Wednesday, April 20, 2022

CATATAN KULIAH TUA

DITEMUKAN: Selembar catatan kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi bersama Dra. Hj. Meiliarni Rusli, tertanggal 7 Maret 1996, ditemukan. Sudah berumur 17 tahun, 1 bulan, 13 hari, pada hari ini. Pada catatan tersebut tertulis, "menguasai media massa", "komunikasi itu seperti jarum suntik." Ini tampak catatan pertemuan pertama yang ditandai dengan menulis topik inti dari kuliah yang akan dilaksanakan semester tersebut. Pada semester ini, diperkenalkan teori jarum hypodermic dalam komunikasi massa bersama teori-teori lainnya. 


Selembar catatan ini menguatkan beberapa kisah tentang bocah ingusan semester II yang merasakan dunia baru. Pesona kehidupan kampus diam-diam telah membuatnya hanyut jauh menempa dan mengasah diri menjadi seorang semurai di masa depan. Kadang juga mengimpikan diri menjadi elang yang terbang tinggi sendiri di langit biru dalam kesepian. 

Meiliarni Rusli seorang dosen dan aktivis perempuan terkemuka di Sumatera Barat hingga kini. Berkidmat di Pengurus Wilayah (PW) Aisyiyah sedari remaja. Pernah menjabat sebagai dekan Fakultas Dakwah dan Wakil Rektor III IAIN Imam Bonjol Padang. Ketika gelombang demo 1998, ia membacakan puisi "Dari Ibu Seorang Demonstran" karya Taufiq Ismail di tengah lautan mahasiswa di pelataran parkir kampus sebelum long march keluar kampus. Pembacaan penuh penghayatan terhadap puisi itu telah menyuntik semangat heroik tanpa rasa sakit kepada massa demonstran, untuk pergi menumbangkan rezim berkuasa cukup lama. 

Ibuk Mei, demikian kami menyapanya. Menjadi ibu banyak anak didik dan kader-kader baru. Mungkin sudah ribuan jumlahnya. Saya satu dari sekian banyak itu. Belajar di kelas untuk beberapa mata kuliah, termasuk Bahasa Jurnalistik dan Filsafat Komunikasi, serta penguji skripsi yang membuat saya menetes air mata. 

Begitu banyak urusan dengan pemilik suara yang lantang dan lembut ini, ketika mengurus lembaga mahasiswa seperti tabloid mahasiswa Suara Kampus (1995-2000). Ia akan menyapa, menegur, mencemeeh, memuji bahkan marah tanpa perlu melihat situasi. Begitulah ia meresapi diri sebagai pendidik dan seorang ibu.

Salam hormat tiada henti, sehat dan bahagia selalu. [Dr. Abdullah Khusairi, MA]

No comments:

Post a Comment