>> PT Semen Padang Pasca Eksekusi <<
Manajemen Baru Jangan Lamban
Manajemen baru jangan terlena dan bernyanyi sehingga menjadi janji. Tunjukkan profesionalisme untuk menyelesaikan persoalan yang ada di PT Semen Padang (PT SP). Pasca Eksekusi memang seperti sudah selesai dan redam, sesungguhnya kinerja manajemen baru terus disorot dan ditunggu keberhasilannya.
Demikian diingatkan Ketua Forum Independen Andalas, Ir Jhon Farlis ketika diminta komentarnya, Sabtu (20/9).
"Jangan terlena, bernyanyi sehingga menjadi janji. Bekerjalah dengan profesional apa yang sudah ditetapkan oleh pemegang saham. Amat banyak yang harus dibenahi di perusahaan itu," ujar dosen Universitas Andalas tersebut.
Menurut pengamatan Jhon, manajemen baru sungguh asyik menyatakan akan merealisasi spin off, sementara tugas berat menungguh untuk diselesaikan.
"Mulai dari pembenahan masalah produksi, pemasaran, sampai administrasi dan audit aset. Jadi, ya harus cepat dan tepat. Jangan lamban dan lengah lagi," ujarnya.
Jhon menilai saat ini sangatlah tidak penting spin off atau tidak. "Karena saat kita gencar-gencar mengundang investor. Tapi di lain sisi, kenapa kita mengusir investor dan mencitrakan sebagai daerah yang tertutup," ujarnya.
Spin off atau tidak adalah soal pemegang saham. Dan itu sudah ada kejelasannya. Yang terpenting adalah kejelasan dan pengakuan terhadap tanah ulayat.
"Lebih dari itu ada aturan untuk pemakaian tanah ulayat. Inilah yang selama ini tidak ada. Seterusnya ada keistimewaan harga semen untuk masyarakat ranahminang," tegasnya.
Lebih jauh Jhon juga mengingatkan agar jangan keluar dari wilayah bisnis dan masuk ke wilayah politik.
"Saya menghimbau agar cerdik pandai, ninik mamak daerah ini agar berpikir jernih dan benar. PT SP adalah persoalan bisnis, jangan bawa ke wilayah politik. Artinya, kita mestilah proporsional dan profesional.
Ia juga meminta agar manajemen baru mengayomi karyawan dan merangkul semua elemen yang ada dalam perusahaan. "Jangan ada politik balas dendam. Karena tidak menyelesaikan masalah. Jika masih ada riak-riak kecil, selesaikan dengan profesional sebagai sebuah perusahaan yang memiliki komitmen terhadap kesejahteraan karyawan," tambahnya.
Jhon juga meminta agar masyarakat Sumbar berpikir ke depan. "Jangan berkelindan dari satu titik ke titik lainnya. Tidak menyelesaikan persoalan. Dan hentikanlah provokasi yang hanya merugikan daerah kita yang miskin ini. Bagaimana kita bisa maju dan bisa bersaing dengan daerah lain yang sudah amat maju dan tidak lengah dengan persoalan itu-itu saja. Dan sudah saatnya komisari dan direksi PT SP yang baru unjuk kemampuan memenej perusahaan," tutupnya. (hry)
No comments:
Post a Comment