Tuesday, December 31, 2019

MENULIS RESOLUSI 2020

LAWANG PARK ONE STOP ADVENTURE

Akhir Tahun ke Negeri di Awan


Desau angin di pohon pinus menerabas kesunyian. 
malam beranjak lambat...
#lawangpark

Senin, 30-31 Desember 2019 mendapat kesempatan untuk merasakan denyut kehidupan di Lawang Park One Stop Adventure. Kami sekeluarga pulang beberapa jam sebelum tarikh berubah menjadi 2020. Inilah kesempatan untuk menyusun resolusi tahunan. Menjalankan perenungan perjalanan sepanjang tahun 2019. 

Akhir tahun 2019, hari-hari libur bagi banyak orang. Ada juga yang tidak. Tenggelam dalam rutinitas yang entah kapan berhentinya. Setiap orang punya pilihan. Bebas memaknai dan menjalani hidup ini. 

Seingat saya, sudah beberapa kali tawaran agar ke Lawang Park oleh tokoh pariwisata Sumbar, Moh. Zuhrizul. Saya menolak dengan berbagai alasan kesibukan. Seminggu yang lewat saya terjebak, ketika menanyakan tentang Lawang Park. 

Monday, December 30, 2019

#SERILITERASI

Disrupsi Media Massa

Dr. Abdullah Khusairi, MA

Zaman kemerdekaan sampai tahun 1980’an, pemilik-pemilik media adalah wartawan-pejuang dan pejuang-wartawan, sehingga idealismenya sangat kuat. Hari ini pemilik media kebanyakan tokoh-tokoh bisnis, yang banyak kepentingan dan sangat mudah ditekan oleh kekuasaan. Qua vadis press Indonesia. 


Demikian cuitan dari seorang seorang tokoh lewat akun @RamliRizal. Maksud pernyataan ini dapat diambil maknanya, betapa mudah pers tunduk pada tekanan kekuasaan karena dimiliki bukan dari kalangan wartawan-pejuang dan pejuang-wartawan. Padahal, pers diharapkan dapat menjadi watchdog bagi demokrasi. Penggonggong dari penyelenggara negara. Pilar keempat demokrasi setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif. Itu idealnya. 

Kini, setelah pers memasuki wilayah industri informasi telah bergesar dari perjuangan idealisme ke perjuangan komersialis. Lembaga pers memang memiliki dua sisi itu, sebagai lembaga yang didirikan pemiliknya untuk mendapatkan kepercayaan (trust) publik dan hidup di tengah publik karena disokong iklan karena trust. Iklan datang karena trust. Program televisi yang berkualitas akan antri karena iklan. Media yang kritis, mengakomodasi kepentingan dan aspirasi publik akan menjadi tumpuan bagi publik. Tumpuan harapan menekan pihak kekuasaan untuk menjalankan aspirasi mereka. Itulah idealnya.

Friday, December 27, 2019

AKHIR TAHUN 2019

Thanks to Allah. Alhamdulillah. 
Menatap 2020 dengan segenap harapan baru. 
Setelah melalui 2019 dengan kerasnya ombak dan badai. 
Dua tiga harapan telah tergenggam.
Terima kasih kepada 
segenap orang-orang tercinta, tersayang, terhormat, yang telah memberi banyak hal. 
Hidup memang tak bisa sendiri, walau hati kadang ingin menyepi. 
Menjadi elang, terbang tinggi melawan angin. 


Thursday, December 5, 2019

LITERASI MEDIA

LITERASI MEDIA 

Ketika Kebodohan Telah Tiba 


ABDULLAH KHUSAIRI 

"Jurnalis itu tahu banyak hal tapi serba sedikit, sedangkan Akademisi itu tahu banyak hal tapi satu bidang saja." 

Istilah ini lahir berdasarkan fakta-data yang ada pada jurnalis dan akademisi. Lalu menjadi pendapat umum untuk membatasi ruang gerak lahan masing-masing. Terserahlah. 

Namun demikian, pernyataan di atas bisa digugat sepanjang ada data-fakta baru. Misalnya, kadang-kadang di lapangan, ditemukan juga jurnalis tidak tahu banyak hal. Tidak semua jurnalis bisa dianggap profesional, sepanjang belum ada pengakuan dari lembaga penilai sertifikasi atau dikenal dengan kompetensi. 

Di kampus, sebaliknya, ada juga dosen yang tidak mendalam dalam satu hal sesuai dengan bidang secara tertulis mesti dikuasainya. Kemudian, banyak juga dosen belum mendapat pengakuan profesional, sepanjang belum mengikuti mendapatkan sertifikat.