Gerakan Penyuluh Agama Anti Hoaks

Lawan Hoaks Lewat Literasi Media


ANTIHOAKS: Penyuluh Agama Kemenag Kota Padang, Rapiun (42) bersama koleganya menandatangani secara simbolis Deklarasi Penyuluh Agama Anti Hoaks Kota Padang, Rabu (5/12).
PADANG, HARIANHALUAN.COM – Sebanyak 20 orang penyuluh agama Kemenag Kota Padang mendeklarasikan gerakan literasi media yang bertajuk Gerakan Antihoaks, Rabu (5/12). Secara simbolis, peserta One Day Workshop bertema "Literasi Media Bagi Penyuluh gama sebagai Upaya Gerakan Anti Hoaks Kota Padang" ini menandatangani spanduk gerakan antihoaks.

Acara yang ditaja Pusat Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, menghadirkan Aktivis Literasi, Yusrizal KW dan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang 2010, Hendra Makmur.


"Penyuluh agama diharapkan dapat memberikan pencerahan kepada ummat, di daerah masing-masing. Sebab, era informasi membutuhkan literasi yang kuat, kokoh, agar ummat tidak terjerumus dalam informasi yang menyesatkan. Literasi media adalah kunci," ungkap Ketua Pelatihan Litrasi Media bagi Penyuluh Agama, Muhammad Taufik, M.Si.

Yusrizal KW memaparkan data tentang manusia informasi yang kian tergantung dengan internet. Sementara, di internet, melalui media sosial, hoax dan fake news berseliweran. 

"Perubahan peradaban karena teknologi informasi terjadi begitu cepat. Sementara, kesiapan budaya, pengetahuan, etika, tidak bisa cepat memahami. Shock culture di tengah masyarakat sedang terjadi. Penyuluh harus menyuluhkan," ungkap penggerak Padang Membaca itu.

Hendra Makmur mengungkapkan persoalan hoax dan fake news dimulai karena ada kepentingan di baliknya. Ada propaganda politik, kepentingan ekonomi, juga lemahnya pengetahuan penerima dan penyebar.

"Sikap kritis terhadap berita yang datang, harus dilakukan. Itulah literasi," tegas Hendra, yang mendapat pelatihan khusus dari Google dalam mengantisipasi hoaks di internet.

Hendra memberikan tips praktis kegiatan verifikasi setiap berita, foto, video melalui beberapa langkah. Salah satunya, melalui perbandingan media dalam menyajikan.

"Literasi media sebuah gerakan penting agar kita tak lagi bisa cepat terpengaruh dengan satu isu. Makanya, literasi media adalah kunci di era informasi," tegas Hendra dalam acara yang dimoderatori Abdullah Khusairi ini. (h/ben)

Comments

Popular posts from this blog

METODE TAFSIR TAHLILI

RESENSI ASMARA DI ATAS HARAM

#DIRUMAHAJA