Arjuna Nusantara --- Suara Kampus
Suarakampus.com — Hendra Makmur kembali memimpin Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang periode 2011-2014. Wartawan Media Indonesia itu meraih suara terbanyak bersama pasangannya Rus Akbar (Okezone.com).
Konferensi Kota (Konferta) III AJI Padang yang digelar, Sabtu (29/10), di Gedung Abdullah Kamil berlangsung alot. Lebih-lebih ketika akan dibuka sesi pemilihan ketua. Sebagai acara inti, usulan bakal calon ketua dan sekretaris, bermunculan beberapa nama.
Ada Yuafriza (Sandereh) berpasangan Youngsister Twin (Padangkini.Com), S. Metron (Padang Ekspres) dengan pasangan Nashrian Bahzein (Padang Ekspres). Menariknya, nama Hendra Makmur paling banyak diusulkan dengan beberapa pasangan sekretaris. Selain dengan Rus Akbar, ada nama calon sekretaris yang mendampingi incumbent ini, Yose Hendra, Andri El Faruqi, Yuafriza, Erinaldi, Roshanti, Andika Desti Khagen (Haluan), Heri Faisal (Padang Ekspres), dan Romi Mardela (Bisnis Indonesia).
Dari sekian banyak pasangan yang diusulkan, akhirnya mengerucut setelah Ketua Sidang Vinna Melwanti (Padang TV) menskor sidang beberapa saat untuk lobby. Pasangan yang muncul, akhirnya Hendra Makmur-Rus Akbar dan Yose Hendra – Andri El Faruqi. Kemenangan Hendra sudah diprediksi sejak awal. Bahkan nyaris aklamasi.
Pasalnya, ketika ditanya kesediaan pencalonan, hampir semua calon menyatakan ketidaksiapan. Mundur sebelum bertanding. Tetapi Yose Hendra – Andri El Faruqi tetap bersikukuh. Calon muda ini merasa yakin memenangkan pemilihan. Walau diusulkan di detik-detik terakhir penentuan bursa calon. Akhirnya dua pasang ini diadu dengan sistem one man one vote.
"Saya mundur sebagai calon Sekretaris Hendra Makmur. Tapi saya ingin mencalon sekretaris dengan pasangan Yose sebagai calon ketua,” tegas Andri ketika ditanya kesediaannya atas usulan namanya sebagai pasangan Hendra. Peserta Konferta menyetujui.
Tertutup
Munculnya pasangan Yose-Andri, pemungutan suara dengan sistem tertutup setelah kedua pasangan menyampaikan visi misi. Dari hasil pungutan suara, pasangan Hendra-Rus Akbar menang telak dengan perolehan suara 16 dari 20 suara. Pasangan kedua hanya meraup 4 suara saja.
Selain pemilihan ketua-sekretaris, sidang juga membentuk Badan Pemeriksa Keuangan untuk periode 2011-2014. Ada lima nama calon yang diusulkan peserta yaitu Febrianti, Youngsister Twin, Nashrian Bahzein, Vinna Melwanti dan Erinaldi. Sedangkan kuota BPK hanya tiga.
Pemilihan tertutup kembali dilakukan. Setiap peserta yang punya hak suara menuliskan tiga nama dikertas yang telah disediakan panitia. Dari pungutan suara itu, Febrianti mendapat 17 suara, Yonster 4, Nasrian 12, Vina 10 dan Erinaldi 16. Dengan hasil itu, pimpinan sidang ketuk palu menetapkan tiga nama perolehan suara terbanyak sebagai BPK. Dalam pembacaan surat suara, ditemukan dua surat suara yang hanya mengisi satu nama.
Dilanjutkan dengan pengusulan nama untuk Majelis Etik. Tujuh nama muncul. Dua nama dari non-AJI seperti Abdullah Khusairi seorang Akademisi Jurnalistik dari Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol, dan Roni Saputra dari LBH Pers. Lima nama dari anggota AJI Padang yaitu Syofiardi, Yonda, S Metron, Nashrian dan Yusrizal KW.
Dari tujuh nama itu akan dikerucutkan oleh ketua terpilih. Namun telah menyepakati cukup lima orang untuk Majelis Etik, dua diantaranya non-AJI. Otomatis, Abdullah Khusairi dan Roni masuk.
“Tiga lagi akan kita sepakati setelah konferensi. Bisa saja tiga lagi atau ke limanya masuk,” ujar Hendra menanggapi.
Dihadiri Ketua AJI Indo
Konferta III AJI Padang terasa istimewa dengan kehadiran Ketua AJI Indo, Nezar Patria (Vivanews.com). Nezar membuka secara resmi Konferta ini, serta ikut menyaksikan pemungutan suara dan penghitungan.
“Anggota AJI Padang harus menjadi wartawan yang profesional dan tahu kode etik,” tegas Nezar.
Nezar Patria mengharapkan, AJI Padang selalu meningkatkan kualitas anggotanya dalam bidang jurnalistik.
“Menurut suvei yang dilakukan AJI tiga tahun lalu, hanya 20 persen wartawan yang membaca kode etik jurnalis. kalau dilakukan lagi survei sekarang, dengan bermunculannya wartawan baru, bisa jadi persentase itu menurun,” lanjut Nezar.
Nezar juga menyinggung soal kebebasan pers di Indonesia. Menurut Aktivis 98 ini, kebebasan pers di Indonesia secara umum lebih baik dibanding Filipina. Dilihat dari kekerasan pers yang terjadi, Indonesia tidak mencapai kasus pembunuhan banyak wartawan seperti yang terjadi di Mindanao, 30 orang wartawan dibunuh.
Nezar juga menyinggung soal eksistensi AJI di Indonesia. “Jika ada diskusi-diskusi besar, AJI selalu diundang. Jadi tidak pas rasanya diskusi itu jika tidak ada AJI,” ucap Nezar sebelum menutup pembicaraannya dengan mengetuk palu membuka Konferta III AJI Padang.
Konferensi yang berlangsung sehari penuh ini, dimulai dengan pembukaan yang dimoderatori oleh Andika Destika Khagen dan laporan dari Ketua Panitia Youngsister Twin. Kemudian dilanjutkan sambutan dari Ketua AJI Padang Periode 2008-2011, Hendra Makmur. Serta sambutan dan Pembukaan Konferensi secara resmi oleh ketua AJI Indonesia Nezar Patria.
Laporan Pertanggungjawaban
Laporan Pertanggungjawaban Pengurus AJI Padang yang dibacakan Hendra Makmur, memaparkan perjalanan kepengurusan. Termasuk dalam penangani kasus kekerasan terhadap wartawan.
“Kasus pertama terjadi 22 Desember 2008. tiga jurnalis televisi yakni Budi Sunandar (Global TV), Tommy (RCTI) dan Rian (ANTV) dilempari batu oleh puluhan anggota TNI di depan markas Kompi C Batalyon 133 Yudha Sakti Korem 032 Wirabraja, Siteba, Kota Padang,” papar Hendra.
Kasus kedua terjadi terhadap jurnalis Favorit TV, Jamaldi, saat melakukan tugas jurnalistik, di lorong antara ruang otopsi dan ruang sekretariat kamar mayat RSUP Dr. M djamil Padang, Rabu 22 September 2010.
“Saat itu, Jamaldi didorong dan dihalang-halangi Kasat Reskrim Polresta Padang,” ungkap Hendra.
Kasus ketiga terjadi pada 23 Juni 2011 terhadap belasan wartawan oleh TNI AU saat meliput kecelakaan pesawat peserta Minang Aero Sport Show 2011 dari Malaysia yang jatuh di Perumahan Angkasa Pura II.
“AJI Padang terus mengawal kebebasan pers, bersama LBH Pers yang sudah terbentuk. Selain itu, meningkatkan kapasitas profesionalisme anggota,” jelas Hendra.
Melanjutkan Program
Usai pemilihan yang sempat menegangkan suhu Konferta, Hendra Makmur menyatakan akan mengembangkan bentuk-bentuk program yang sudah ada. Melibatkan banyak stakeholder dan juga anggota.
“AJI Padang hingga hari ini, makin diperhitungkan sebagai organisasi profesi yang terus intens memperjuangkan hak-hak jurnalis, profesionalisme, ditambah lagi dengan kebencanaan,” tegasnya. []
No comments:
Post a Comment