Pasar Emas Lesu
Aksi Jual Mendominasi
Padang, Padek---Jual beli emas di Kota Padang pasca gempa mengalami penurunan hingga 30-40 persen. Namun begitu, aksi jual dari masyarakat hari demi hari mengalami peningkatan. Dalam kondisi itu, harga emas tidak bergerak sama sekali, karena tekanan jual dan lemahnya aksi beli.
Dari pantauan koran ini akhir pekan lalu sepinya transaksi perdagangan membuat suasana miris dan dikeluhkan beberapa penjual emas yang ditemui koran ini.
"Pasca gempa, benar-benar belum pulih. Sehari dari kejadian gempa, lumpuh. Hari kedua dan ketiga baru beranjak sedikit," ujar Arif (25) di Toko Cendana Pasar Raya Padang.
Hari kedua dan ketiga, dan hingga pekan lalu, aksi jual paling mendominasi. Ini terjadi karena masyarakat butuh uang tunai, bukan perhiasan. Sektor perdagangan satu ini begitu lamban untuk seperti semula sejak peristiwa gempa dan isu tsunami yang terus dihembuskan di tengah-tengah masyarakat.
Rasa takut membuat Pasar Raya sepertinya tak bergairah. Harga jual emas pekan lalu, untuk 1 emas murni, berkisar Rp325.000. Sementara, harga beli berkisar Rp310.000. Sementara itu, untuk 1 emas 22 karat dengan kadar 70 persen, dijual Rp105.000 dan beli Rp90.000. Sedangkan logam mulia beli Rp131.000.
Diceritakan Arif, dampak gempa membuat lesu berkepanjangan di sesi penjualan. Lebih-lebih Jumat Sabtu Minggu, warga Kota Padang umumnya perkantoran swasta maupun negeri, sebagin sudah keluar kota. Isu tsunami dan gempa membuat pasar benar-benar terganggu.
Hal ini juga berlaku di perdagangan pakaian jadi.
"Coba saja masuk lorong, pasti tidak akan bersenggolan dengan pengunjung lain," ujar Arif, yang bermaksud sepinya pengunjung pasar pasca gempa.
Pergerakan ekonomi dari pantauan koran ini memang terlihat lesu. Jalan-jalan padat yang setiap hari terjadi, di akhir pekan terlihat sepi. Seperti Jalan Pasar Raya dan Permindo. Ketakutan dan was-was masih melekat di benak masyarakat. Kondisi ini tampaknya lambat akan pulih. [] Abdullah Khusairi
No comments:
Post a Comment