Peningkatan Mutu Pendidikan Itu Mutlak
Padang, Padek----Peningkatan mutu pendidikan mutlak dilakukan dengan beberapa syarat. Mulai dari kualitas guru, kurikulum, sarana dan manajemen. Lebih dari itu, pentingnya pemerataan pembangunan dan kualitas pendidikan, antara daerah dengan daerah lain, antara kota dan desa.
"Menggenjot kualitas pendidikan memang dimulai dari empat komponen penting tadi. Dalam segi kualitas guru, kita masih merasa kurang. Standarnya untuk SLTP, setidaknya guru jebolan D3, SMA gurunya mesti jebolan S1," urai Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Prof Dr Satni Eka Putra, kepada koran ini di ruang kerjanya, Kamis (24/6).
Satni memprediksi, Sumbar masih kurang guru mencapai 1000 guru yang berkualitas, berdedikasi tinggi dalam pengabdian.
"Sementara soal kurikulum, sekarang tes case kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Dengan harapan 2005, full dilaksanakan dan menghasilkan generasi yang benar-benar mampu berkompetisi," jelasnya. Sedangkan masalah sarana, Diknas Sumbar terus mendapat perhatian dari pusat dengan dikucurkan dana dari APBN dalam bentuk block grand. "Kita ingin, ada pemanfaatan yang maksimal dari guru-guru untuk siswa nantinya. Misalnya, gedung, buku, peralatan praktek di labor dan sarana olah raga. Upaya wajib belajar (Wajar) 9 tahun masih terus diusahakan semaksimal mungkin," ujarnya optimis.
Lebih jauh dikatakannya, masih terdapat 10-15 persen kesempatan belajar bagi mereka yang wajib belajar. Untuk itu, dalam proyek 2003 dari APBN, Diknas Sumbar membangun 8 SMA baru, Unit Sekolah Baru (USB) , 200 SMP di menambah Ruang Kelas Baru (RKB) dan rehab kelas baru. Beberapa sekolah baru ini sudah ada yang diresmikan, seperti di Pessel, dua USB, Solok, 1 USB dan Sawahlunto. Menyusul, bulan depan, Pariaman, Pasaman, Agam dan Bukittinggi segera diresmikan gubernur.
Direncanakan, 2004 ini 5 USB SMA dengan yang menelan dana Rp750 juta. Disamping itu, menyalurkan bantuan operasi manajemen mutu sebanyak 70 paket, masing-masing Rp50 juta. Rehab sekolah 75 paket dengan dana per paket Rp50 juta. Peningkatan mutu, 32 paket dengan dana Rp50 juta. Juga ada dana operasional untuk 19 kabupaten dan kota dengan total dana Rp800 juta.
"Kita ingin masyarakat mengetahui, bahwa Diknas berusaha penuh agar kualitas pendidikan bisa dipacu secepat mungkin. Keberhasilan UAN, dengan plus minus penilaian masyarakat adalah hal wajar, yang jelas Diknas memiliki komitmen agar dunia pendidikan bersama dengan masyarakat lebih diperhatikan. Konstribusi swasta juga besar dan sangat berharga," paparnya.
Program lain yang dipacu oleh Diknas adalah menyelamatkan anak-anak yang kurang mampu untuk sekolah kembali. Setidaknya kesempatan bagi 2197 siswa putus sekolah masuk dalam program ini, dengan dana yang disiapkan Rp2,2 miliar.
Prestasi
Di sisi lain, dipaparkan Satni, prestasi pelajar Sumbar untuk tingkat nasional dan internasional sudah begitu baik. Hanya persoalannya memang pemerataan prestasi, bukan satu orang-satu orang yang muncul.
"Saya baru pulang dari Semarang menghadiri lomba kreativitas siswa SMK seluruh Indonesia. Alhamdulillah, beberapa piala bisa kita bawa pulang," ungkapnya.
Prestasi utusan SMK dari Sumbar, Juara I Karawitan, Bahasa Jepang. Juara II, Mesin Produksi, Juara Harapan I, Kriya Kayu, Kriya Tekstil dan Teknik Hasil Pertanian. (hry)
No comments:
Post a Comment