#DIRUMAHAJA

Menulis Pendek Agar Dibaca! 


ABDULLAH KHUSAIRI

Jangan panjang-panjang, tak ada yang suka membacanya. Pendek saja, yang penting mengena. Orang sudah tak suka membaca, maunya menonton. Menonton pun yang pendek-pendek juga filmnya. Habis paket data mereka kalau panjang-panjang. Makanya saya sarankan youtuber agar bikin konten yang pendek-pendek. 

Saran diterima dengan baik dan ikhlas. Walau kadang-kadang sulit sekali menghentikan sebuah tulisan jika sudah asyik mengungkapkannya. 

Kalau mau menulis panjang-panjang di jurnal saja atau menulis sebuah buku saja, sekalian. Menulis opini di online, jarang yang baca, kecuali orang-orang tertentu. Tidak akan dibaca oleh pembaca-pembaca baru. Yakinlah itu. Minat baca itu melambat di tengah disrupsi yang terjadi dimana-mana. Mereka lebih suka media sosial, baca status di linimasa saja. Jadi, jangan kepedean menulis panjang.  


Benar juga. Saya merasakan, bagaimana mahasiswa-mahasiswa lebih banyak yang tak suka baca dibandingkan dengan gila bacaan. Generasi sudah beda, zaman sudah berubah. 

Okelah, saya akan menulis pendek-pendek saja. Sekali baca, dalam satu dua menit saja. Benar pula abah Dahlan Iskan (DI) menyebutkan suatu waktu, pakai kalimat pendek, berhentilah sebelum orang puas. Tapi di disway.id, abah DI menulis panjang. Mungkin untuk melampiaskan dan memuaskan hasrat menulisnya. 

Terima kasih kritik dan saran yang berguna. Saya akan mencoba untuk pendek walau akhirnya, soal dibaca atau tidak dibaca, pada sisi lain kian menjadi tidak penting. Sebab menulis adalah hiburan dalam suasana #DirumahAja. Sudah, saya selesaikan di sini saja. Salam. []

Comments

Popular posts from this blog

METODE TAFSIR TAHLILI

RESENSI ASMARA DI ATAS HARAM

#DIRUMAHAJA