Tidak Boleh Mudik!
ABDULLAH KHUSAIRI
Twitter @KemenkesRI menganjurkan Jangan Mudik! Sebab itu bisa menyebarkan Covid-19 bagi handai taulan di kampung halaman. Covid-19 menyebar seiring dengan sebaran para ummat manusia yang berhubungan satu sama lain.
Ini satu pukulan lagi karena Covid-19. Pukulan pertama tidak boleh kemana-mana, #DirumahAja. Kedua, tidak boleh Jumatan. Pukulan ketiga ini, sepertinya masih lama tetapi sudah diumumkan! Sudah diprediksi perang melawan Covid-19 bakal memakan waktu lama.
Hampir masuk minggu ketiga, walau minggu-minggu pertama, satu dua kali sering keluar, terasa mulai berat menjalani hari-hari di #DirumahAja. Untung saja ada pelarian-pelarian, kompensasi dengan hal-hal positif. Banyak cerita sama anak-anak, banyak di depan laptop. Tidak Jumatan, sudah membuat sedih sendiri. Baca saja tulisan sebelum ini.
Jangan Mudik! mungkin saja konteksnya pulau Jawa, yang akan menyebar ke seluruh Indonesia. Sementara, kasus berbeda dengan sesama di dalam Sumatera namun itu punya pengaruh juga. Mereka yang pulang dari Jawa ke Sumatera, akan lebih banyak.
Sementara, seperti saya, kaum urban dari kota kecil ke sedikit besar. Apakah itu bisa menjadi pengacualian? Entah, yang jelas, ini baru. Sebuah petunjuk, sinyal, #DirumahAja akan kian lebih lama. Apalagi Kota Padang sudah ada ada korban jiwa.
Mudik bagi keluarga kecil saya adalah ritual tahunan yang mengasyikkan. Perjalanan jauh bersama dengan segenap musik dan pengalaman setiap edisinya. Kami menjalaninya tanpa tergesa-gesa. Padang-Sarolangun, itu lebih kurang 500 Km. Lalu ke Sarolangun-Manna, itu lebih kurang 500 Km. Bolak-balik bisa 2000 Km. Memuaskan.
Perjalanan dimulai dari Kota Padang, Sumbar, Jambi - Sumsel - Bengkulu. 1. Kota Padang 2. Kabupaten Solok 3. Kota Solok 4. Kota Sawahlunto 5. Kabupaten Sijunjung 6. Kabupaten Dharmasraya 7. Kabupaten Muara Bungo 8. Kabupaten Merangin 9. Kabupaten Sarolangun 10. Kabupaten Musi Rawas 11. Kota Lubuklinggau 12. Kabupaten Rejang Lebong. 13. Kabupaten Kepahiang 14. Kabupaten Bengkulu Tengah 15. Kota Bengkulu 16. Kabupaten Seluma 17. Kabupaten Bengkulu Selatan. Apalagi mudik via darat Jakarta-Padang, tentu lebih banyak lagi.
Lalu tidak boleh pulang karena diduga akan membawa Covid-2019 mulai memukul semangat #DirumahAja. Bakal terkurung lama. Pukulan ini menyakitkan, bagi yang merasakan pulang sekali-kali. Beda yang pulang dalam saban bulan. Merantau di balik dapur, begitu istilahnya. Saya kebetulan, masih agak sedang. Tidak terlalu jauh, dekat tidak juga. Februari kemarin, dua kali pulang. Satu kali, nyetir sendiri. Nikmati saja, yang penting BBM full. Hehehe.
Apakah pernah tidak pulang ketika lebaran tiba? Pernah. Ketika itu Manajer Program dan Produksi Padang TV, harus siaran ketika Idul Fitri. Kebetulan juga, kelahiran anak kedua. Enakkah lebaran, enak aja. Tetapi ritual sudah terbentuk, tidak pulang itu aneh. Jadi, seperti tidak ada lebaran. Hehehe. Lalu tidak boleh Mudik ini bagaimana? Entah. Biarin saja dulu, jika memang begitu adanya.
Saya masih punya harapan, kita kuat menghadapi gerakan #DirumahAja. Segera kalah Covid-2019. Enyahnya berita-berita menakutkan. Terbitnya berita-berita positif dan membahagiakan. Bukankah setiap hujan, badai, petir, selalu ada pelangi yang indah? Semoga begitu. Amin. []
No comments:
Post a Comment