Friday, February 25, 2011

Dr. Hj.Ulfatmi, M.Ag

Dr. Hj. Ulfatmi, M.Ag 

Proses Keluarga Sakinah Mesti Berlandaskan Ilahiyah



PADANG --- Proses pembentukan Keluarga Sakinah (KS) tidak bisa berlandaskan materi semata. Butuh landasan yang kuat, berupa landasan ilahiyah. Faktor agama dan akhlak, sangat menentukan proses pembentukan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Niat yang luhur membangun bahtera rumah tangga.


Demikian satu dari beberapa hasil penelitian Disertasi Dr.Hj. Ulfatmi, M.Ag, yang bertajuk Keluarga Sakinah dalam Perspektif Pendidikan Islam (Studi Terhadap Pasangan yang Berhasil Mempertahankan Keutuhan Perkawinan di Kota Padang). Disertasi ini dipaparkan dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor di Pascasarjana IAIN Imam Bonjol Padang, Kamis (24/2).

“Fakta yang mengemuka dewasa ini, ternyata makin hari semakin bertambah jumlah keluarga yang tidak merasakan kebahagiaan perkawinan, sehingga ada yang tidak berhasil mempertahankan keutuhan perkawinannya. Tetapi, di tengah gugat cerai perkawinan yang terjadi, ternyata ada pasangan yang berhasil mewujudkan keluarga sakinah,” ujar Ulfatmi di hadapan Tim Penguji, Prof.Dr.H. Sirajuddin Zar, MA (Ketua), Prof.Dr.H.Makmur Syarif, SH, M.Ag, Prof.Dr.H.Syafruddin Nurdin, M.Pd, Prof.Dr.H.Ramayulis, M.Pd, Prof.Dr.Firman, M.Pd, (anggota).

Ulfatmi menyebutkan, pasangan keluarga sakinan memenuh kebutuhan biologis sesuai dengan petunjuk agama, memperhatikan situasi dan kondisi pasangan serta mengutamakan keseimbangan factor kuantitas dan kualitas dalam memuaskan pasangan.

“Yang paling penting adalah, proses pembentukan yang dilalui adalah niat sebuah pernikahan yang memiliki tujuan terarah dan benar berdasarkan agama. Melalui perkawinan yang sah, direstui dari keluarga besar,” tutur Dosen Tetap Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol Padang ini.

Ada tujuh hasil penelitian ini, dengan kata kunci adalah memupuk cinta kasih dengan sikap positif. Mampu menantang seluruh persoalan kehidupan yang datang menerpa bahtera rumah tangga. “Salah satunya, dengan menerapkan system keuangan keluarga yang terbuka,” tegas isteri dari H. Firdaus Anwar,S.E., ini. Ulfatmi dikenal sebagai aktivis, putri sulung Prof. Dr. H. Amirsyah, MA., sehari-hari sebagai dosen, juga instruktur pelatihan motivasi, master of ceremony, dan tercatat sebagai qori'ah nasional. 

Pernikahan juga tidak hanya sebatas dua orang insane saja, tetapi juga hubungan baik antara dua keluarga dengan prinsip kebahagiaan dari kehidupan perkawinan mereka yang tak terpisahkan diikuti upaya suami atau istri daalm memainkan peranan untuk menempatkan pasangan menjadi penting keberadaannya di tengah-tengah keluarga besar.

Rekomendasi dari penelitian ini ditujukan kepada calon pengantin, pasangan muda, KUA, perguruan tinggi agama, juru dakwah, dan masyarakat umum.

Metode penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, indept interview dengan pasangan yang sudah merajut rumah tangga di atas 25 tahun lebih. Pendekatan ini dilakukan dengan dukung oleh natural setting, human as an instrument, tacit knowledge, quantitative method, inductive analysis, grounded theory, emergent design, negosiated outcomes, case study reporting mode, idiographic interpretasion, nomothetich interpretasion, tentative application, special or subtitut criteria for truth worthiness.

Dekan Fakultas Dakwah, Drs.H.Abd.Rahman, MA, menyatakan, bertambahnya staf pengajar Fakultas Dakwah membuat kekuatan Fakultas Dakwah bertambah pula. “Bertambah doctor, menyusul menjadi guru besar nantinya. Sekarang sudah ada delapan orang guru besar,” ujar Abd.Rahman yang juga kandidat doktor ini.

Direktur Pascasarjana IAIN Imam Bonjol Padang, Prof.Dr.H. Makmur Syarif, SH.M.Ag, menyatakan, penelitian ini sangat bermanfaat bagi ummat. Menjadi model paling actual untuk dirujuk. Sebagai hasil dari penelitian, tentunya rekomendasi dari penelitian patut didengar stakeholder.

“Ini doctor kedua yang tamat di pascasarjana ini. Selaku direktur, saya bertugas memacu banyak mahasiswa S3, S2, S1, untuk cepat menyelesaikan tugas akademiknya. Ini juga bagian dari prestasi akademik bagi lembaga,” tutur Makmur.

Rektor IAIN Imam Bonjol Padang, Prof.Dr.H. Sirajuddin Zar, MA, menyatakan senang dengan dipromosikannya Ulfatmi. “Lebih-lebih yang bersangkutan ini sudah menjadi public figure di masyarakat Sumbar. Mulai dari presenter televise, MC kondang, qoriah, juga konselor. Bidang keilmuannya sangat mendukung untuk eksis di tengah masyarakat. Ini kekuatan bagi IAIN,” tegas Sirajuddin. [Abdullah Khusairi]

No comments:

Post a Comment