Friday, January 28, 2011

Kritik adalah Vitamin

Muhammad Rahmad: Kesadaran Politik Masyarakat Sudah Baik!

PADANG --- Kritik yang baik adalah vitamin bagi kebaikan hidup. Bila kritik itu tak memiliki vitamin, apalagi ada virus fitnah maka tak perlu diambil. Virus harus dibuang. Oleh karenanya, di alam demokrasi ini, siapa saja boleh mengkritik, asalkan dengan cara yang elegan.

“Siapapun orangnya, jika diberi kritikan setajam apa pun, ia akan siap jika kritik tersebut memiliki kualitas dan beserta dengan solusi-solusi yang cerdas,” ungkap Deputi Direktur Eksekutif Sumber Daya Manusia (SDM) DPP Partai Demokrat, Muhammad Rahmad ketika berbincang dengan beberapa wartawan di Padang, Jumat (28/1).

Putra Kabupaten 50 Kota ini pulang kampung dalam rangka konsolidasi Partai Demokrat menghadapi Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumatera Barat yang akan digelar beberapa waktu lagi.

“Jadi, tak ada alasan untuk menolak setiap kritikan, jika kita ingin maju. Lebih baik digunakan kritik itu sebagai bahan untuk memperbaiki diri dan kinerja,” jelas mantan diplomat di KBRI Singapura ini.

Menjawab pertanyaan yang diajukan wartawan, Rahmad menjelaskan seputar investasi kebaikan oleh kader partai sangat diperlukan. “Lebih-lebih ketika kesadaran politik masyarakat sudah sangat baik,” tegas Alumni Fakultas Syariah IAIN Imam Bonjol Padang ini.
Kesadaran politik di Sumatera Barat, menurut pandangan Rahmad, sangatlah baik. Karena demokrasi itu sudah sejak awal hadir secara budaya di Ranahminang.

“Kejernihan berpikir, dan kecerdasan melihat persoalan, ini harus dijaga sebagai modal sosial. Tinggal lagi menggerakkan modal sosial ini menjadi sesuatu yang produktif. Seperti yang dilakukan tokoh-tokoh nasional dari Sumbar yang kita kenal dalam sejarah pergerakan bangsa ini,” tutur mantan pengurus Tabloid Mahasiswa Suara Kampus, ini.

Suksesi Demokrat Sumbar
Kehadiran sebagai orang DPP di Sumbar, tentu saja membuat suhu politik Partai Demokrat menjadi sedikit menghangat. Pentolan Demokrat di Sumbar yang kini mulai bergerilya meminta dukungan ke DPC, mulai membaca angin.

“Demokrat Pusat ingin melihat DPD Partai Demokrat Sumbar sebagai etalase yang mendapatkan manfaat besar bagi masyarakat Sumbar. Mengingat, sebagai role party banyak hal yang bisa digarap dari pusat hingga daerah, dari daerah hingga pusat untuk masyarakat. Inilah investasi kebaikan sebagai tugas dalam ‘musim bekerja’ ini,” tutur pria berkaca mata ini.

Ada lima hal yang dikatakan Rahmad agar Musda DPD Partai Demokrat nanti memberi arti bagi semua orang. Baik secara internal maupun eksternal partai. Pertama, menjaga nama baik Partai Demokrat Sumbar. Kedua, Partai Demokrat, sebagai ‘gadis seksi’ banyak yang mau menjadi pengurus, haruslah dilaksankan dalam koridor yang santu dan cerdas. Ketiga, Partai Demokrat tidak berpihak kepada siapapun kecuali kepada demokratisasi itu sendiri. Sebagai semangat yang diusung oleh Partai Demokrat sejak kelahirannya.

“Sebuah cita-cita yang diimpikan bersama, agar proses demokrasi dan reformasi berjalan benar dan akuntable,” jelas alumni MAN Koto Baru Padangpanjang ini.

Keempat, mengharapkan siapapun yang terpilih mampu merangkul yang tidak terpilih. Punya komitmen untuk kebersamaan. “Inilah harapan sebagai tontonan yang baik dan bukti politik dibangun dengan sikap positif. Tidak dengan fitnah, dendam dan kotor,” katanya.

Kelima, diharapkan Partai Demokrat Sumbar menjadi barometer di tingkat nasional. DPD Partai Demokrat Sumbar yang mampu membuat sinergi dengan DPP untuk kepentingan daerah,” tegas Rahmad.

Beberapa nama yang muncul sebagai kandidat ketua DPD Partai Demokrat oleh wartawan, bagi Rahmad, sudah menjadi acuan awal untuk verifikasi. “Semua kandidat yang disebutkan tersebut, adalah kader terbaik yang layak dipilih,” jawabnya diplomatis.

“Tentu target untuk 2014 bisa dipegang oleh mereka yang akan terpilih nantinya. Kini, yang paling penting, konsolidasi partai dan komitmen untuk berbuat terbaik sebagai investasi kebaikan kepada masyarakat, ditumpangkan kepada kader-kader partai di daerah,” tutup Rahmad. [Abdullah Khusairi]

No comments:

Post a Comment