DRS H AMRUL WAHDI MM


KABIRO AUAK IAIN IMAM BONJOL PADANG,


DRS. H. AMRUL WAHDI, MM


Pulang Ke Padang Membawa Perubahan


Pulang ke ranah sendiri bagi sebagian orang sebuah keputusan berat. Mengingat, rantau telah membuatnya besar dan eksis. Namun bagi Drs. H. Amrul Wahdi MM, pulang ke Padang dengan misi perubahan menjadi tekad yang kuat. “Tak hanya menghapus kerinduan tapi juga membawa sesuatu untuk sebuah perubahan,” ungkap Rang Luhak Limo Puluh ini. Apa saja tekad tersebut? Apa saja yang telah diperbuat selama setahun lebih di lembaga yang ia pimpin? Berikut wawancara khusus Abdullah Khusairi S.Ag M.A., dan Muhammad Nasir, S.S, M.A., beberapa waktu lalu.

Apa yang membawa bapak bisa kembali ke kampung halaman?

Jawabnya, kerinduan! Tapi lebih dari itu, ada tekad untuk lebih dekat dengan kampung halaman. Walau keluarga sudah di Jakarta semua. Jujur saja, setiap orang selalu merindukan masa lalunya. Masa lalu yang tak bisa dijemput kembali kecuali dalam ingatan saja.



Bukankah jabatan yang Anda tinggalkan begitu penting?

Ya. Ini pilihan. Prinsip pribadi, di ujung-ujung usia dan semakin dekat di masa pensiun, saya punya tekad tersendiri untuk mengabdi ke lembaga yang pernah membentuk saya. Begitu lama saya tinggalkan. Puluhan tahun lho. Secara kepegawaian, seorang abdi negara siap ditempatkan di mana saja. Dan itu sudah saya lakoni, yang paling menarik bagi saya justru ketika ditunjuk menjadi Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan BAUAK di IAIN Imam Bonjol Padang. Menarik karena kembali ke rumah sendiri.

Apa yang Anda lihat pertama ketika masuk ke IAIN Imam Bonjol Padang?

Saya koordinasi ke semua elemen yang ada. Saya mempelajari banyak masalah. Mulai dari internal, eksternal, teknis dan non teknis, seterusnya mengambil keputusan bersama dengan pucuk pimpinan. Alhamdulillah, progres pekerjaan kelihatan sesuai dengan program kerja yang sudah ditetapkan lembaga.

Bisa ceritakan sedikit apa saya yang telah dikerjakan selama berada di IAIN Imam Bonjol Padang?

Bersama jajaran pimpinan, kita bahu membahu menyelesaikan banyak tugas. Di antaranya, kita berhasil mendapatkan anggaran tanah Rp35 M lebih untuk luas tanah 50 Ha. Dalam realisasi dapat melebihi target dari sisi luas tanah seluas 60,66 Ha senilai Rp18 M dan mampu menghemat pengeluaran negara lebih kurang Rp17 M. menyelesaikan pembelian tanah untuk kampus baru di Sungai Bangek Kecamatan Koto Tangah Padang. Tanah 60 Ha persegi ini menjadi kampus baru nantinya. Kita sudah dapat semua sertifikat dan segera dipagari. Kita di ujung tahun 2010 mencairkan dana untuk tambahan 10 unit kendaraan. Dana sempat tertunda dan kita selesaikan secepatnya.

Yang paling penting itu, tahapan IAIN untuk berstatus Badan Layanan Umum (BLU). Sudah menjadi tuntutan aturan, agar setiap lembaga pendidikan tinggi agar berstatus BLU dalam rangka transparansi, fleksibelitas, dan anggaran yang berbasis kinerja.

Satu tahun lebih ditugaskan ke IAIN Imam Bonjol Padang, apa yang mendesak dibenahi?

Gempa 30 September 2009 telah meruntuhkan banyak fasilitas kampus ini. Perlu segera dibenahi. Terlalu lama kita bersabar dengan keadaan seperti sekarang. Namun demikian, membangun fasilitas kampus ini hanya butuh dana, jika sudah ada tentu tidak terlalu rumit lagi melaksanakannya. Yang paling rumit itu adalah membangun kembali keruntuhan moral akibat dari sistem administrasi. Pindahnya gedung, dokumentasi yang berserakan, tempat yang belum layak untuk bekerja, juga mengganggu semangat dan moral untuk bekerja. Tetapi itu seharusnya tak menjadi alasan jika hadir pemimpin yang berada di tengah-tengah elemen yang sedang merasakan perihnya sebuah bencana ketika tiba.

Upaya untuk kampus yang runtuh karena Gempa 30 September 2009?
Oh ya. Bantuan dana Rehab Rekon kita sudah turun Rp9 Miliar. Kita dapat dari BNPB sebanyak Rp20 Miliar. Rehabilitasi dan Rekontruksi fisik, gedung-gedung yang ada di kampus Lubuk Lintah, segera dilaksanakan Mei mendatang. Semuanya ditangani oleh Dinas Kimpraswil Sumbar. Sudah masuk tahap Detail Engineering Design (DED). Kita harapkan, kampus kita segera dibenahi. Penataan halaman, parkiran, taman, juga pagar yang melalui anggaran khusus Dipa. Juni 2011 program ini dimulai.

Senat institut telah memilih rektor baru, untuk 2011-2015. Apa komentar Anda?
Ya. Karena periode pemimpin sebelumnya sudah habis. Alhamdulillah Berjalan sukses dan sudah terpilih, Prof. Dr. H. Makmur Syarif, SH, M.Ag., bahan sudah dikirim ke Kemenag R.I., semoga cepat turun Surat Keputusan Rektor Terpilih.

Komentar Anda sebagai penerima Satya Lencana 30 tahun?
Terpilihnya jajaran pimpinan baru tentu saja harapan kita menjadi semangat baru bagi IAIN Imam Bonjol Padang. Betapa banyak pekerjaan yang sedang terbengkalai, butuh semangat baru dari semua elemen yang ada di kampus. Itu butuh dari jajaran atas hingga mempengaruhi kinerja ke tingkat paling bawah. Tentu saja, harapan semua pihak IAIN Imam Bonjol Padang lebih baik lagi di bawah kepemimpin periode ini. Kapan perlu ada loncatan kemajuan, tidak sekedar rutinitas belaka.

Begitu besar harapan Anda terhadap kepemimpinan baru?
Ya. Sangat besar. Kita harus bangkit. Ada banyak pengalaman sebagai guru, yang saya bawa dari rantau untuk membangun. Saya sering menyebutnya, misi khusus untuk membangkitkan. Membawa semangat bekerja sama, kerja keras, tanpa perlu banyak menghabiskan energi untuk hal-hal yang tidak perlu. Lembaga ini membutuhkan terobosan dan kebersamaan. Bersatu padu. Syaratnya, memang manajemen kepemimpin yang didukung seluruh elemen kampus. Pembenahan menuju perubahan lebih baik itu terletak pada tertib administrasi, ketegasan pemimpin, kedisiplinan aparatur. Jika itu terlaksana, maka kreativitas dan inovasi menuju perubahan bisa dilakukan dengan berfokus pada kemajuan. []

KETUA KELUARGA ALUMNI FAK. ADAB (KAFA) IAIN IMAM BONJOL PADANG
Berharap IAIN Berbenah Luar Dalam

Hajatan Reuni Akbar 2011 IAIN Imam Bonjol Padang, selama akhir pekan kemarin menyisakan banyak komentar. Umumnya mengusulkan kemajuan terhadap lembaga yang pernah membesarkan mereka.

“Saya berharap dengan rektor baru, meneruskan program yang ada dan membuat terobosan dalam berbagai hal. Yang penting, barisan kerjanya solid. Menurut saya, menyadari pentingnya pembenahan luar dalam,” tegas Ketua Keluar Besar Alumni Fakultas Adab (KAFA) IAIN Imam Bonjol Padang, Drs. H. Amrul Wahdi, MM, ketika berbincang-bincang di ruang kerjanya.

Maksud Amrul Wahdi, pembenahan Luar Dalam adalah, pertama, pencitraan kelembagaan yang teratur. Memberitakan setiap kegiatan yang ada di IAIN Imam Bonjol Padang. Setiap MoU yang sudah ditandatangani direalisasikan. Bukan hanya sekedar seremoni belaka.

“Sering terjadi. Kerja sama yang telah dibuat dengan banyak lembaga, tidak ada realisasinya. Ini berbahaya untuk hal pencitraan dan profesionalisme,” ungkap Amrul.

Sebagai Kepala Biro Administrasi Umum dan Akademik (BAUAK) IAIN Imam Bonjol Padang, pencitraan keluar memang butuh pemahaman dari pimpinan dan semua elemen. Sementara, untuk ke dalam, membutuhkan ketegasan seorang pemimpin.

“Berani mengambil keputusan cepat, tepat, dan mau mengambil resiko. Itulah pemimpin hebat. Kapan perlu, setiap 5 jam, seorang pemimpin harus mengambil kebijakan. Tak perlu takut,” ujar Amrul yang juga masih tercatat sebagai Petugas Inspektorat ini.

Pengalaman sebagai Inspektorat yang dibawanya ke rumah sendiri membuatnya tak mau tahu dan tidak gerah ketika banyak hal yang harus dibenahinya. “Kuncinya taat aturan, sesuaikan dengan aturan. Lebih dari itu, silahkan bekerja keras,” begitu ia sering mengungkapkan.

Persoalan selama ini, sering kali para pejabat yang menduduki jabatan tidak mau memahami, mempelajari setiap aturan.

“Abai terhadap aturan, resikonya amat berat. Untuk maju, bukan berarti harus melanggar aturan. Tetaplah taat aturan, lalu buatlah kebijakan,” tegasnya.

Pola pencitraan keluar, juga bersambung-kait dengan pekerjaan berat di dalam. “Jadi memang harus luar dalam dibenahi. Kepulangan saya merupakan tekad untuk ikut merobah keadaan untuk lebih baik. Sebuah tekad reformasi birokrasi,” harapnya.

Amrul menyatakan, manajemen yang dipakai selama ini, memakai manajemen keterbukaan berdasarkan aturan. Kemudian, pola kebersamaan dari atas sampai ke bawah begitu sebaliknya, menurut hirarki. Namun demikian, ia tak segan berkumpul di banyak tempat.

“Menurut saya, kemajuan IAIN Imam Bonjol Padang akan maju dan berkembang tidak lepas dari kepemimpinan yang tegas, disiplin, serta berpegang pada peraturan perundang-undangan, apalagi sekarang sudah terpilih pemimpin baru di IAIN. Harapan itu ada pada sosok terpilih,” ujarnya.

Amrul dikenal banyak teman sejawat sesama Alumni, seorang pekerja keras. Tidak kenal lelah dan sulit menyerah. [] Abdullah Khusairi/Muhammad Nasir

CURICULUM VITAE

1. Nama : Drs. H. Amrul Wahdi, M.M.
2. TTL : Kubang, Payakumbuh, 24 Desember 1953
3. NIP : 195312241980061001
4. Pangkat/Gol : Pembina Tk. I/IV. C
5. Jabatan : Kepala Biro AUAK IAIN Imam Bonjol Padang
6. Masa Kerja : 34 Tahun 7 Bulan
7. Alamat Rumah :
a. Padang - Perumahan Pelangi Indah Blok B V/ No. 11 Rt.002 Rw. 0.13 Kel. Korong Gadang, Kec. Kuranji, Padang
b. Jakarta - Jl. Tanjung Duren Timur Raya Rt. 009/Rw 01 No. 7 Kel. Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat

Pendidikan
1. Sekolah Rakyat : 1966 (Payakumbuh)
2. Muallimin/Tsanawiyah : 1970 (Payakumbuh)
3. PGA. Ma’had Islami : 1972 (Payakumbuh)
4. Sarjana Muda : 1976 (IAIN Imam Bonjol Payakumbuh)
5. S1 : 1989 (IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
6. S2 : 1998 (Magister Manajemen Jakarta)

Riwayat Pekerjaan
1. Dosen Universitas Islam Syeh Yusuf 1978 s/d 1980
2. Staff pada Puslitbang Lektur Agama Tahun 1980 s/d 1993
3. Pemeriksa Pada Inspektur Tugas Umum Tahun 1994 s/d 1997 Itjen Departemen Agama R.I.
4. Kepala Sub Bagian Rumah Tangga & Perlengkapan Tahun 1997 s.d 2000
5. Pemeriksa Pembangunan 2000 s/d 2001
6. Ketua Kelompok Auditor pada Inspektorat Perlengkapan Tahun 2002 s/d 2005
7. Ketua Kelompok Auditor Bidang Keuangan dan BMN pada Inspektorat Wilayah III s/d September 2009
8. Kepala Biro AUAK (Administrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan) IAIN Imam Bonjol Padang mulai Oktober 2009 s/d sekarang

Diklat Pegawai
1. Diklat Tenaga Administrasi Peneliti oleh Balitbang Agama Tahun 1984
2. Diklat Pengawasan Keuangan Negara (PKN) oleh BPKP Tahun 1996
3. Diklat Standar Audit Pemerintahan (SAP) oleh BPK Tahun 1996
4. P4 Bagi Pejabat Koordinasi dengan BP 7 Tahun 1997
5. Diklat ADUM (Dep. Agama RI) Tahun 1998
6. Diklat Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor Tingkat Auditor Ahli BPKP Tahun 2001
7. Diklat Penyidik (PPNS) Mabes Polri Tahun 2002
8. Diklat SAKIP dan LAKIP BPKP Tahun 2004
9. Diklat Ketua Tim BPKP Tahun 2005
10. Diklat Audit Kinerja Itjen Kemenag
11. Diklat SABMN Itjen Kemenag
12. Diklat Pengadaan Barang dan Jasa Itjen Kemenag
13. Diklat Audit Komprehensif Itjen Kemenag
14. Diklat Pengendali Teknis (Dalnis) BPKP Tahun 2006

Organisasi
- Pengurus Senat Mahasiswa IAIN Fak. Adab IB Padang tahun 1973-1975
- Pengurus Keluar Besar Fakultas Adab (KAFA) Fakultas Adab 2011-2016

Keluarga
Nama Isteri : Hj. Sri Sumarsih
Tempat/Tanggal Lahir : Solo, 8-7-1957
Anak : - Rama Wahdiyansyah,S.H.
- Ary Darmawan, S.E.
- Rizki Fauzianto, S.T.
- Rizka Britania

sumber, Harian Pagi Padang Ekspres, 25 April 2011

Comments

Popular posts from this blog

METODE TAFSIR TAHLILI

RESENSI ASMARA DI ATAS HARAM

#DIRUMAHAJA