Sertifikasi Lahirkan Masalah di Lahan Parkir
PADANG --- Sertifikasi para pendidik telah membuat lahan parkir menjadi masalah di lembaga pendidikan. Para pendidik yang dapat tunjangan sertifikasi beralih alat transportasi, dari roda dua ke roda empat. Sementara lahan parkir belum disiapkan.
"Ini salah satu fenomena yang perlu disikapi. Sertifikasi dimaksudkan untuk peningkatan profesionalitas nyatanya untuk kesejahteraan," ungkap Pengamat Pendidikan, Dr. Hisyam Zaini, MA dalam Workshop Design Instructional bagi Dosen Non Kependidikan IAIN Imam Bonjol Padang Angkata I, di Rocky Plaza Hotel, Senin (26/5).
Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Jogja ini banyak mengamati proses pendidikan, di perguruan tinggi maupun di tingkat sekolah. Persoalan parkir jadi masalah, khusus di lembaga pendidikan yang punya lahan sempit. Meluber ke jalan.
"Tenaga pendidik profesional harus mampu menemukan design pengajaran baru yang efektif dan efisien. Tapi sistem tradisional seperti ceramah masih menjadi budaya. Padahal, ada banyak teknik pengajaran mesti dicoba dan diterapkan," ujar penulis buku Sistem Pembelajaran Aktif ini.
Hisyam Zaini tidak menafikan peningkatan kesejahteraan bagi tenaga pendidik namun mesti seiring pula dengan peningkatan profesionalitas. Bagaimanapun juga, kesejahteraan merupakan lambang sosial profesi pendidik, yang mulia dan terhormat.
Workshop Dosen
Rektor IAIN Imam Bonjol Padang, Prof. Dr. H. Makmur Syarif, SH, M.Ag, dalam kesempatan pembukaan workshop menyatakan, tenaga pendidik yang profesional, mampu menguasai cara mendidik yang baik seiring dengan penguasaan materi yang diberikan. "Perdebatan mana yang penting antara cara mendidik dengan materi yang diberikan memang selalu terjadi. Tetapi keduanya benar, keduanya penting untuk kualitas output pendidikan," papar Guru Besar Bidang Hukum Islam ini.
Workshop Design Instructional ini dimaksudkan untuk memberikan pencerahan kepada dosen yang belum mendapatkan ilmu praktis dan teknis kependidikan. Agar Proses Belajar Mengajar (PBM) dapat berlangsung menarik dan nyaman.
“Jika dosennya profesional dalam memberi kuliah dan menguasai materi kuliah, tentu saja target pembelajaran akan tercapai, itulah tujuan dalam pendidikan. Melahirkan generasi baru yang cakap dalam bidang ilmu yang dipelajari,” ujar Makmur.
Ketua Pelaksana Workshop Angkatan I dan II, Drs. H. Dasrizal, MA dan Drs. Syafaruddin, MM, menyatakan, peserta workshop diberikan materi kependidikan yang detail tetapi singkat dan padat. Seperti Concep Map, Pengantar Kompetensi, Desain Kompetensi, Active Learning, dll. "Tahun ini kita memberi kesempatan untuk 80 orang, dua angkatan. Semoga tahun depan bisa digelar lagi," ujar Dasrizal. [abdullah khusairi] sumber www.hariansinggalang.co.id, hari Rabu, 28 Mei 2014
No comments:
Post a Comment