Posts

Showing posts from 2011

Adu Karya Fotografer Kampus

Image
TERJUN BEBAS Di sebuah lahan sawah yang luas, sekum­pulan itik tam­pak tengah asyik men­cari makan. Tiba-tiba da­tang seorang anak laki-laki berlari mengejar kawanan itik itu. Seketika yang dikejar lari berhamburan. Seorang perem­puan yang berdiri tak jauh dari situ segera mengangkat kame­ranya, dan…klik! Momen itu menjadi abadi. Gemes Itik, begitulah mo­men itu diberi nama. Diam­bil Adek Dedees saat ia melihat kepona­kannya bermain di lahan sawah. Menurut cerita Adek, momen itu lahir tak sengaja. “Dia (maksudnya ke­pona­kan Adek) gemes me­lihat itik yang sekitar dua tahun tak pernah dijumpai di kota. Saya me­nangkap hal itu dan ketika bermain saya mengabadikan,” cerita Adek. “Foto Gemes Itik” itu sendiri dipuji oleh Abdullah Khusairi, mantan Wapimred Padang Ekspres yang kini menjadi dosen mata kuliah fotografi di Jurusan Jurnalistik IAIN Imam Bonjol. Menurut­nya foto itu sangat impresif. “Ada kesan sedang ber­gerak, ada kesan hubungan antara si anak dengan itik. Ada gerakan yang terta

Islam Sebagai Dasar Pendidikan Karakter

IAIN Imam Bonjol Padang Dies Natalis ke-45 PADANG --- Sejak dulu pendidikan karakter telah menjadi bagian dari khazanah pemikiran bagi intelektual muslim. Karena pendidikan bagi agama Islam adalah usaha untuk membumikan ajaran. Sehingga terciptanya karakter umat manusia yang insanul kamil. Demikian benang merah dari Seminar Pendidikan Karakter dengan tema, Menakar Potensi Perguruan Tinggi sebagai basis Pendidikan Karakter, yang ditaja IAIN Imam Bonjol Padang, Jumat (2/12). "Islam sebagai sebuah ajaran, mengajak manusia membentuk ummat yang ideal (ummatan wasathan), ummat yang baik (khaira ummah)," ungkap Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Prof.Dr.Abuddin Natta.

Seminar Internasional Dakwah Serumpun

Image
Dakwah Sudah Jadi Entertainment Abdullah Khusairi --- Padang PADANG --- Kegiatan Dakwah sudah menjadi kegiatan entertainment. Masuk ke ranah industri media. Sudah ada gejala, kegiatan dakwah sekedar memenuhi kebutuhan hiburan semata, bukan lagi merujuk peran dakwah; mengajak untuk kebaikan dan menegah keburukan. Inilah yang berkembang dalam Seminar Internasional Dakwah Serumpun yang digelar Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol Padang, di Pangeran Beach Hotel, Sabtu (26/11). "Di tengah arus informasi yang kian hebat ini. Kita melihat kecenderungan kegiatan dakwah tak lagi memperlihatkan taji. Ketika dakwah sudah tak lagi sakral, sekedar hiburan, harapan terjadinya perubahan atas dasar dakwah sulit terjadi,” ungkap Direktur Pendidikan Tinggi Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof. Dr. Dede Rosyada, MA ketika menjadi keynote speaker dalam seminar yang dihadiri dari empat negara tersebut.

Sumbar Tak Punya Rencana Induk Kebudayaan

PADANG- Sumatera Barat (Sumbar) harus memiliki Rencana Induk Kebudayaaan Daerah (RIKD). Hal itu dilakukan sebagai bentuk upaya memetakan potensi kebudayaan yang ada di Sumbar. "Kebudayaan di Sumbar harus dipetakan dalam RIKD. Sehingga arah kebudayaan di Sumbar bisa terlihat dengan jelas," ungkap Budayawan, Abel Tasman, dalam Diskusi bertajuk "Menyigi arah perjuangan hidup orang minang masa kini," di Sekretariat Magistra, Parak Jigarang, Kota Padang, Sabtu (17/09) malam. Belum adanya RIKD itu, terlihat dengan kurangnya kesadaran berbudaya oleh masyarakat Sumbar yang berfalsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).

Hendra Makmur Kembali Pimpin AJI Padang

Arjuna Nusantara --- Suara Kampus Suarakampus.com — Hendra Makmur kembali memimpin Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang periode 2011-2014. Wartawan Media Indonesia itu meraih suara terbanyak bersama pasangannya Rus Akbar (Okezone.com­­­­). Konferensi Kota (Konferta) III AJI Padang yang digelar, Sabtu (29/10), di Gedung Abdullah Kamil berlangsung alot. Lebih-lebih ketika akan dibuka sesi pemilihan ketua. Sebagai acara inti, usulan bakal calon ketua dan sekretaris, bermunculan beberapa nama.

Sumbar Memerlukan Lobi dan Dana

Image
Diskusi Dua Tahun pascaGempa Sebuah diskusi terbatas mengenang dua tahun gempa 2009, Redaksi Singgalang mengadakan diskusi terbatas Selasa (27/9). Tampil sebagai narasumber Ketua DPRD Sumbar, Yulteknil, Wawako Padang Mahyeldi Ansharullah, Ka Pusdalops BPBD Sumbar, Ade Edward dan PJOK RR Sumbar, Zulfiatno. Tampil sebagai penanggap pamong senior Rusdi Lubis, Taufik dari LBH, wartawan Darlis Syofyan, Sawir Pribadi dan Erdi Janur. bertindak sebagai moderator Abdullah Khusairi. Hasil diskusi itu dirangkum Septri Lediana dan Arif Rizki . Berikut laporannya: *** Sampai sejauh itu, sebagian warga masih merenggangkan pintu kamarnya, saat hendak tidur. Jika gempa, bisa cepat menghambur. Gempa 2009 yang dahsyat itu, telah menjadi pelajaran amat berharga.

Moderator Anas Urbaningrum

Image
Anas Urbaningrum: Mari Kita Bangun Kebersamaan dalam Bingkai Ke-Indonesiaan Padang ---- Salah satu agenda kunjungan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekjen DPP-PD Edhie Baskoro Yudhoyono beserta rombongan DPP-PD ke Padang, Sumatera Barat (Sumbar), adalah melakukan ramah tamah dan berdialog dengan tokoh-tokoh masyarakat Sumbar. Ramah tamah dan dialog dengan para tokoh masyarakat Sumbar digelar di Kota Padang, Kamis, 29 September 2011 malam.

Sebuah Terminal

TERMINAL Mentari tegak di atasnya. Membakar ubun-ubun. Orang-orang lalu lalang. Tak peduli banyak yang peduli. Paling juga mengernyit dahi. Mereka tetap berjalan lalu lalang. Suara para agen. Riuh menyebut semua nama daerah tujuan bus. Mulai dari yang Angkutan Kota dalam Provinsi (AKDP) hingga Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP).

Wartawan Bukan Sekedar Wawancara

Kamis, 26/05/2011 11:43 WIB | Oleh : Yeni Purnama Sari Berawal dari kisah ‘nestapa seorang wartawan istana’, salah seorang alumni suara kampus angkatan 1998 Maifil Eka Putra mencoba menanamkan ideologi wartawan kepada aktivis suara kampus (SK) di Redaksi Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) SK, Selasa (24/05). “Ia seorang wartawan yang bertugas di Istana Presiden, dapat bepergian kemana saja dan dihargai pemerintah, namun karena terlena ia akhirnya terbaring tidak berdaya. Banyak penyakit yang dideritanya, bahkan rumah yang dulu ditinggali ditarik pemerintah,” kata Maifil menceritakan kisah itu. “Wartawan seperti inikah yang adek-adek inginkan?,” tanya Maifil. Diskusipun berjalan hangat, banyak tanggapan dari wartwan SK. “Pekerjaan wartawan tidak menjamin kesejahteraan masa tua, karena itu ia mesti mempersiapkan sesuatu untuk masa tuanya,” ujar Rafi. “Wartawan harus mempertimbangkan usia dalam bertugas, minimal umur 40 tahun ia telah berhenti jadi wartawan,” tanggap Arjuna.

Nyanyian Sumbang dari Temasek

Image
Oleh: Abdullah Khusairi Nyanyian Politisi Partai Demokrat, Nazaruddin dari negeri jiran, Singapura mengguncang aras politik negeri ini. Akibatnya, banyak yang tak enak makan dan tidur dibuatnya. Kampanye anti korupsi dari Partai Demokrat seperti boomerang untuk partai. Sementara, nyanyian itu terus menyatakan nama-nama yang terlibat. Senyatanya, Nazaruddin tidak ingin sendiri. Apalagi dikorbankan! Suara Nazaruddin boleh jadi dianggap sumbang oleh Partai Demokrat. "Murtad" dari komitmen sebagai kader partai. Membuat murka Ketua Dewan Pembina. Namun di balik itu, sangat merdu bagi partai lain, apalagi bagi media. Agaknya, tak heran bila ada yang terus berkomentar: Teruslah bernyanyi, Nazaruddin! Biar makin jelas siapa sedang memainkan apa. Apa dimainkan siapa. Akhirnya, bagaimana dan seterusnya.

Asosiasi Persma Sumbar Dideklarasikan

Image
Senin, 28 Maret 2011 03:00 Aktivis Pers Mahasiswa (Persma), Jumat (25/3) di Kampus IAIN Imam Bonjol Padang, men­deklarasikan Asosiasi Persma Sumatera Ba­rat. Asosiasi ini gabungan sembilan Persma yang ada di kampus-kampus perguruan ting­gi di Sumatera Barat. Kehadirannya diha­rapkan menjadi media alternatif di tengah tumbuh kembangnya media mainstreem. “Ini memungkinkan, Persma pernah melakukannya,” kata Syofiardi Bachyul JB, mantan pengelola Wawasan Proklamator UBH, kini bekerja di The Jakarta Post. Pers mahasiswa adalah entitas pener­bitan mahasiswa yang ada di kampus perguruan tinggi yang dikelola oleh mahasiswa. Pers mahasiswa di Indonesia sangat penting peranannya dalam gerakan sosial dan gerakan demokrasi.

ANAK TIMTIM ALUMNI PADANG JOPANG

Image
Achang Hanyut Dibawa Untung Darahnya berdesir, jika melihat seseorang mempermainkan bendera merah putih. Sebab, masa lalunya penuh keringat dan darah untuk memilih hidup di bawah naungan merah putih. Berpisah dengan sanak saudara, bercerai-berainya kehidupan. Abdullah Khusairi – Padang Itulah Hasan Subang Lamanepa (25). Seorang anak bangsa yang memilih untuk berpisah dengan kedua orang tuanya, pasca konflik bercerainya Timor Leste dari ibu pertiwi. Ia pergi dengan segenap kecewa. “Terdampar ke Padang tak pernah terpikirkan sebelumnya, nasib ternyata menghanyutkan,” kenang Achang, demikian ia akrab disapa. Terbesit di matanya, kerinduan atas tanah kelahiran di Timor sana. Kenangan yang tak pernah mudah hilang. Rumah yang dibakar massa, mengungsi berbulan-bulan, pahitnya kehidupan, dan seterusnya.

Milad Ke-83

Image
Tarbiyah Islamiyah Gelar Lomba Baca Kitab Kuning PADANG --- Membaca kitab kuning membutuhkan skill bahasa arab yang tinggi. Bisa berbahasa Arab aktif percakapan, belum tentu bisa membaca kitab kuning. Dalam kitab-kitab klasik inilah, banyak sekali ilmu pengetahuan keagamaan yang masih dibutuhkan dalam konteks kekinian. “Sebaliknya, mereka yang menguasai kitab kuning, sudah bisa dikatakan, mampu berbahasa arab dengan baik. Ini memang bacaan bagi santri pesantren, namun belum tentu pula bisa dikuasai banyak santri. Jadi, ini membutuhkan skill yang lebih. Mereka yang menguasai nahwu, sharaf, dan ilmu pendukunglah yang bisa membaca kitab kuning,” ungkap Ketua Panitia Pelaksana Milad Tarbiyah Islamiyah Ke-83, H. Baharuddin Djamil, S.IP, kepada koran ini, kemarin.

 Milad Tarbiyah Islamiyah Ke-83

Momentum Penguatan Ideologi dan Aksi Sosial PADANG --- Persatuan Tarbiyah Islamiyah Sumatera Barat (Sumbar) akan menggelar Milad ke-83. Milad ini diisi dengan rangkaian kegiatan yang mengacu kepada Khittah Tarbiyah Islamiyah, pendidikan, dakwah dan sosial. Ketua Pengurus Daerah Persatuan Tarbiyah Islamiyah Sumbar, H. Boy Lestari Dt. Palindih menyatakan, Milad Ke-83 adalah momentum bagi penguatan Tarbiyah Islamiyah baik secara ideologis, kelembagaan maupun aksi nyata keummatan. “Momentum bagi pengembangan fungsi organisasi dan penguatan civil soceity yang berbasish budaya melalui program kerja dan proses kaderisasi yang terukur dalam lingkungan Keluarga Besar Tarbiyah Islamiyah; Perwati dan IPTI,” ungkap H. Boy Lestari.

Paham Radikal Musykil Hidup di Minangkabau

PADANG, KOMPAS.com - Gerakan fundamentalisme dengan kedok agama yang cenderung menggunakan kekerasan dalam doktrinnya dinilai musykil bisa berkembang di Minangkabau. Hal itu mengemuka dalam perbincangan dengan sosiolog Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Muhammad Taufik dan Nurus Shalihin, dosen Pemikiran Islam Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol Abdullah Khusairi, peneliti di Majelis Sinergi Islam dan Tradisi IAIN Imam Bonjol Muhammad Nasir, dan dosen antropologi Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Andri Rosadi di Kota Padang, Selasa (26/4/2011). Muhammad Taufik mengatakan, hal itu disebabkan latar belakang sosial budaya di Sumatera Barat yang tidak memungkinkan tumbuhnya fanatisme pada ideologi tertentu. Menurut Taufik, representasi kekuasaan pada masyarakat Minangkabau bersifat abstrak dan tidak ada yang bisa saling menguasai, kecuali kebenaran itu sendiri.

DRS H AMRUL WAHDI MM

Image
KABIRO AUAK IAIN IMAM BONJOL PADANG, DRS. H. AMRUL WAHDI, MM Pulang Ke Padang Membawa Perubahan Pulang ke ranah sendiri bagi sebagian orang sebuah keputusan berat. Mengingat, rantau telah membuatnya besar dan eksis. Namun bagi Drs. H. Amrul Wahdi MM, pulang ke Padang dengan misi perubahan menjadi tekad yang kuat. “Tak hanya menghapus kerinduan tapi juga membawa sesuatu untuk sebuah perubahan,” ungkap Rang Luhak Limo Puluh ini. Apa saja tekad tersebut? Apa saja yang telah diperbuat selama setahun lebih di lembaga yang ia pimpin? Berikut wawancara khusus Abdullah Khusairi S.Ag M.A., dan Muhammad Nasir, S.S, M.A., beberapa waktu lalu. Apa yang membawa bapak bisa kembali ke kampung halaman? Jawabnya, kerinduan! Tapi lebih dari itu, ada tekad untuk lebih dekat dengan kampung halaman. Walau keluarga sudah di Jakarta semua. Jujur saja, setiap orang selalu merindukan masa lalunya. Masa lalu yang tak bisa dijemput kembali kecuali dalam ingatan saja.

Mobil Rusak, Pluralisme, dan Antikorupsi

Image
Mobil Rusak, Pluralisme, dan Antikorupsi (Mengiringi Pemilihan Rektor IAIN Imam Bonjol Padang Periode 2011-2015)   Oleh Zelfeni Wimra Mahasiswa Pascasarjana IAIN Imam Bonjol Padang  Koran ini secara konstan telah menurunkan kabar perihal akan dipilihnya pucuk pimpinan (Ra’is al-Jam’iah) IAIN Imam Bonjol Padang yang tepat jatuhnya pada hari ini (14/04/2011). Pun telah disosialisasikan blue print visi dan misi ketiga bakal calon yang diusung melalui beberapa tahapan diskusi publik. Dr.Alkhendra,M.Ag., secara metaforik selalu mendeskripsikan realitas internal IAIN yang bagaikan mobil rusak. Kalau ia terpilih, ia akan segera memperbaiki mobil itu; melengkapi segala peralatan yang tidak layak pakai untuk kemudian dioperasikan guna melancarkan mobilitas akademik mahasiswa. Dr.H.Shofwan Karim Elha, M.A., jika terpilih akan memberangkatkan kepemimpinannya dengan semangat pluralisme, dimana perbedaan akan menjadi tenaga yang produktif untuk membangun IAIN ke depan. Prof.Dr.H.Makmur Syarif,SH

Apa Kabar Rektor?

Image
Apa Kabar Rektor? Oleh: Firdaus Diezo* Sering benar saya tercenung mengikuti perkembangan negeri ini, terutama persoalan hasil pendidikan.  Salah satunya di Sumbar, ada banyak  perguruan tinggi tapi sama  halnya dengan perguruan tinggi kebanyakan di Indonesia  lebih  mengutamakan menghasilkan lulusan ketimbang bisa memberdayakan kualitas lulusannya, baik di pasar kerja maupun dunia wirausaha. Agak patut kiranya, jebolan perguruan tinggi sansai dilamun gelanggang. Serupa orang mabuk menunggu diangkat menjadi PNS. Sepertinya kualitas perguruan tingginya adalah  pekerjaan rumah yang harus disegarakan, kalau tidak tentu makin menumpuk juga pengangguran.  Harapan tentang perguruan tinggi yang berkualitas, kelihatannya bukanlah sebuah permintaan yang berlebihan, karena  dari segi anggaran secara nasional mencapai 20 persen.  Wacana-wacana serupa jurus-jurus mematikan dibeberapa seminar dari para  pakar,  hampir tidak ada yang mangkus. Tetap saja ada yang mengais dilahan basah itu,  peserta d

BLA BLA BLA

Image
Menambah Wawasan Koran merupakan suatu media yang memuat berbagai informasi. Dalam koran terdapat berbagai jenis pengetahuan dan wawasan. Pada hakikatnya membaca koran sama dengan membaca buku, membaca koran akan membuat pengetahuan dan wawasan menjadi bertambah. Dalam berbagai koran terdapat berbagai jenis informasi. Mulai dari informasi terkini tentang suatu kejadian, informasi tentang pengetahuan, budaya, olahraga dan berbagai jenis lainnya. Koran tak semata memuat berita saja. Banyak hal yang didapat oleh seseorang dari kegiatan membaca koran.

Dr Muhammad Rahmad di Fakultas Adab

Image
Agar Sukses, Mahasiswa Harus Aktif PADANG --- Mahasiswa kurang respon terhadap perubahan. Padahal, semestinya mahasiswa menjadi agen perubahan (social change). Ladang kreativitas yang makin terbuka seharusnya mampu menjawab tantangan bagi para calon sarjana. Tidak melulu menunggu sarjana. "Ini menyangkut kemauan keras. Reformasi pemikiran sedari awal menjadi semangat kuat untuk maju. Tidak menerima keadaan apa adanya. Bergeraklah untuk merobah diri," ungkap Dr. Muhammad Rahmad, di hadapan ratusan mahasiswa Fakultas Adab dalam Studium General dengan Tema Membangun Masa Depan Mahasiswa IAIN dengan Berkarya di Berbagai Bidang, di aula Fakultas Adab, Kampus Lubuk Lintah, Rabu (23/3).

Bla Bla

Image
Tangkap Makna di Balik Cerita Masalah film itu dari mana, buatan siapa, produk siapa itu tidak terlalu penting. Menikmati film tidak hanya menikmati cerita yang disuguhkan dalam pikiran kita. Tapi menikmati film yang paling penting adalah bagaimana melihat cerita yang ada di balik film itu, realita yang ditampilkan dari film itu. Film yang bagus adalah film yang dibuat dari hati. Masing-masing film punya kearifan masing-masing. Masing-masing film, mempunyai unsur-unsur tertentu. Misalnya penokohan, setting, alur, ending, antagonis, protogonis dan sebagainya. Unsur-unsur ini juga menentukan kearifan dari film, enak atau tidak film itu ditonton.

Dr. Riri Fitria, M.Ag, Menggugat Prof.Dr.H.Quraish Shihab

Image
Ungkap Posisi Hadits Batas Aurat Muslimah Batas aurat muslimah ketika sudah mengalami haid dalam pandangan para ulama bisa berbeda-beda, sesuai dengan landasan dan alasan masing-masing. Paling tidak, terdapat tiga pandangan para ulama soal aurat muslimah. Semuanya dipakai di berbagai belahan dunia. Abdullah Khusairi ---- Padang Pertama , ulama yang menyatakan seluruh tubuh muslimah itu aurat yang harus ditutupi, termasuk menutup wajah (dengan menampakkan mata) yang biasa disebut cadar. Kedua , ulama yang berpendapat bahwa aurat muslimah adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan. Ketiga , ulama yang berpendapat bahwa batas aurat muslimah diserahkan kepada budaya dan tradisi daerah masing-masing.

Rumah Kita belum Aman Gempa

Abdullah Khusairi, MA Kolomnis Kampanye rumah aman gempa kalah meriah dengan kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Papan reklame kampanye rumah aman gempa terpasang tidak sebanyak papan reklame para kontestan yang ikut dalam perhelatan pesta demokrasi. Dan yang lebih menyedihkan, tak ada kandidat yang berani mengedepankan wacana penanggulangan bencana dalam memenangkan hati rakyat. Sepertinya wacana kebencanaan tidak begitu penting dibandingkan dengan jargon-jargon yang "melangit" menjauhkan realitas di tengah-tengah masyarakat saat ini, khususnya di daerah korban bencana gempa. Padahal, bila dibaca UU No. 24 2007 Tentang Penanggulangan Bencana, manajemen kebencanaan sangat penting, baik sebelum, sedang maupun sesudah terjadinya bencana. Sebab bencana selalu datang, baik secara langsung karena manusia, maupun tidak langsung. UU Tentang Penanggulangan Bencana selain mengamanatkan pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), juga memberikan kewenangan agar pe

ILUNI IAIN IMAM BONJOL PADANG

Iluni IAIN Akan Gelar Reuni Akbar April Ini PADANG --- Ikatan Alumni (Iluni) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang akan melaksanakan Reuni Akbar, 22-24 April 2011. Acara akan dikemas dalam tiga bidang, akademik, entertainment, rapat pengurus dan sosial. “Ini hasil rapat terbatas pengurus yang akan diteruskan oleh segenap panitia. Reuni ini memiliki target, membangun rasa kekeluargaan bagi alumni. Mempersatukannya dalam wadah yang diharapkan memiliki manfaat untuk dinamika kehidupan. Goalnya, tentu saja, maju dan sukses alumni di segala bidang akan membawa kesuksesan almamater,” ungkap Ketua Pengurus Pusat (PP) Iluni IAIN Imam Bonjol Padang, Drs.H. Irdinansyah Tarmizi, usai rapat pengurus, Jumat (24/2). Reuni Akbar direncanakan akan menggelar Seminar Nasional Strategi Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Harmonis dan Agamis. Sedang dilakukan konfirmasi dengan keynote speaker dan beberapa pembicara yang sudah pakar dalam bidangnya.

Dr. Hj.Ulfatmi, M.Ag

Image
Dr. Hj. Ulfatmi, M.Ag  Proses Keluarga Sakinah Mesti Berlandaskan Ilahiyah PADANG --- Proses pembentukan Keluarga Sakinah (KS) tidak bisa berlandaskan materi semata. Butuh landasan yang kuat, berupa landasan ilahiyah. Faktor agama dan akhlak, sangat menentukan proses pembentukan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Niat yang luhur membangun bahtera rumah tangga. Demikian satu dari beberapa hasil penelitian Disertasi Dr.Hj. Ulfatmi, M.Ag, yang bertajuk Keluarga Sakinah dalam Perspektif Pendidikan Islam (Studi Terhadap Pasangan yang Berhasil Mempertahankan Keutuhan Perkawinan di Kota Padang). Disertasi ini dipaparkan dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor di Pascasarjana IAIN Imam Bonjol Padang, Kamis (24/2). “Fakta yang mengemuka dewasa ini, ternyata makin hari semakin bertambah jumlah keluarga yang tidak merasakan kebahagiaan perkawinan, sehingga ada yang tidak berhasil mempertahankan keutuhan perkawinannya. Tetapi, di tengah gugat cerai perkawinan yang terjadi, t

Suara Kampus Online

Image
Awal berdirinya, Suara Kampus lahir 1977, menggunakan sistem manual. Untuk mewadahi civitas akademika IAIN Imam Bonjol dalam menuangkan intelektualitasnya dalam bentuk tulisan. Lahir dengan tema Mengemban Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Berpartisipasi dalam Pembangunan Daerah. Hal ini disampaikan Aktivis Pers Mahasisa Suara Kampus periode pertama, Emma Yohanna saat launching portal berita suarakampus.com, Rabu (23/06/2010) di Gedung Serbaguna IAIN Imam Bonjol Padang. “Saya teringat masa lalu ketika kami menerbitkan Suara Kampus dengan sistem manual. Namun kini, perjuangan dan usaha keras kami dilanjutkan adik-adik ini dengan menerbitkan suara kampus versi online. Saya bangga, karena ada generasi penerus dengan semangat juang yang tinggi. Selamat!” ujarnya bernostalgia. Anggota DPD RI ini berharap, dengan adanya media baru yang memiliki jangkauan yang luas, portal berita suarakampus.com ini, bisa menjadi control dan sarana berkreatifitas bagi civitas akademika.

Senjata dari Rakyat Jangan Tembak ke Rakyat

Image
SAROLANGUN ---- Peristiwa berdarah penembakan oleh aparat terhadap warga masyarakat tidak boleh lagi terjadi. Cukup satu kali ini saja. Pelajaran bagi kita, bahwa tidak ada urusan yang bisa selesai dengan emosional. Semua urusan bisa selesai dengan baik di meja perundingan. “Kita menyelesali peristiwa ini. Kini, kita serahkan kepada aparat hukum untuk membuktikan. Siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa ini. Yang paling penting, jangan sampai terjadi lagi,” ungkap Calon Bupati Kabupaten Sarolangun , Drs. As’ad Isma, M,Ag ketika diminta komentarnya, seputar penembakan oleh aparat terhadap petani di Mandiangin beberapa waktu lalu. As’ad menyatakan, peristiwa ini merupakan puncak konflik dari investor dengan rakyat. Ini membuktikan, lemahnya posisi masyarakat dalam perjanjian dan kesewenang-wenangan terjadi. Pada posisi ini, boleh jadi investor lalai dalam melihat persoalan. “Kuncinya, komunikasi dari kedua belah pihak harus tetap dilanjutkan. Bukan hanya pada masa perundingan penana

M. Fadlan Arafiqi Bin M. Zaki Jafar

Image
Talenta Politiknya Dididik Alam Ia memulainya dari jalanan. Ternyata benar, pergaulan, tekad, talenta, menyatu mengalahkan segalanya. Dan kini, ia duduk di DPRD Kabupaten Sarolangun. Abdullah Khusairi - Sarolangun Lahir di Sarolangun, 23 Maret 1975. Kini jadi tokoh muda yang melesat. Itulah M Fadlan Arafiqi, Anggota DPRD Kabupaten Sarolangun Periode 2009-2014. Pendidikan dihabiskan di Sarolangun hingga Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA). Setelah itu, ia melanglang buana. Jambi. Padang. Pekanbaru. Batam. Tanjung Pinang. Daerah terakhir ia mendapatkan isteri yang kini memberikannya dua putri. Sosok muda yang memiliki pergaulan luas di Kabupaten Sarolangun ini, kini menjabat Ketua Gerakan Pemuda (GP) Anshor. Sebuah sayap organisasi dari Nahdatul Ulama (NU). Lewat itu pula ia masuk ke lingkaran Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kini telah pula menyelesaikan gelar sarjana, yang kabarnya segera melanjutkan ke jenjang magister.

Kritik adalah Vitamin

Image
Muhammad Rahmad: Kesadaran Politik Masyarakat Sudah Baik! PADANG --- Kritik yang baik adalah vitamin bagi kebaikan hidup. Bila kritik itu tak memiliki vitamin, apalagi ada virus fitnah maka tak perlu diambil. Virus harus dibuang. Oleh karenanya, di alam demokrasi ini, siapa saja boleh mengkritik, asalkan dengan cara yang elegan. “Siapapun orangnya, jika diberi kritikan setajam apa pun, ia akan siap jika kritik tersebut memiliki kualitas dan beserta dengan solusi-solusi yang cerdas,” ungkap Deputi Direktur Eksekutif Sumber Daya Manusia (SDM) DPP Partai Demokrat, Muhammad Rahmad ketika berbincang dengan beberapa wartawan di Padang, Jumat (28/1). Putra Kabupaten 50 Kota ini pulang kampung dalam rangka konsolidasi Partai Demokrat menghadapi Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumatera Barat yang akan digelar beberapa waktu lagi. “Jadi, tak ada alasan untuk menolak setiap kritikan, jika kita ingin maju. Lebih baik digunakan kritik itu sebagai bahan untuk m

Sejenak Bersama Cerpenis Damhuri Muhammad

Image
Berjuang Sampai Berdarah-darah dan Bernanah-Nanah Proses kreatif dalam dunia kepengarangan sangat ditentukan militansi seseorang dalam berjuang untuk eksis. Banyak orang yang tumbang, kalah karena cepat menyerah. Padahal, proses kreatif seni, baik sastra maupun seni lainnya, membutuhkan energi yang berlipat ganda. “Saya merasakan bagaimana berjuang dalam proses kreatif, hingga berdarah-darah dan bernanah-nanah,” ungkap Penulis dan Editor, Damhuri Muhammad ketika berbincang-bincang dengan mahasiswa dan para penulis di Aula Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang, Sabtu (8/1). Damhuri memaparkan proses kreatif yang dilalui dengan jalan berliku. Lain orang lain pula jalan yang ditempuh. Tergantung daya juang seseorang untuk melawan kekalahan. “Saya merasakan, sebelas tahun lebih baru dapat sedikit kebebasan dan diberi ruang karena ada pengakuan sebagai penulis. Dan itu masih terasa relatif pula. Yang diperlukan adalah tetap eksis dan memiliki militansi untuk berjuang di ranah proses kreatif