Aksi teror itu lahir dari radikalisme. Satu aliran pemikiran yang kaku dan intoleran. Ada yang menyebutkanya ultrakanan. Terserah. Aksi teror itu dilakukan teroris bernama Brenton Tarrant. Membunuh 50 orang jamaah shalat jumat di Selandia Baru (New Zealand). Dunia mengutuknya. Tetapi Senator Senator Australia Fraser Anning seperti hendak membela Brenton Tarrant. Menyalahkan imigrant muslim.
Sementara itu, seorang bocah Will Connolly menimpuk Fraser Anning dengan telur. Will Connolly disebut EggBoy, atas aksinya. Aksi reaksi muncul karena aksi teror yang membuat nyawa-nyawa tak berdosa melayang. Tak ada angin tak ada hujan, peluru menghujam. Brenton Tarrant belajar membunuh dari sejarah yang pernah dibacanya. Entah dimana ia belajar.
Siapapun yang masih mencintai kehidupan yang damai, toleran, berkeadilan, berkemakmuran, tentu saja mengutuk aksi teror Brenton Tarrant dan sikap yang dikemukakan Fraser Anning. Memuji Will Connolly yang cerdas, sedikit aksi yang ikonik melambangkan perlawanan dari sebuah aksi dan sikap keji.
Dunia memang tempat segala macam kepentingan berkecamuk berebut tempat. Wacana yang hendak disampaikan Brenton Tarrant sudah sampai ke seluruh penjuru dunia. Tetapi balasan dari Will Connolly juga begitu. Balas berbalas. Agama apapun mengutuk kekerasan, karena tujuan agama adalah membuat ummat tidak kacau dan mengacau.
Brenton Tarrant tentunya tidak menganut agama yang benar, seperti halnya para teroris yang memahami agama dengan kebenaran yang sempit. Semoga kita terhindar dengan sikap dan tindakan yang keliru di dunia ini. Semoga para korban adalah syuhada atas izin Allah Swt jugalah mereka ditembus peluru naas itu. Amin. []
Brenton Tarrant tentunya tidak menganut agama yang benar, seperti halnya para teroris yang memahami agama dengan kebenaran yang sempit. Semoga kita terhindar dengan sikap dan tindakan yang keliru di dunia ini. Semoga para korban adalah syuhada atas izin Allah Swt jugalah mereka ditembus peluru naas itu. Amin. []
No comments:
Post a Comment