Soft Lounching President Institute Sumbar
President Institute Sebagai Kendaraan Perubahan di Sumatera Barat
Padang—Beragam isu sentral muncul di Sumbar, dan hal tersebut mesti disikapi. Salah satunya, persoalan murahnya harga hasil perkebunan masyarakat Sumbar dibandingkan dengan Provinsi Riau.
Persoalan tersebut dinilai sebagai dampak tidak adanya industri pengolahan di Sumbar. Belum lagi disebabkan tidak masuknya Sumbar dalam blueprint perekonomian Indonesia. Dampaknya akan terlihat pada pembangunan perkonomian Sumbar beberapa tahun berikutnya.
Hal ini dipaparkan Direktur Eksekutif President Institute Pusat Muhammad Rahmad, saat diskusi bersama tokoh masyarakat dan wartawan usai berbuka bersama, dalam acara soft lounching President Institute Sumbar, di Jln. Abdul Muis, Jati, Padang, Kamis (1/8) malam.
Sunday, August 4, 2013
Thursday, August 1, 2013
Empat Faktor Penyebab Adanya 5 Perbedaan 1 Ramadhan di Sumbar
RANAHBERITA--Di Sumatera Barat (Sumbar), egaliterisme tak hanya hidup di ruang-ruang yang sifatnya interaktif dan komunikatif, tapi juga mengalir di ruang spritualitas. Indikator ini terlihat takkala memasuki bulan suci Ramadhan, dimana berbagai macam aliran dalam Islam diberi ruang untuk menentukan awal penanggalan Ramadhan.
Ramadhan 1434 Hijriah ini, ada 5 penanggalan awal puasa yang ditetapkan oleh berbagai organisasi Islam, tarekat tertentu, dan juga otoritas pemerintah. Tarekat Naqsyabandiyyah mencuri perhatian terlebih dahulu karena mencuri star puasa kali ini. Tarekat yang berbasis di daerah Pauh dan Lubuk Kilangan, Padang ini, mengawali puasa pada 7 Juli 2013, tiga hari lebih cepat dari ketetapan pemerintah.
Subscribe to:
Posts (Atom)