PADANG --- Proses Rehab Rekon Sumbar Pasca Gempa 30 September 2009 memasuki pencairan dana bantuan untuk tahap II. Sementara, tahap I sudah memasuki progres 17,83 Persen dari dana yang disiapkan Rp313,9 Miliar. Hasil Evaluasi Tahap I, menghasilkan mekanisme baru, yang lebih simpel dan cepat.
Demikian terungkap dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Rehab Rekon, Kamis (27/5), yang dihadiri Direktur Penilaian Kerusakan, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Ir. Adhy Duriat Soemono, Dipl. HE beserta Tim Pendukung Teknis (TPT) BNPB Rehab Rekon Sumbar, Sekdaprov Sumbar, Mahmuda Rivai.
"Mekanisme bantuan akan sedikit bergeser. Setelah mengevaluasi tahap I, kita pilih yang paling cepat, langsung ke Kelompok Masyarakat (Pokmas) dari BNPB," ungkap Administrasi Keuangan Roy Rahendra.
Roy Rahendra, AK. M.Com, di hadapan pejabat perwakilan 12 Kota dan Kabupaten yang mendapat bantuan dana gempa 2009.
Sebanyak Rp2 Triliun akan dikucurkan dari BNPB untuk Sumbar. Alokasi paling banyak untuk bantuan perumahan rakyat, disusul pembangunan kantor dan infrastruktur. Artinya, dana untuk ekonomi produktif, kesehatan, tahap II tidak ada lagi. Bantuan perumahan ini melingkupi 12 kabupaten kota, Padang, Mentawai, Pesisir Selatan, Agam, Pasaman Barat, Padangpanjang, Kabupaten Solok, Kota Solok, Tanahdatar, Kota Pariaman, Padangpariaman. Total rumah yang dibantu, 143,273 unit, dengan 5.732 Pokmas.
Jika tahap I, mekanisme pencairan dana mengikuti mekanisme APBD dengan Peraturan Gubernur, maka tahap II langsung dari rekening Menteri Keuangan ke BNPB, dan dari BNPB langsung ke Pokmas, lewat sebuah kerja sama dengan bank milik pemerintah. Total nilai bantuan untuk rumah, Rp1,9 Triliun, ditambah dengan dana pendampingan masyarakat dan institusi.
Menunggu penyelesaian tahap I, tahap II akan dimulai prosesnya, September dan berakhir November nanti. Namun demikian, proses administrasi dari sekarang sudah dibicarakan. Sedangkan tahap I, kini dalam proses pencairan dan Pokmas yang telah ditunjuk mendapatkan bantuan, segera menyelesaikan administrasi.
Koordinator TPT BNPB Sumbar, Dr. Sugimin Pranoto, M.Eng, menyebutkan tahap I merupakan kunci untuk tahap II nanti. "Tetapi dari progres kerja, walau terasa pada awalnya agak lambat, sekarang sangat lancar. Semoga tak tersendat-sendat lagi. Awalnya, memang mekanisme dari peraturan gubernur, sangat menganjal," papar Sugimin.
Kepala Dinas Kimpraswil Prasarana Jalan Sumbar, Ir. Dody Ruswandi, MSc, mengakui kelambatan dan keresahan di tengah masyarakat. Namun demikian, semuanya memang dilaksanakan secara hati-hati dan masih on schedule.
Progres secara rinci, dari sektor yang ada dalam rencana aksi rehab rekon, Perumahan yang mendapat anggaran tahap I, Rp114,5 Miliar, telah merealisasi 9,13 persen. Infrastruktur dan Lintas Sektor, 80 persen, Irigasi 20 persen, Air Minum dan Sanitasi 20 persen, Gedung Pemerintah 20 persen.
Sektor Kesehatan, yang memiliki anggaran tahap I Rp22.767.223.000, telah merealisasi 12 persen. Sedangkan Ekonomi Produktif, Pertanian 46 persen, Perkebunan 66 persen, Perikanan 5,9 persen. Perdagangan dan industri kecil 34 persen. Dana pendampingan telah dihabiskan 38 persen. [] Abdullah Khusairi www.rehabrekon-sumbar.org
No comments:
Post a Comment