Tuesday, November 27, 2018

Membaca Yuval Noah Harari

Membaca Yuval Noah Harari

Masa depan ummat manusia akan berakhir karena pikiran dan nafsu yang berkembang tiada henti hingga ke titik paling menghancurkan. Pada masa depan, ketika ilmu pengetahuan tidak terbendung untuk menciptakan apapun melalui temuan-temuan mutakhir, manusia akan repot sendiri menghadapi apa yang telah diciptakannya. 

Begitulah, catatan paling singkat setelah membaca Sapien yang ditulis Yuval Noah Harari. Setelah dibawa bolak-balik ke masa lalu ke masa kini, masa lalu yang teramat jauh, zaman batu, hingga jutaan tahun ke belakang, Yuval seakan-akan ingin mengaduk-aduk pikiran kecil dan ruang pengetahuan dalam kepala yang terbatas. 

Yuval hendak menggambarkan sebuah siklus zaman di muka bumi melalui data-data keilmuan di berbagai bidang, secara logis dan sistematis. Perkembangan paling purba hingga paling mutakhir digambarkan secara kontras antara satu peristiwa dengan peristiwa lain. Sulit menidakkan apa yang telah diuraikan Yuval. 


Mulai dari sejarah uang, sejarah agama, secara angka, sejarah hurup, tentang kehidupan prasejarah, hingga kehidupan serba gigantik ini, betapa mengerikan cara Sapien menguasai dunia. Sapien adalah aktor tetapi prakiraan akan memunahkan dirinya karena kausalitas alamiah harus berakhir dan munculnya varian baru yang survive of the fittest, seperti yang dianut Darwinian.

Saya belum memulai untuk membaca Homo Deus, buku Yuval yang lainnya. Saya ingin mendapatkan waktu yang pas. Buku-buku tebal ini patut dibaca secara pelan. Semoga banyak orang yang ingin membacanya, agar beragama tidak sekadar dengan kedangkalan. Serta menjadikan uang di atas segala-galanya. Walaupun uang, sepak bola, akhirnya merupakan 'agama' dalam konteks baru dan sukses menyatukan ummat manusia secara global. []

No comments:

Post a Comment