R E F L E K S I
Jalan
Politik
Andre
Rosiade
ABDULLAH
KHUSAIRI
Kolomnis
Andre
Rosiade (AR) akhirnya tidak ikut dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Padang.
Politisi muda ini memilih, membangun berkiprah politiknya di tingkat nasional. Padahal
kans AR belum habis untuk ikut
Pilwako Padang. Sempat muncul nama AR yang akan berpasangan dengan Ketua PPP
Kota Padang, Maidestal Hari Mahesa (ESA), tetapi “pasangan muda” ini kandas
sebelum sampai ke KPU. Kembang tak jadi.
Kini,
mantan aktivis Universitas Tri Sakti ini, wara-wiri di media lokal dan nasional;
televisi, media online, media cetak dan radio. Ada-ada saja isu yang
dibahasnya. Baliho AR juga masih banyak di seputaran Kota Padang. AR masih ada
dan tidak menghilang. Isu-isu lokal dibawanya ke nasional. Sebaliknya, isu-isu
nasional juga dibawanya ke lokal. Tidak ada hari tanpa AR di media massa.
Pertanyaan
awal, pernah saya ajukan ke AR melalui sebuah tulisan; Andre Rosiade Ada Apa Denganmu? Pertanyaan lanjutannya, untuk
kontek sekarang, Andre Rosiade, apa yang
kau cari? Kenapa tak lagi berminat lagi di Pilwako Padang? Apakah gagal
memainkan peran dalam percaturan lobi tingkat partai? AR membalasnya, pertimbangan
paling penting diambilnya adalah memilih untuk memenangkan Prabowo sebagai
Presiden RI dalam Pilpres dan ikut Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 nanti. Walau,
katanya, Prabowo memang sudah merestuinya untuk ikut di Pilwako Padang namun
setelah melihat peta lapangan, pilihan terbaik adalah memilih jalan lain.
AR
sudah membaca keadaan. Head to Head tidak
terelakkan antara duo incumbent yang
pecah kongsi, Mahyeldi Ansharullah-Emzalmi. Mahyeldi Ansharullah memilih tokoh
muda dari Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Padang, Hendri Septa. Pasangan ini
didukung PKS-PAN. Sementara itu, Emzalmi memilih Desri Ayunda. Emzalmi-Desri
Ayunda didukung Partai Golkar, PDI Perjuangan, PPP, Hanura, Gerindra, Nasdem,
PKB, PPP dan Partai Demokrat. Desri Ayunda belum dilupakan warga Kota Padang.
Pernah ikut Pilwako sebelumnya, tetapi kandas oleh Mahyeldi-Emzalmi di putaran kedua.
Kini Desri Ayunda dipilih Emzalmi untuk menjadi bakal calon wakil wali kota.
Pilihan paling strategis bagi Emzalmi guna menghadapi “sang mantan.” Kekuatan
sepertinya seimbang ketika sama-sama berada di starting grid nanti.
AR
akhirnya minta maaf kepada tim kerja dan warga Kota Padang atas pilihan politik
tersebut. Juga kepada Ketua PPP Kota Padang, Maidestal Hari Mahesa, yang sempat
disebut sebagai “poros baru penuh harapan” dua anak muda Kota Padang. AR memang
belum kandas, sebagai politisi muda, ia memiliki jalan yang masih panjang. Ia
sedang merintis jalan politik yang tidak saja untuk diri tetapi untuk
kepentingan daerah di tingkat nasional. Begitulah pengakuannya.
Politisi Muda
AR
mencuat menjadi politisi muda di tingkat nasional sejak Pilpres 2014. Ketika
itu, ia sebagai bagian dari tim kampanye pemenangan Prabowo-Hatta. Pilpres
usai, AR masih bersetia dengan barisan Prabowo hingga kini. Duduk di jajaran
fungsionaris DPP Gerindra yang terkenal lantang mengkritisi setiap kebijakan
pemerintahan Jokowi-JK. Sebuah posisi yang strategis untuk selalu tampil menyuarakan
sikap kritis di media massa.
Sejak
itulah, AR wara-wiri di televisi nasional hingga kini. Alumni SMUN 2 Padang ini
tak pernah diam. AR selalu punya isu-isu baru yang menarik dibawanya ke awak
media. Baru-baru ini, ia membuat surat terbuka untuk Presiden RI Joko Widodo,
agar memerhatikan aspirasi masyarakat Lubuk Kilangan dan Masyarakat Sumbar atas
nasib PT. Semen Padang (PTSP) yang dijadikan sub kecil dari PT. Semen Indonesia
(PTSI). Perjuangan Spin Off Jilid II
tampaknya berada di tangan AR. Surat terbuka tersebut juga disampaikan ke Pj.
Ketua DPR RI, Fadlizon, senior AR di Gerindra. Sepertinya, permintaan agar
PT.SP tetap memiliki struktur dan manajemen seperti semula, serta punya kemandirian
dalam mengembangkan bisnis semen akan lempang jalannya. Semoga.
Akankah
AR akan bisa duduk di senayan, seperti mimpi yang telah dipilihnya? Akankah
terus memenangkan Prabowo sebagai Presiden RI pada Pilpres 2019? Waktulah yang
menjawabnya. Namun yang jelas, jalan politik AR sebagai tokoh muda sudah
dijalur yang tepat. Tampil sebagai politisi muda lebih menjanjikan dari pada
harus berhadapan dengan para politisi senior di tingkat kota. Malahan, AR lebih
bisa menentukan persoalan daerah dan persoalan nasional jika ia tetap berada di
tempat sekarang. Kini yang perlu bagi AR, warga Kota Padang bersiap-siap
mengantarkan AR ke senayan tanpa itu, AR tidak lebih kuat dari sekarang.
Jalan
politik seseorang memang sangat ditentukan pilihan-pilihan saat yang sempit.
Bagi politisi ulung, membaca momentum dalam mengambil pilihan selalu ditentukan
oleh “jam terbang politik” yang telah dilalui. Kini, AR sedang memerbanyak jam
terbang itu secara sadar maupun tidak. Langkah berliku dan mendaki dalam
politik tentunya akan terus dilakoninya.
Pada
konteks politik kekinian, pilihan hidup sebagai politisi hendaknya tidak lagi
sebuah “kecelakaan sejarah” dari pada tidak ada yang mesti dilakukan. Ada
banyak kasus, mereka yang di legislatif terpilih karena “kecelakaan sejarah”
sehingga legislatif menjadi lemah dan mudah goyah dalam menghadapi kuatnya
eksekutif. Hal ini sering terjadi di daerah kota dan kabupaten.
Karenanya,
mesti disiapkan sejak awal dan muda seperti AR. Sebagai sesama orang muda, saya
tentunya mendukung agar AR terus berjuang untuk ummat di jalan politik
kekuasaan. Teruskanlah, AR! [] https://www.harianhaluan.com/news/detail/68257/jalan-politik-andre-rosiade
No comments:
Post a Comment