Tuesday, November 27, 2018

KENANGAN KEPADA SEORANG GURU

Ibu Guru Zulhanidar 



Guru pertama mengajar Mengarang bernama, Zulhanidar. Guru dari Sijunjung. Dia membuatku tersanjung. Hanya bidang Mengarang, aku bisa mengalahkan mak cik Raudhatul Husna (Husna Yuski). Selebihnya, ia libas semua. Rangking satu, setiap menerima rapor. Aku, terus merosot. Mak cik memang rajin. Kelas enam sekolah dasar, serupa bocah kebanyakan. Aku agak nakal. Dikit. ðŸ˜‚#thanksguru


tak sedikitpun sepanjang lima tahun aku hendak menjadi juara kelas. menelikung mak cik itu berat. dia telah rajin baca sejak kecil. maka tetap puas saja kalau dapat rangking, dua, tiga, empat, lima, bahkan enam. bahkan sedikit tak peduli. sing penting sepuluh besar. Dasar bocah. #thanksguru

ibu guru Zulhanidar, guru yang telaten dan sabar. Mengajar banyak hal. Suatu hari, ia ungkapkan sebuah pepatah; binatang tahan pukul, manusia tahan kias. Kami selokal terdiam! Ia tak main pukul, tapi cubitnya di perut bikin engkau meringis lama. Tulisannya di papan hitam, rapi sekali. Dia akan tandai, sebelum menghadap papan tulis, siapa yang sedang bermain. Dia akan melempar patahan kapur itu ke tengah bocah dekil ribut karena mainan. #thanksguru

Thank to 
ayah ibu yang telah melahirkan dan membesarkanku
isteri dan anak-anakku yang telah memberi rindu 
para guru-guru yang telah menumpahkan ilmu

No comments:

Post a Comment