Azwarlis Jadi Ketua Alumni Fakultas Dakwah
PADANG --- Sesungguhnya birokrasi dibangun untuk keteraturan tetapi sering terjebak hipokrit. Munafik. Pelayanan yang didengungkan ternyata hanyalah dongeng belaka.
"Itulah realitas yang kita hadapi. Hendaknya kampus mampu melahirkan sarjana yang mampu mendobrak persoalan keummatan dan kebangsaan seperti ini," ungkap Ketua DPW Partai NasDem Sumbar, Drs. H. Apris Yaman, usai menjadi pembicara dalam Seminar dan Temu Alumni Fakultas Dakwah, di Pangeran Beach Hotel, Sabtu (7/12).
"Itulah realitas yang kita hadapi. Hendaknya kampus mampu melahirkan sarjana yang mampu mendobrak persoalan keummatan dan kebangsaan seperti ini," ungkap Ketua DPW Partai NasDem Sumbar, Drs. H. Apris Yaman, usai menjadi pembicara dalam Seminar dan Temu Alumni Fakultas Dakwah, di Pangeran Beach Hotel, Sabtu (7/12).
Terjebak dengan kemunafikan dalam birokrasi sudah membudaya. Mulai dari asal bapak senang, pekerjaan selesai hanya sebatas prosedur, substansi entah dimana dan seterusnya.
Diharapkan Apris, hendaknya kampus tempat prinsip akademis dijalankan. Prinsip ini sejalan dengan prinsip demokrasi. Yaitu, rasionalitas, Transparan atau kejujuran; terukur dan teruji.
"Sayangnya, kampus juga bagian dari birokrasi. Kadang-kadang terjebak dengan aturan ketat dan menutup akses dunia kreatif. Padahal, mahasiswa sukses biasanya adalah aktivis dan kreatif," papar Mantan Ketua Senat Fakultas Dakwah 1984 ini.