LAWANG PARK ONE STOP ADVENTURE
Akhir Tahun ke Negeri di Awan
Desau angin di pohon pinus menerabas kesunyian.
malam beranjak lambat...
#lawangpark
Senin, 30-31 Desember 2019 mendapat kesempatan untuk merasakan denyut kehidupan di Lawang Park One Stop Adventure. Kami sekeluarga pulang beberapa jam sebelum tarikh berubah menjadi 2020. Inilah kesempatan untuk menyusun resolusi tahunan. Menjalankan perenungan perjalanan sepanjang tahun 2019.
Akhir tahun 2019, hari-hari libur bagi banyak orang. Ada juga yang tidak. Tenggelam dalam rutinitas yang entah kapan berhentinya. Setiap orang punya pilihan. Bebas memaknai dan menjalani hidup ini.
Seingat saya, sudah beberapa kali tawaran agar ke Lawang Park oleh tokoh pariwisata Sumbar, Moh. Zuhrizul. Saya menolak dengan berbagai alasan kesibukan. Seminggu yang lewat saya terjebak, ketika menanyakan tentang Lawang Park.
"Ini sudah lama sekali. Ayolah ke Lawang Park," ajak Mak Etek, demikian ia akrab disapa. Dia adalah Owner Lawang Park, yang beberapa tahun silam membuka diskusi tentang keinginannya memiliki sebuah tempat bagi publik menikmati alam minangkabau yang indah.
Tahun 2019 mengkhatamkan pesan ayah: sekolah tinggi-tinggi |
Pemilik bendera usaha Ikarsa Tour ini berdiskusi panjang tentang keinginan tersebut yang akhirnya terwujud sepuluh tahun terakhir. Saya saja yang belum mendapatkan kesempatan untuk merasakan bermalam di Lawang Park. Saya merekomendasikan agar gathering keluarga, kantor, mahasiswa, diadakan di sini. Datanglah ke Lawang Park, ajak keluarga dan teman. Jangan lupa bawa jaket, ya.
Lawang Park satu dari sekian banyak spot wisata di Nagari Lawang, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam. Disiapkan dengan konsep yang mempertahankan kesan alami, agar setiap kegiatan adventure bisa mendapatkan kesan jungle.
Lawang Park memperkuat pujian terhadap bumi nusantara dengan narasi; "sepotong tanah surga yang jatuh ke bumi." Bagian yang tak terpisahkan dengan gugusan Bukit Barisan, di tengahnya ada Danau Maninjau. Saya baru merasakan keindahan ini setelah yang lain sudah mengabarkan melalui tangan-tangan kreatif di lini masa. Setiap orang ke Lawang Park, juga objek wisata seputaran Nagari Lawang yang indah ini, selalu berbagi selfie. Kali ini saya merasakan sendiri, suasana bathin daerah puncak dengan embun tebal di malam hari dan di pagi hari.
Danau Maninjau yang menakjubkan itu, pada salah satu pinggirnya tempat kelahiran dan kampung halaman Buya Hamka. Seorang ulama yang sastrawan dengan karya-karya bagus. Saya telah membaca karya-karyanya, baik dalam bentuk novel maupun biografi dan buku-buku pemikiran. Buya Hamka di pentas dunia intelektual dan dunia sastra di Nusantara kini banyak dikaji dan tak pernah habis dibahas. Belum lengkap, jika membahas karya-karya Buya Hamka dalam kontestasi pemikiran di Nusantara.
Berselimut embun
malam dan pagi adalah gigil yang nyata
#lawangpark
Lain Genting Highland, Malaysia lain pula Lawang Park. Saya ke negeri jiran itu tahun 2004. Lawang Park lebih alami. Dibiarkan tak ada hotel standar bintang sehingga terasa menginap di rumah-rumah penduduk. Villa dan penginapan yang disediakan dari kayu olahan setempat. Ini mudah ditebak, dibuat dengan konsep tidak memindahkan kota ke Lawang Park. Sehingga mereka yang datang merasakan datang ke Nagari Lawang, Kabupaten Agam. Ini khusus mereka yang merindukan kampung halaman yang tak lagi ada secara nyata tetapi ada dalam ingatan semata. Tentu saja, sangat unik bagi orang-orang kota besar dan pengunjung dari Eropa dan Arab. Lawang Park perlu dipasarkan hingga ke situ.
TIGA KELUARGA |
Terima kasih Desember. Berlalulah dengan indah. Selamat datang Januari 2020. Desember ini, Desember luar biasa. Perjalanan yang indah setiap saat yang diakhiri menikmati Lawang Park, dengan spot selfie yang tersedia dimana saja.
Setiap Desember menjadi begini melow. Flashback. Menjelang tahun 2019 tiba, Desember 2018 lalu, kami sekeluarga ke Home Stay Sahati milik tokoh muda Sumbar, Dr. Wendra Yunaldi, SH, MH di tengah Kota Payakumbuh. Merasakan nikmatnya dan gurihnya Sate di Koto Nan Ampek. Tengah Kota Payakumbuh. Setelah menikmati sepotong senja yang menakjubkan di Kelok Sembilan. Begitu cepat waktu melipat kenangan.
Sembari mengingat hal-hal luar biasa sepanjang tahun 2019. Mulai dari perjuangan menyelesaikan program doktor hingga wisuda, juga kembali ke kampus bertemu mahasiswa-mahasiswi di kelas. Tahun 2019 segera berlalu dengan segenap kenangan yang tersimpan dalam ingatan. Lalu membuat Resolusi 2020, yang saya tulis di laptop. Apa itu? Tak ada yang istimewa, hanya do'a-do'a basah yang disampaikan ke langit agar kehidupan berjalan indah, seperti di Lawang Park ini. Hati riang setiap saat, kebahagiaan dalam setiap meniti jalan kehidupan yang kian hari terus menua.
Lawang Park One Stop Adventure tempat yang pas untuk membangun resolusi akhir tahun. Saya merekomendasikan buat pembaca, setelah menikmatinya sekeluarga bersama Bobi Lukman Piliang sekeluarga dan Hendri Anwar sekeluarga. Bobi Lukman Piliang penyuka lagu-lagu Kla Project, yang salah judulnya Negeri di Awan. Lawang Park One Adventure sangat mewakili suasana bathin lagu yang ditulis Katon Bagaskara itu. Hehehe. Selamat Tahun Baru 2020. [ABDULLAH KHUSAIRI]
Membacanya membuat kita dapat juga ikut dalam suasana indahnya Lawang park
ReplyDelete