Posts

Showing posts from January, 2011

M. Fadlan Arafiqi Bin M. Zaki Jafar

Image
Talenta Politiknya Dididik Alam Ia memulainya dari jalanan. Ternyata benar, pergaulan, tekad, talenta, menyatu mengalahkan segalanya. Dan kini, ia duduk di DPRD Kabupaten Sarolangun. Abdullah Khusairi - Sarolangun Lahir di Sarolangun, 23 Maret 1975. Kini jadi tokoh muda yang melesat. Itulah M Fadlan Arafiqi, Anggota DPRD Kabupaten Sarolangun Periode 2009-2014. Pendidikan dihabiskan di Sarolangun hingga Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA). Setelah itu, ia melanglang buana. Jambi. Padang. Pekanbaru. Batam. Tanjung Pinang. Daerah terakhir ia mendapatkan isteri yang kini memberikannya dua putri. Sosok muda yang memiliki pergaulan luas di Kabupaten Sarolangun ini, kini menjabat Ketua Gerakan Pemuda (GP) Anshor. Sebuah sayap organisasi dari Nahdatul Ulama (NU). Lewat itu pula ia masuk ke lingkaran Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kini telah pula menyelesaikan gelar sarjana, yang kabarnya segera melanjutkan ke jenjang magister.

Kritik adalah Vitamin

Image
Muhammad Rahmad: Kesadaran Politik Masyarakat Sudah Baik! PADANG --- Kritik yang baik adalah vitamin bagi kebaikan hidup. Bila kritik itu tak memiliki vitamin, apalagi ada virus fitnah maka tak perlu diambil. Virus harus dibuang. Oleh karenanya, di alam demokrasi ini, siapa saja boleh mengkritik, asalkan dengan cara yang elegan. “Siapapun orangnya, jika diberi kritikan setajam apa pun, ia akan siap jika kritik tersebut memiliki kualitas dan beserta dengan solusi-solusi yang cerdas,” ungkap Deputi Direktur Eksekutif Sumber Daya Manusia (SDM) DPP Partai Demokrat, Muhammad Rahmad ketika berbincang dengan beberapa wartawan di Padang, Jumat (28/1). Putra Kabupaten 50 Kota ini pulang kampung dalam rangka konsolidasi Partai Demokrat menghadapi Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumatera Barat yang akan digelar beberapa waktu lagi. “Jadi, tak ada alasan untuk menolak setiap kritikan, jika kita ingin maju. Lebih baik digunakan kritik itu sebagai bahan untuk m

Sejenak Bersama Cerpenis Damhuri Muhammad

Image
Berjuang Sampai Berdarah-darah dan Bernanah-Nanah Proses kreatif dalam dunia kepengarangan sangat ditentukan militansi seseorang dalam berjuang untuk eksis. Banyak orang yang tumbang, kalah karena cepat menyerah. Padahal, proses kreatif seni, baik sastra maupun seni lainnya, membutuhkan energi yang berlipat ganda. “Saya merasakan bagaimana berjuang dalam proses kreatif, hingga berdarah-darah dan bernanah-nanah,” ungkap Penulis dan Editor, Damhuri Muhammad ketika berbincang-bincang dengan mahasiswa dan para penulis di Aula Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang, Sabtu (8/1). Damhuri memaparkan proses kreatif yang dilalui dengan jalan berliku. Lain orang lain pula jalan yang ditempuh. Tergantung daya juang seseorang untuk melawan kekalahan. “Saya merasakan, sebelas tahun lebih baru dapat sedikit kebebasan dan diberi ruang karena ada pengakuan sebagai penulis. Dan itu masih terasa relatif pula. Yang diperlukan adalah tetap eksis dan memiliki militansi untuk berjuang di ranah proses kreatif