Posts

Showing posts from April, 2010

Mengatur Infrastruktur yang Hancur

Image
PADANG---Pengerjaan proyek infrastruktur yang rusak akibat gempa sudah memasuki masa pengerjaan oleh kontraktor. Progres menunjuk pada angka 58 persen. Laporan terakhir, 20 April 2010, Kabid Infrastruktur Dinas Prasarana Jalan dan Tata Ruang Permukiman (Dinas Prasjal Tarkim) Sumbar sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), realisasi fisik di lima wilayah lebih maju dari sektor lain. Rinciannya adalah, Wilayah I, Pasaman-Agam, 75, 23 persen, Wilayah II, Pariaman-Pessel 64,17 persen, Wilayah III, Tanahdatar-50 Kota 84,30 persen, Wilayah IV Solok-Sijunjung 55,98 persen. Infrastruktur Jembatan dan Jalan disiapkan Rp48.384 Miliar. Realisasi keuangan terakhir, Rp15 Miliar. Badan jalan yang diperbaiki akibat bencana gempa, di antaranya adalah Ruas Jalan Lubuk Basung-Sungai Limau, Ruas Jalan Ketaping-Pariaman, Ruas Jalan Pariaman-Manggopoh. Selain itu, Ruas Jalan Manggopoh-Padang Luar, Ruas Jalan Padang Sawah-Kumpulan. Di Kabupaten 50 Kota, ruas jalan Suliki-Koto Tinggi, Ruas Jalan Payakumbuh-Sit

Masih Ada yang Tidur di Tenda

Image
Ke Mato Aie dan Kurao Pagang PADANG --- Hampir delapan bulan berlalu, duka lara itu masih terasa di Pagang Dalam Kurao Pagang Kecamatan Nanggalo Padang. Mereka korban gempa masih ada yang tidur di tenda. "Ada 161 rumah yang hancur di sini. Korban umumnya baru mendapatkan bantuan tanggap darurat. Rehab Rekon masih dalam proses," ungkap Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Zulman, ketika menyambut kedatangan Koordinator Tim Pendukung Teknis (TPT) BNPB Rehab Rekon Sumbar, Dr Sugimin Pranoto, Pejabat Pembuat Teknis Kegiatan (PPTK) dari Kuasa Penggunaa Anggaran (KPA) Permukiman dan Perumahan Dinas Prasjal Tarkim Sumbar, Ir. Nasral dan rombongan. Kedatangan rombongan ini melalui jembatan gantung, dan langsung disambut dengan tenda-tenda putih yang telah buram karena hujan dan panas. Zulman mengajak warga korban gempa untuk bangkit dan optimis. Meyakinkan mereka akan tetap mendapat bantuan, walau memang disadari sudah sangat terlambat. "Baru menerima dana bantuan gempa 2

Orientasi Kepemimpinan

Image
Setiap kebijakan, bagi seorang pemimpin mestilah berorientasi kepentingan kepada rakyat. Sebab substansi dari kepemimpinan adalah melayani kepentingan massal. Inilah awalnya filosof Yunani itu menyebutkan demo dan cratos. Kini kita menyebutnya demokrasi. Rakyat yang berdaulat memilih pemimpin yang akan memimpin mereka. Lalu atas kehendak rakyat pula, kemana arah dan tugas dari pemimpin itu dalam melaksanakan tugasnya. Namun perkembangan selanjutnya, memang tidaklah mudah melahirkan demokrat sejati itu. Kita menyebutnya seorang negarawan, pemikir dan pekerja keras untuk selalu berorientasi kepada kepentingan rakyat. Sebab, selain demokrasi substansi, juga berkembangan demokrasi prosedural. Semuanya dilandaskan prosedur, jika tidak, penjara tempatnya. Kebijakan publik harus diambil hati-hati, mengikuti prosedur dan pada gilirannya mengikis substansi yang menjadi tujuan awal. Peraturan yang berlaku memang perlu dijalankan, namun kekuatan memahami teks tanpa melihat konteks adalah kenyataa

Sumbar Harus Naik Kelas

Image
BNPB Serahkan Bantuan ke Sumbar Padang --- Sumatera Barat harus naik kelas dalam menangani bencana alam. Tidak lagi serabutan dan lemah ketika terjadi bencana secara tiba-tiba. "Harus naik kelas. Peralatan yang diserahkan ini sangat canggih. Diharapkan dapat bermanfaat," tegas Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, di hadapan pemerintah daerah yang menghadiri penyerahan bantuan, di Halaman Kantor Gubernur, Kamis (15/4). Dikatakan Syamsul Maarif, filosofi menanggulangan bencana ada tiga. Jauhkan rakyat dari daerah bencana, jauhkan bencana dari rakyat. "Ketiga, living harmony with disaster. Teknologi yang kita berikan ini bantuan Asian Development Bank (ADB), dimana kegunaannya adalah untuk penanganan bencana lebih baik. Dan seharusnya kita naik kelas," papar Syamsul Maarif. Peralatan Penanggulangan Bencana yang diserahkan berupa satu uni unit mobil komunikasi, 12 unit mobil rescue, 25 unit sepeda motor rescue, 12 tenda posko, 18 tenda se

Rehab Rekon Sumbar Makin Cepat

Image
Padang --- Proses Rehab Rekon (RR) Sumbar Pasca Gempa, sejak Januari hingga April terus memperlihatkan progres yang cepat. Hal ini berkat bantuan banyak pihak. Masyarakat hendaknya juga membantu percepatan tersebut. "Laporan yang masuk ke Pemprov, dari NGO dan pemerintah daerah, sudah menunjukkan penyelesaian infrastruktur pendidikan, kegiatan pemulihan sosial dan sebagainya. Kita telah membuat action plan untuk tahap RR selanjutnya," ungkap Gubernur Sumbar, Marlis Rahman didampingi Koordinator Tim Pendukung Teknis (TPT) BNPB Rehab Rekon Sumbar, Dr. Sugimin Pranoto, Ketua Bappeda Sumbar, Dr. Bambang Istijono, kemarin. Marlis Rahman menyatakan apresiasi yang tinggi untuk Non Govermen Organization (NGO) yang telah dan sedang bekerja untuk mempercepat RR Sumbar. Salah satu laporan yang datang ke tangan Marlis dari Australian Agency for Internasional Development (AusAID). Laporan menunjukkan, sudah dan akan membangun 20 sekolah senilai 5.000.000 Dollar Australia (Sekitar Rp41 Mil

Rekomendasi Relokasi Sedang Dikaji

Image
Padang—Tim Pendukung Teknis (TPT) BNPB Rehab Rekon Sumbar melakukan kajian menyeluruh soal relokasi korban galodo akibat gempa. Hasil kajian yang melibat berbagai pihak ini akan melahirkan rekomendasi kepada Tim Pelaksana dan Pemkab. "Sudah dimulai dengan beberapa kali pertemuan. Banyak persoalan yang mengapung, kita masih menampung," ungkap Anggota TPT BNPB Rehab Rekon Sumbar, Khatib RB Pahlawan Kayo, usai rapat relokasi, Rabu (7/4). Rapat ketiga digelar menghadirkan NGO, BPBD, Wali Nagari. Semuanya memberikan data dan pemikiran atas kebijakan relokasi. Hal-hal yang muncul, masalah sosial ekonomi warga yang akan direlokasi, budaya dan sikap kesiapan, pendapatan awal para korban, jumlah KK yang belum valid, lokasi penempatan, dll. "Dinas Transmigrasi Provinsi Sumbar menyiapkan dua tempat, di Kabupaten Dharmasraya, Sijunjung dan Kabupaten 50 Kota. Kedua Pemkab siap menerima dan sudah ada lahan. Namun tidak bisa begitu saja dilaksanakan seperti pengadaan barang," ujar

Aku Ada di Lantai Tiga

Image
Mereka yang menulis dalam buku ini: Dwi Januanto Nugroho, Nursalam AR, Fira Basuki, Abdullah Khusairi, Dyra Hadi, Nuril Annissa, Igoy el Fitra, Dea Anugrah, Benny Arnas, Asep Sambodja, Irawan Aji, Zelfeni Wimra, Timra Madana Pitri, Mariska Anggraini, Endik Koeswoyo, Yandigsa, Muhammad Sholihin, Raudhatul Usnami, Karina Anggara, Irawan Senda, Sulfiza Ariska, Akhyar Fuadi, Zandika Alexander, Silfia Hanani, Feryanto Heady, Darwis Ramadhan, Galuh Parantri, Arif Puji G. Luckty Giyan Sukarno, Bejo Halumajaro, Pamungkas WH, Gayatri Parikesit, Monica Petra Karunia, Sulistyawati, Rahmad Ibrahim, Haerul Ibrahim, Haerul Said, Addiarahman, Salman Aristo, Dewi "dee" Lestari, Muhammad Nasir, Muhammad Zikri. RAPALAN TERIMA KASIH "Grrrrrrrrrrrrrrr.." BUMI BERGUNCANG, tanah menari bagaikan seekora naga yang baru saja terbangun dari tidurnya. Melontarkan tanah dan lumut di batang badannya. Berhamburan meningkahi udara, dengan raungan dari inti bumi yang bergerak, bersigesak. Di remba

Menggagas Gedung Aman dari Guncangan

Image
Padang---Setelah kampanye rumah aman gempa, Pemprov Sumbar mulai menyadari dan akan mencanangkan pembangunan gedung yang diyakini aman gempa. Beragam teknologi dipelajari. Mulai dari yang konvensional hingga yang mutakhir. "Pertanyaan yang sering muncul di tengah kita, apakah tahan ketika diguncang gempa. Saya mendapatkan jawaban dari teman-teman ahli konstruksi Jepang, tidak ada yang aman, namun bukan berarti tidak ada teknologi terbaru untuk membangun gedung agar tetap aman ketiga gempa terjadi," ungkap Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Permukiman, Ir. Dodi Ruswandi, MSc ketika membuka Workshop On Retrofit Damaged Building And Infrastructure due to September 30th 2009 Sumatra Earthquake Seismic Isolation Techniques, Pangeran Beach Hotel, Rabu (7/4). "Sepulang dari studi ke Jepang hingga Amerika, jawabannya yang didapatkan adalah, gunakan teknologi terbaru. Sebab itulah yang paling mungkin. Tidak ada lagi alasan untuk menunda, pengalaman pemerintahan Jepang patut dijadik

Mereka Mengadu Karena Tak Dibantu

Image
Padang--- Ratusan pengaduan seputar kejanggalan proses bantuan gempa masuk ke Posko Masyarakat Sipil untuk Mengadvokasi Permasalah dalam Penanganan Bencana di Sumbar, sepanjang enam bulan sejak terjadi Rabu kelabu, 30 September 2009 lalu. Laporan tersebut umumnya ketimpangan pembagian bantuan kepada korban. Ini potret dari gagapnya penanganan kebencanaan di negeri ini. Pemerintahnya tidak siap, masyarakatnya sangat kalut ketika bencana terjadi. Soal pemerataan pembagian uang lauk pauk antara satu nagari dengan nagari yang lain adalah realitas paling naif di suasana duka mendalam di tengah masyarakat korban gempa. Hal di atas terungkap dalam Semiloka yang ditaja Lembaga Bantuan Hukum (LBH)Padang-PBHI yang bekerja sama dengan Oxfam, di Asrama Haji Tabing Padang, Rabu (31/3). "Malahan ada yang korup. Sekarang sudah masuk proses hukum. Itu terjadi di sebuah nagari di Kabupaten Padang Pariaman," ungkap Aktivis LBH, Adrisal SH, di hadapan peserta Semiloka. Pengaduan tersebut tidak

Disiplin Jepang Lawan Gempa

Image
Beberapa hari di Jepang bulan Februari, banyak pengalaman yang perlu dibagi. Jepang yang punya masalalu seputar gempa, bom, telah melahirkan budaya yang patut ditiru. Jepang menyadari betapa pentingnya bangkit dan kerja keras. Inilah bentuk budaya yang sulit dikejar oleh bangsa Indonesia. Apalagi kalau tidak mau merubah diri. Merubah cara pandang berkehidupan. Hal ini mempengaruhi penanganan bencana. Tanpa menyingkirkan kearifan lokal (local wisdom) yang kita miliki, setidaknya ini patut diungkapkan, masyarakat Jepang punya kesadaran disiplin terhadap aturan, komitmen untuk maju, mau belajar dan sadar terhadap arti penting lingkungan hidup. Ini pula modal Jepang untuk menangani bencana gempa. Mereka belajar sehingga bisa percaya diri, gempa sebuah fenomena alam yang mesti dihadapi dengan ilmu pengetahuan. Dan semoga kita begitu.[] sugimin pranoto/Koordinator Tim Pendukung teknis (TPT) BNPB Rehab Rekon Sumbar

Wendra Yunaldi Tak Jadi Maju Jadi Calon Bupati

Image
Limapuluh Kota, Padek Calon bupati dan wakil bupati kabupaten 50 Kota boleh lega, satu kandidat yang diprediksi kuat akan bisa menjadi orang nomor satu di Luak Limo Puluah menyatakan tak jadi maju jadi calon bupati. Tokoh muda ini menyatakan, belum waktunya. Walau pada dasarnya, test case sebagai calon DPD dalam Pemilu 2009 lalu, ia pemenang untuk daerah ini. Ketua KNPI Payakumbuh ini meyakini, waktunya belum tepat untuk memimpin Limapuluh Kota. "Saatnya, saya berikan kesempatan untuk balon lain. Toh, puluhan balon saat ini sudah optimis semua menang," ujarnya, kemarin. Tentang komitmen membangun kampung halaman, sementara ini, Wendra masih terus berpikir agar Limapuluh Kota maju di semua bidang. Namun, ia akan terus memberikan segenap kemampuannya bagi daerah. "Tidak harus berlomba-lomba jadi Bupati atau Wakil Bupati. Saya punya rumusan Segar agar Limapuluh Kota terbangkitkan. Setidaknya, sumbangsih saya tak pernah terputus." Wendra menjawab pembatalan dirinya maju

Bencana Berlanjut, Penanggulangan Terus

Image
PADANG --- Penanggulangan bencana akan tetap menjadi program berkelanjutan. Walaupun bencana tak ada, penanggulangan bencana akan bertugas untuk mengkampanyekan kehidupan yang selalu waspada dan akrab dengankesiagaan menghadapi bencana sewaktu-waktu tiba. "Tahap Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pasca Gempa Sumbar, adalah awal yang baik untuk mulai menegaskan, bahwa gempa ada atau tidak adanya, penanggulangan secara dini harus dilakukan oleh pemerintah," ujar Deputi Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Ir. Medi Herlianto, CES, MM dalam Rapat Koordinasi dan Sosialisasi dengan Pendamping Masyarakat (TPM) dan Fasilitator Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sektor Perumahan Pasca Gempa Bumi Sumbar 30 September 2010, di Hotel Inna Muara Padang, Senin (22/2). "Pelajaran yang sudah didapatkan negeri ini, mulai dari Aceh, Jogja hingga Sumbar. Belum lagi banjir dan longsor, telah membuka mata kita, bahwa penanggulangan bencana memang butuh penanganan khu