Thursday, October 23, 2008

OPINI-ARTIKEL MEDIA

The Ending Media Print
Oleh:
Abdullah Khusairi MA
www.padang-today.com

ABDULLAH KHUSAIRIe-paper sudah dimulai oleh Jawa Pos dan Kompas. Bisa diprint oleh pembaca seperlunya oleh pembaca online. Apakah fenomena ini bisa secepat pita kaset melibas piring hitam, Compact Disk (CD) melibas pita kaset, atau secepat Mp3 menundukkan CD, atau secepat foto digital mematikan foto manual.
Melihat harga kertas yang melambung, tekanan greend peace terhadap lingkungan hidup khususnya hutan yang menghasilkan kayu dan kertas, banyak pengamat optimis fenomena ini bisa terjadi.
Hanya saja, cepat atau lambat ia akan datang dengan sendirinya. Pendorong percepatan itu adalah layanan wireless dimana-mana. Masuk ke ruang dan gedung. Termasuk tempat kost. Tempat kost yang memiliki layanan ini biasanya jadi pilihan mereka yang sudah familiar sejak kecil dengan komputer dan internet.Ditambah lagi dengan handphone yang sudah canggih berada di setiap manusia indonesia. Maka e-paper sangat memungkinkan secepatnya terjadi.

Tetapi menurut pengamat, fenomena ini akan cepat terjadi jika dunia klien dari periklanan sudah famous dengan internet. Dan yang paling penting, tekanan greend peace terhadap penebangan hutan. Kertas akan menjadi barang langka. Semua peradaban akan berpindah ke dalam bentuk digital.
Generasi yang tumbuh hari ini, remaja dan eksekutif muda, rata-rata sudah famous dengan teknologi. Ditambah lagi, satu-satu generasi usia 50-an tak mau ketinggalan dengan teknologi. Khusus mereka yang sudah menikmati teknologi, umumnya tak akan pernah mengelak dan tak akan mau meninggalkan teknologi tersebut. Generasi yang tumbuh hari ini, sangat murah mengakses teknologi.
Namun demikian, semua itu harus kita renungkan. Peradaban memang cepat melintas. Tetapi, yang terlibas tidaklah mati. Cuma tidak lagi menjadi trend. Ia menjadi barang yang sudah ternikmati. Akrab tapi terlihat tak lagi penting untuk didekati---untuk tidak menyebutnya kuno!

Ada yang membantah atas fenomena di atas. Pemikirannya seperti ini, siapa yang akses internet? Orang kaya? Atau semua rakyat Indonesia? Ya pasti orang kaya. Orang yang sudah terpenuhi basic needs. Hal yang sama juga terjadi bagi pembaca koran bukan? Nah, kalau begitu jangan bicara soal siapa yang bakal mengakses. Semua orang akan mengarah ke situ. Seperti fenomena handphone, VCD, pengemis jalanan pun punya handphone dan VCD. Nah! mungkinkah bisa disebut the ending media print... atau media print say good by.... good by trend of media print?[] Nagoya Batam, 20 Oktober 2008

5 comments:

  1. Wahh...wahhh memang dahsat!
    Tinggal menunggu waktu & masa saja lagi?.
    Perlahan-lahan kecangihan abad modern saat ini semakin dekat.
    Pergantian demi pergantian penemuan muthakir semakin ada saja ditemukan???

    ReplyDelete
  2. Fenomena itu telah ada di belahan bumi lainnya Pak,... trend masyarakat yang cendrung mengikuti perkembangan zaman,... nah sekarang musti bersiap-siap neh,... tapi ide ga akan pernah mati

    ReplyDelete
  3. Untukbisa menikmati dunia, kita harus menerima sebuah perubahan. apapun bentuknya.

    ReplyDelete
  4. Hi hi ada yang menarik.
    Menarik kalau postingan ini tetap berada di atas...

    Apa sebab? Akan ada perbedaan mencolok dari foto dirimu bang jika dibandingkan dengan foto header. Kalau iklan2 obat, pasti akan tertulis BEFORE AND AFTER...He he...he...

    Wah...Suntuk aku terobati, melihatnya...wkwkwk...Thanks bang.,.

    ReplyDelete
  5. Sesuai kata bang abdullah, generasi muda suka dan akan melahirkan teknologi baru... Mudah2an generasi Muda kita di Indonesia juga begitu...

    ReplyDelete