Gagal Negoisasi dengan Tuhan
Pada bingkai kosmologi, nalar memang tidak mampu sampai pada hukum tuhan yang paling puncak, bernama kepastian. Akal terus berjuang aktif hingga menyikapi satu persatu lautan ilmu pengetahuan tentang kehidupan paling hakiki, kebenaran paling hakiki, sertai bagaimana sunatullah telah ditetapkan di alam ini, yang biasa disebut hukum alam.
Akal sangat terbatas, membatasi sendiri dan dibatasi keadaan. Akal diberikan kepada ummat manusia hanya untuk memikirkan alam, tidak Pencipta Alam, apalagi zat Pencipta Alam. Memikirkan alam Maha Pecipta saja, akal ternyata tidak mampu seutuhnya. Setiap hasil rekayasa nalar selalu ditemukan titik rumpang.
Begitulah catatan sehabis menikmati tontonan teater berjudul Anak Adam, produksi Teater Imam Bonjol (TIB) Padang, di Gedung Teater Tertutup, Taman Budaya Sumbar, Jumat (27/12), pukul 20.00 WIB.