Nyanyian Politisi Partai Demokrat, Nazaruddin dari negeri jiran, Singapura mengguncang aras politik negeri ini. Akibatnya, banyak yang tak enak makan dan tidur dibuatnya. Kampanye anti korupsi dari Partai Demokrat seperti boomerang untuk partai. Sementara, nyanyian itu terus menyatakan nama-nama yang terlibat. Senyatanya, Nazaruddin tidak ingin sendiri. Apalagi dikorbankan!
Suara Nazaruddin boleh jadi dianggap sumbang oleh Partai Demokrat. "Murtad" dari komitmen sebagai kader partai. Membuat murka Ketua Dewan Pembina. Namun di balik itu, sangat merdu bagi partai lain, apalagi bagi media. Agaknya, tak heran bila ada yang terus berkomentar: Teruslah bernyanyi, Nazaruddin! Biar makin jelas siapa sedang memainkan apa. Apa dimainkan siapa. Akhirnya, bagaimana dan seterusnya.