Tokoh Revolusi
Abad Informasi
Judul : Bill Gates
Penulis : Robert Heller
Penerbit : esensi
Cetak : 2008
Tebal : 112 Hal.
Ketika berumur 19 tahun, saya
mendapatkan pandangan sekilas tentang masa depan dan saya membangun karier
berdasarkan apa yang saya lihat. Ternyata saya benar.
[Bill Gates]
Microsoft tidak bisa dipisahkan
dari kematangan proses berpikir dan belajar Bill Gates. Dialah tonggak sejarah
dari revolusi teknologi informasi di lembaga yang telah mendunia itu.
Benar. Bila disebutkan ada
banyak orang di belakangnya yang tak mendapat nama besar tapi Bill Gates selalu
menyebutnya dengan lantang.
Melihat Bill Gates sukses hari
ini semestinya melihat jenjang kehidupan yang pernah dilaluinya. Buku ini
mengungkapkan sisi brilian pria kelahiran Seattle tahun 1955 ini. Ia menanjak
dengan strategi manajemen informatika yang dilalui dengan jatuh bangun bersama
Paul Allen.
Microsoft bukanlah langsung
besar dan jadi. Ia hanyalah perusahaan kecil yang memasok program kepada IBM,
salah satunya adalah Baginners All-purpose Symbolic Instruction Code (BASIC).
Program itu pun bukan murni dari tangan kedua mania komputer ini, tapi dari
sebuah perusahaan lain pula. Namun demikian, kelebihan Bill Gate bisa membuat
program lebih maju dari semula. Itulah nasib Microsoft yang membeli murah
sebuah program bernama Q-DOS (Quick and Dirty Operating System). Selanjutnya
Gate dan Allen memodifikasi dan mengadaptasinya untuk kebutuhan IBM, lalu
diberi nama MS-DOS (Microsoft Disk Operating System). IBM yang awalnya melayani
kebutuhan industri harus tercengang melihat Microsoft bisa menjual program
kepada pembuat PC (Personal Computer) yang lain. Akhirnya, perang terbuka di
pasaran tidak terelakkan.
Tiga tahun lebih sedikit,
perang antara IBM dan Microsoft mulai kelihatan. Tetapi, pada tahun 1990, Gates
menang mudah dengan meluncurkan Windows 3.0. IBM seperti kecolongan dari sebuah
makan siang yang menyelamatkan Bill Gate dengan CEO IBM, John Akers pada bulan
Juni 1986.
Buku ini memuat peperangan
strategi pasar komputer dengan pertahanan intelektualitas, dengan tokoh perang
itu bernama Bill Gates berbendera Microsoft dan program aktual pada masanya
Windows. Sebuah jendela dunia dengan multitasking. Tetapi tidaklah itu saja
yang dikupas penulis dengan reputasi manajemen bisnis ini.
Sebuah sudut lain diceritakan
sebagai inti dari manajemen strategi pasar. Dimana kegagalan merupakan senjata
untuk mencapai kesuksesan berikutnya. Bill Gates bukan tidak pernah gagal. Ia
juga punya sejarah tersebut. Bahkan untuk internet, Microsoft sangat terlambat.
Malah pada awalnya sangat mengabaikannya. Sehingga voting untuk window
eksplorer adalah sebuah sejarah yang patut dibaca bagaimana Bill Gates sebagai
pendekar tetap memiliki visi juang yang jauh ke depan.
Apa yang menjadi kesuksesan
Microsoft? Salah satunya menyadari peran intelektualitas programer dan
memperkerjakannya secara profesional. Mengubah visi menjadi nilai. Terus
bermimpi dan mewujudkan mimpi tersebut. Inilah salah satu membuat Microsoft
bisa merangkul peluang, menjalin kerja sama penting dengan mitranya,
memperkerjakan otak terbaik, berfokus pada tujuan dan mengalahkan para pesaing
dengan mudah. Selanjutnya, mendominasi pasar.
Mimpi Bill Gate kini semakin
nyata, sebuah komputer di setiap meja di setiap rumah dengan program yang
famous! Microsoft. Itu terjadi. Dan jadilah Bill Gate sebagai orang yang
terkaya, merauf untuk dari penjualan program. Tak terkalahkan kekayaannya
selama tiga dekade. Kini, ia hanya mampu dikalahkan oleh seorang raja investor,
Warner Buffet. [abdullah khusairi]
No comments:
Post a Comment