Selamat, MAYA LESTARI GF
Juara I Lomba Blog Pendidikan Keluarga
Saya hanya satu dari sekian banyak orang tempat berdiskusi bagi Maya Lestari Gf, selebihnya ia berdikari sendiri dengan kata-kata. Isteri tercinta, ABEL TASMAN ini memang sedari remaja, sudah punya talent yang begitu kuat. Ia berangkat dari daerah yang tumbuh subur para pencinta kata-kata, tempat dimana Chairil Anwar dilahirkan. Sederetan nama yang berkibar di dunia sastra dari Kabupaten 50 Kota dan Kota Payakumbuh, Gus Tf, Damhuri Muhammad, Iyut Fitra, Adri Sandra, Zelfeni Wimra, Heru Joni Putra dan maaf bila tak tesebut yang lain.
Adapun saya, mengenal MAYA LESTARI GF sejak remaja. Ketika ia pernah bergabung di Padang Ekspres untuk mengasuh halaman suplemen remaja Tabloid P'Mails. Suplemen yang menyediakan tempat bagi talenta baru dalam menulis.
Waktu kuliah dengan saya, MAYA LESTARI GF sudah punya novel, saya belum. Saya cuma cerpen ke cerpen saja. Talent MAYA LESTARI GF memang sudah tampak, sejak kelahiran novel Kupu-Kupu Fort De Kock. Saya menulis resensi novel ini, dimuat dalam versi tulisan ilmiah di jurnal dan versi populer di Jawa Pos. Ini cara saya untuk mengapresiasi setiap karya. Kebahagiaan saya pagi ini, seperti kebahagiaan maha guru saya Dr. Sheiful Yazan, M.Si yang juga guru MAYA LESTARI GF.
Menjadi juara adalah dampak dari kiprah, bukan sekadar ambisi dan obsesi tetapi berjuang dalam kiprah yang kadang-kadang tak peduli mau juara atau tidak, karena memang jalan juang kehidupan telah di pilih, bergumul dengan kata-kata. Menjadi penulis!
Sekali lagi, selamat. Bahagia pernah menjadi Pembimbing Skripsi, bahagia pernah menjadi tempat bertanya dan bersama dalam menakluk kerasnya dunia kata-kata. Teruslah berjuang untuk kebajikan ummat! Salam. [] Balaibaru di Pagi Sabtu, 9 November 2019
No comments:
Post a Comment