Seniman Sumbar Ultimatum Tim 9

Dalam Tempo 15 Hari mesti Laksanakan Musyawarah Seniman


Wartawan : Ganda Cipta - Padang Ekspres


Editor : Riyon


09 June 2015 12:04 WIB


Forum Silaturahmi Seniman Sumatera Barat (FSS-SB) mengultimatum Tim 9 untuk segera meyelenggarakan musyawarah seniman Sumbar dalam 15 hari ke depan, sejak ultimatum tersebut dikeluarkan.


Ultimatum tersebut tertuang dalam sebuah petisi yang ditandatangani seniman dan budayawan Sumbar yang hadir dalam Silaturahmi Sastra Sumbar di Komunitas Seni INTRO Payakumbuh, Sabtu (6/6).


Dari acara Silaturahmi Sastra Sumbar itu terungkap bahwa, Tim 9 adalah tim yang di-SK-kan Gubernur Sumbar Irwan Prayitnon untuk menyelenggarakan musyawarah seniman Sumbar, 2013 lalu.
Tujuan musyawarah itu untuk membentuk kepengurusan baru Dewan Kesenian Sumatera Barat (DKSB) yang hingga kini sudah lima tahun vakum.


Sejumlah nama seniman yang disebut-sebut bagian dari tim 9 tersebut, antara lain, Abdullah Khusairi, Sutan Zaili Asril, Asnam Rasyid, Muhammad Ibrahim Ilyas, Esha Tegar Putra, dan Heru Jhoni Putra.


Selain mengultimatum, Tim 9 untuk menyelenggarakan musyawarah seniman Sumbar, petisi itu juga mendesak Gubernur Sumbar Irwan Prayitno agar sesegera mungkin memanggil anggota Tim 9 ini untuk meminta penjelasan kerjanya.


Kemudian, Tim 9 juga diminta memberikan pertanggungjawabannya kepada seniman-budayawan Sumbar terhadap amanah yang diberikan (menyelenggarakan musyawarah seniman Sumbar, red).


Beberapa seniman, sastrawan dan budayawan yang menendatangan petisi tersebut adalah Gus TF Sakai, Iyut Fitra, Adri Sandra, Nasrul Azwar, Wannofri Samry, Hermawan S, Syarifudin Arifin, S Metron Masdison, IlhamYusardi, Deddy Arsya, Pinto Anugrah, Hendriko, Fariq Alfaruqi, Andesta Herly, serta Ramoun Apta.


Menurut penyair Iyut Fitra, musyawarah seniman itu perlu segera dilaksanakan agar DKSB segera pula terbentuk.


”Dengan adanya DKSB, akan ada lembaga kesenian yang bisa mengakomodir geliat kesenian di Sumbar dengan mengadakan berbagai kegiatan atau program kesenian. Hal tersebut penting, karena selama beberapa tahun terakhir, seniman-seniman Sumbar lebih banyak dibesarkan iven-iven yang berada di luar Sumbar,” sebutnya saat Padang Ekspres wawancarai, Minggu (7/6).


Dihubungi terpisah, Abdullah Khusairi yang disebut-sebut sebagai sekretaris Tim 9, membantah kalau dia bagian dari Tim 9.


“Yang benar saya sekretaris Tim Kecil yang untuk membentuk Lembaga Kesenian. Untuk membentuk tim itu memang ada surat dari gubernur, tapi saya tidak setuju bila itu sebagai SK dari gubernur. Itu hanya surat biasa yang perihalnya Panitia Pembentukan Lembaga Kesenian. Jadi saya tidak tahu menahu dengan Tim 9 tersebut,” tegasnya, melalui chatting-an facebook, kemarin.


Sementara itu, Esha Tegar Putra yang Padang Ekspres hubungi via ponsel  kemarin, mengaku terlibat dalam Tim 9 tersebut, meski tak pernah sekalipun melihat SK untuk Tim 9.


“Tim 9 terakhir melakukan pertemuan Desember tahun lalu. Saya ikut pada pertemuan tersebut. Tapi setelah itu tidak ada lagi pertemuan hingga kini,” ujarnya. Dalam pertemuan tersebut, tim Sembilan mendata senima-seniman Sumbar yang berhak mengikuti musyawarah seniman Sumbar.


Pendataannya perkomite, yakni komite sastra, teater, film, seni rupa, music, dan tari.


“Kira-kira perkomite ada 20 seniman yang terdata saat itu. Hanya saja, data tersebut disepakati akan di-update lagi sebelum musyawarah dilaksanakan. Kalau tidak salah yang meng-update nya Muhammad Ibrahim Ilyas. Cuma sampai sekarang saya tidak tahu lagi bagaimana kelanjutannya. Yang lebih banyak tahu proses di Tim Sembilan ini Muhammad Ibrahim Ilyas. Coba tanyakan juga padanya,” terang Esha.


Pada pertemuan Desember tersebut, disepakati pula, bahwak konsep pemilihan ketua DKSB diawali dengan menentukan tiga anggota komita dari masing-masing-masing komite. “Nah, dari komite itu nantinya dipilih ketua DKSB,” sebutnya.


Namun, hingga berita ini naik cetak, Padang Ekspres belum dapat mengkonirmasi persoalan ini kepada Muhammad Ibrahim Ilyas. Meski ponselnya nyambung saat dihubungi, tapi tidak diangkat. Begitu juga dengan lewat sms, tidak juga dibalas. (*)

Comments

Popular posts from this blog

METODE TAFSIR TAHLILI

RESENSI ASMARA DI ATAS HARAM

#DIRUMAHAJA