Mei, Selamat Datang
ABDULLAH KHUSAIRI
Mei, selamat datang
gemuruh di dadaku masih seperti dulu,
belasan tahun silam
Selalu ada Mei setiap tahun, seperti kita mengingat sesuatu pada bulan-bulan lain. Setiap orang punya masa lalu yang patut dikenang-kenang. Armand Maulana punya 11 Januari, sedangkan Iwan Fals punya 22 Januari. Masih banyak yang lain, yang menjadikan itu sebuah judul.
Hari-hari terus menjadi sejarah dalam kehidupan seseorang. Ada yang terus dikenang, ada yang harus dilupakan. Bebas.
Mei, bagi saya adalah hari dimana menjadi seorang ayah. Jadi seorang laki-laki. 16 Tahun lalu, tanggal 22 Mei, lahir seorang putri. Saya punya denyut yang berbeda ketika kelahirannya.
Adakah tanggal, bulan dan tahun yang lain? Banyak. Ada yang diperingati, ada yang dibiarkan berlalu, ada yang pula sekadar dikenang-kenang. Sebab hidup harus terus maju menua, memutih rambut yang hitam.
Ada hari-hari penting yang patut diingat, ada yang patut dilupakan. Ada hari-hari sedih, hari-hari bahagia, semuanya patut dicatat. Itulah satu dari sekian banyak cara untuk menghargai waktu dan kehidupan.
Harus kita sadari, begitu banyak yang dilupakan seiring waktu berlalu. Sebab lupa adalah sifat alamiah yang diberikan Allah Swt. Pada hari baik bulan baik ini, waktu untuk mengenang sesuatu untuk dijadikan i'tibar masa depan.
Banyak orang tak ingin menuliskannya, mungkin juga tak bisa. Mereka cukup mengingat semata, lalu melupakan. Semua itu pilihan. Saya memilih untuk mengabadikannya dalam kata-kata. Pelajaran penting yang saya dapatkan adalah, betapa banyak bacaan, ilmu pengetahuan, yang menjelaskan masa lalu, tiada lain karena diabadikan. Menulis adalah kerja keabadian. Bagitu juga memotret, membuat film dokumenter.
"Ikatlah ilmu dengan menuliskannya," ungkap Ali bin Abi Thalib. Tidak ilmu saja, tetapi juga pengalaman, perasaan, pemikiran, yang bisa jadi berguna bagi siapapun yang membaca. Ini termasuk kebajikan, berbagi. Bermanfaat bagi orang lain. "Hidup akan berarti jika bermanfaat bagi orang lain."
Maha Guru Sheiful Yazan sering sekali mengutip Chairil Anwar, "Aku ingin hidup seribu tahun lagi." Sedangkan umur manusia efektif tak lebih dari 70 tahun. Ya, agar tetap hidup walau sudah mati, punya karya. Karya itu salah satunya dalam bentuk kata-kata.
Mei, selamat datang. []
No comments:
Post a Comment