Posts

Showing posts from October, 2010

Mahasiswa dan Dosen AMIK-STMIK Jayanusa Belajar Jurnalistik

Image
Puluhan mahasiswa dan dosen mengikuti workshop jurnalistik yang diadakan AMIK-STMIK Jayanusa, di kampus Jalan Damar 69 E Padang, Sabtu (23/10/2010). Dalam worskhop tersebut, tampil sebagai pembicara mantan wartawan senior Padang Ekspres Grup Abdullah Khusairi, M.A. Dosen jurnalistik di IAIN Imam Bonjol Padang itu tampil atraktif dan interaktif dalam mengupas tuntas teori dan praktik jurnalistik. Dasar-dasar jurnalistik, penulisan sebuah berita, teknik menulis kreatif dan kode etik jurnalistik serta cara kerja seorang jurnalis. "Dalam menjalankan tugasnya, jurnalis harus jeli dan peka melihat berbagai persoalan atau kejadian yang ada di sekitarnya," katanya. Pada kesempatan itu, dia mendorong para mahasiswa dan dosen untuk aktif menulis, meskipun mereka bernaung dalam lingkup pendidikan komputer. "Menulis apa saja, yang bermanfaat bagi kemaslatahan ummat" kata mantan Wakil Pemimpin Redaksi Posemtero Padang dan Redaktur Pelaksana Padang Ekspres itu. Untuk tahap awal,

Launching Buku Perempuan Bawang & Lelaki Kayu

Menanak Pengalaman Jadi Cerita Ulasan terhadap Perempuan Bawang & Lelaki Kayu karya Ragdi F. Daye Oleh: Abdullah Khusairi, M.A. Suatu hari, entah kapan, seorang mahasiswa menghampiri meja kerja saya di Harian Pagi Padang Ekspres. Dia kelak akhirnya jadi penulis! Ia datang bersahaja dan banyak bertanya. Lalu menyodorkan karyanya. Seterusnya, saya sering menelepon, untuk sekedar menyapa dan bertanya soal karya terbaru untuk halaman sastra yang saya asuh waktu itu. Itulah Ragdi F. Daye, yang kita kenal hari ini, penulis Perempuan Bawang & Lelaki Kayu, yang kita bicarakan proses kreatifnya. Cerpen-cerpen di dalam buku ini, telah menempatkan Ragdi F. Daye bagian dari penulis yang lahir dari Ranahminang. Sering sekali kami terlibat dalam diskusi tentang proses kreatif dan mengikuti banyak ajang lomba. Salah satu yang membuat salut kepada penulis satu ini, ia konsisten berjuang untuk eksis melalui seluruh kekuatan akses. Ia berhasil dan bisa menerbitkan buku ini. Selamat! * Membaca sa

Menyusuri Sumatera Lewat Hollywood

Oleh: Dahlan Iskan, Dirut PLN SETELAH menelusuri Sulawesi, saya kembali melakukan perjalanan jauh. Dari Lampung terus ke utara. Bahkan sampai mendekati Hollywood dan bermalam di Bil Hotel di Kingstone. Orang Sumsel memang selalu bangga menyebut Kota Kayu Agung dalam bahasa Inggris (Hollywood) dan Baturaja menjadi Kingstone. Sedangkan Bil Hotel tadi sebenarnya hanya singkatan dari Bukit Indah Lestari. Karena berangkat dari Lampung sudah sore, rombongan baru tiba di Kingstone, eh Baturaja, pukul 00.00. Tanggal sudah berubah menjadi 22 September 2010. Makan malam yang disiapkan teman-teman PLN setempat menjadi mirip makan sahur di bulan Syawal. Kali ini, perjalanan dimulai dari melihat PLTU Tarahan (Lampung) 2 x 100 MW yang sering bermasalah. Mirip PLTU Labuan Angin di Sibolga. Ada saja bagian dari boiler yang rusak. Bulan depan, persoalan tersebut harus selesai. PLTU Tarahan harus bisa menjadi andalan untuk mencegah terulangnya krisis listrik di Lampung. Terutama krisis listrik yang kron

Bantuan Gempa Tahap I Sisakan Catatan

Syamsul Maarif : Jangan Sampai Laporan Lebih Indah dari Warna Aslinya Padang---Realisasi bantuan tahap I untuk rehab dan rekon pascagempa Sumbar belum sampai separuh. Dalam perjalannya, bantuan tersebut sudah menyisakan sejumlah catatan untuk disampaikan ke inspektorat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Namun, laporan realisasi bantuan tahap I tersebut haruslah seindah warna aslinya di lapangan. Harapan tersebut disampaikan Kepala BNPB Syamsul Maarif usai rapat koordinasi antara BNPB dengan instansi terkait di daerah. Dengan demikian, laporan yang disampaikan ke penanggung jawab dan masyarakat bisa diterima oleh semua pihak. ”Jangan sampai laporan lebih indah dari warna aslinya. Dan, perlu dijelaskan kepada masyarakat penerima bantuan, bahwa bantuan ini adalah stimulan, bukan kompensasi atas kerusakan atau kerugian yang diderita korban gempa,” ujarnya usai rapat yang berlangsung di Pangeran Beach Hotel, Rabu (14/7). Dari laporan yang ia peroleh dari Tim Pendukung Teknis (TPT

Gempa Sumbar

Kunci Pintu Sekali Putar, Apatisme yang Mekar Abdullah Khusairi, MA Bencana gempa telah melahirkan luka lara panjang. Menghancurkan infrastruktur. Meruntuhkan sendi-sendi kehidupan. Sejak beberapa saat setelah gempa, perubahan di sekitar kita mulai terjadi. Terus menjadi. Hingga memasuki masa tanggap darurat, masa rehabilitasi dan rekonstruksi, perubahan hebat merambat. Maka benarlah adegium dari ranah ini, sakali aia gadang sakali tapian berubah. Perubahan tersebut baik disadari maupun tidak, ia merambat. Apa saja perubahan tersebut? Kita bisa lihat, paling tidak fenomena beberapa bulan belakangan. Setelah gempa, warga Kota Padang, pada malam hari mengunci pintu rumah dengan sekali putar saja. Padahal biasanya, pintu dikunci, anak kunci dicabut diletakkan ke tempat yang aman, tidak tinggal di pintu. Juga diberi pengaman tambahan, berupa palang. Ini sebuah perubahan. Asumsinya, kalau terjadi gempa di tengah malam, membuka pintu bisa cepat. Kalau kuncinya dua kali putar, san