen dan kreativitasnya, telah membuktikannya sebagai salah seorang kreografer kelas dunia. Sungguhpun Ery Mefri tidak akan pernah mengharapkan itu, namun sekali lagi, "kerjanya menari ke menari saja," kata Sastrawan Khairul Jasmi, patut diapresiasi lebih atas capaiannya. 

Onak dan duri bersama bendera seni Nan Jombang Dance Company, telah membuat Ery Mefri mengungkapkan beberapa filosofi hidup tentang gerak dan bunyi. Sehingga harus menyampaikan salam kepada bumi, sebagaimana judul buku ini.  

Menikmati Ery Mefri menari, tuan puan akan tahu betapa menyatunya antara bunyi dan gerak di tubuhnya. Saya amat terkesan, ketika pertama menonton sosok ini membawa Tan Bentan (Tari Adok). Jika ada pendapat, sebelum lahir Ery Mefri telah menari, mungkin ada benarnya. Darah seni tradisi dari abaknya, Manti Menuik dan amaknya, Nurjannah. Sejak kecil sudah akrab dengan paduan bunyi dan gerak. 


Terakhir, secara umum STPB perlu dibaca oleh siapapun namun secara khusus mesti dibaca oleh seniman, sastrawan, mahasiswa seni tari dan penikmat seni. Bacalah, agar memahami kreativitas tiada henti akan berujung pada hasil yang tak pernah mendustai proses. Bersabar dan belajar itu pahit namun dijanjikan dengan buah yang manis. [Abdullah Khusairi]

Sunday, October 8, 2023

Short Sunday Notes

Always remind students who are lazy to write and speak, not to work in the mass media. The passion of media people is writing and speaking as the main thing. The main support is reading! Actually this profession alone requires passion; writing, speaking and reading, there are also many others. If you are lazy to do all three, stay away from ideals that revolve around these three fields. 

More than that, actually if you have reached the college class stage, the above is not a big problem. Now, I see that it is a big problem, not only students but also lecturers, some of whom are only fixated on the old things that are taught. Meanwhile, progress has come a long way. Students are also engrossed in a new world, watching short videos that keep them away from academic intellectual work. 

For me, it's a terrible job because they carry parental responsibility. It costs a lot of money. Students nowadays are given motorcycles, laptops, cellphones, enough money in their accounts. They should get more knowledge and experience, as their capital after graduation. Not just to be a scholar. 

Meanwhile, competition for job opportunities is tough. They will soon become unemployed if they do not have more value than others. I fret to myself on Sundays. Hope all is well. [] Abdullah Khusairi

Sunday, March 12, 2023

RUANG PERCAKAPAN

my twit

Berapa groups yang ada di dalam sellulermu? Apakah di atas 25 WhatsApp Group (WAG)? Sudah efektifkah setiap WAG itu sebagai sebuah medium komunikasi kelompok? Pernahkah ketinggalan informasi di WAG karena terlalu sibuk bekerja? Mari kita bahas. #WAG #Crowded

WAG seperti jalanan raya yang macet dan seseorang bisa ketinggalan informasi. Harus dipahami, kalau ada anggota WAG tidak bisa mengikuti pembicaraan yang sedang berlangsung, sebab sudah jauh harus scroll. #WAG #Crowded

Ada baiknya, langsung ke orangnya, jangan ke WAG. Kalau di WAG, harus ditag ke tujuan, karena belum tentu yang dituju sedang ada waktu baca. WAG adalah jalan raya. #WAG #Crowded

Informasi di ruang percakapan WAG adalah kecepatan yang tak mungkin dikejar oleh manusia-manusia sibuk. Maka jangan pernah menyangka orang bisa ada waktu untuk aktif di WAG. Kita harus tahu, begitu banyak perbedaan. #WAG #Crowded

Saturday, March 4, 2023

my twit

social media dan ruang percakapan bukanlah saluran resmi dalam komunikasi organisasi, kecuali ada disclaimer, karenanya menyampaikan hal-hal resmi semestinya tidak melalui ruang percakapan tetapi melalui surat resmi tercatat. ini juga termasuk jika nanti ada persoalan hukum dan peraturan yang berlaku. #kultumsabtu 

sungguhpun begitu, social media dan ruang percakapan telah membantu kelancaran informasi yang membutuhkan kecepatan. hanya saja, kecepatan yang luar biasa tidak bisa diandalkan untuk kekompakan. #kultumsabtu 

galib terjadi dalam perspektif komunikasi, konflik terjadi diawali dengan miskomunikasi, malkomunikasi, diskomunikasi dalam percakapan kelompok. salah satu trigger, kecepatan pengiriman pesan tidak diiringi kecepatan penalaran penerima. #kultumsabtu 

belum lagi soal isi pesan, yang mungkin saja dibangun atas maksud dengan sengaja sebagai peluru, atau tidak sengaja namun kemampuan kebahasaan membangun kekeliruan. #kultumsabtu kecerdasan teknologi di atas kecepatan budaya berkomunikasi. belum lagi ditambah dengan maksud dan tujuan memang ingin membangun konflik dari kebencian dan keinginan untuk menghancurkan. perang dunia dimulai dari sini. #kultumsabtu 

pada konteks inilah, literasi media sangat penting dikuasai oleh siapapun yang telah memegang android; di dalamnya ada social media dan ruang percakapan. #kultumsabtu

silahkan kutip, jangan lupa sumber...