#DIRUMAHAJA

Siapa Baca Tulisanmu! 


ABDULLAH KHUSAIRI  

Hari ini tak ada yang ditulis. Kosong. Cuma baca-baca saja. Tak ada yang penting-penting amat untuk dibagikan. Perasaan kian masgul, saja. Apa itu masgul? Mungkin sama dengan galau. Lha, kok galau. Galau tak bisa keluar untuk ngopi-ngopi, nongkrong, diskusi, juga beberapa agenda penting harus cancel. Saya memang suka nongkrong untuk berdiskusi. Apalagi? Ya, bulan tua nan pasi di ujung ranting. Hehehe. Apa pula itu, tanggal satu dua hari lagi! 

Hari ini tak ada yang ditulis. Kosong. Cuma baca-baca saja. Lha, ini nulis apa? Nulis apa saja. Hehehe. Begini, ya, buat apa menulis? Memangnya ada yang baca? Sekarang zaman video, gambar bergerak, tidak lagi teks? Jadul amat, nggak ada waktu untuk membaca, apalagi panjang-panjang. 

Saya coba menjawab. Soal dibaca atau tidak, itu urusan lain. Urusan saya, ya menulis. Menulis apa yang saya mau. Kalau tak mau baca, ya sudah, tak dosa pun! Hahaha. Saya menulis seperti olahraga, untuk diri saya, bukan untuk orang. Kalau ada orang mau baca, silahkan. Tidak, juga tidak apa-apa. Itulah anehnya.


Apakah itu argumen untuk menghibur diri? Mungkin juga, tetapi sesungguhnya bagi seorang seperti saya, hampir-hampir tak lagi mementingkan tulisan itu dibaca atau tidak. Kenapa begitu, karena urusannya adalah berbagi pengalaman kepada yang mau. Meluahkan segala rasa dan pikiran dalam hati ke dalam tulisan. Itu saja. Agar sehat, begitu saja kok repot! 

Sebenarnya, otak kita selalu berpikir. Persoalannya, kadang-kadang kita mengadakan pekerjaan yang kurang disadari. Memilih, ini penting ditulis, ini tidak penting. Ini harus ditulis, ini tidak. Ya, memang begitu. Normal. Ada juga yang tidak normal, hal-hal yang harusnya ditulis tetapi karena malas, karena sudah terbiasa memilih-memilah, akhirnya tidak ditulis. 

Kemalasan adalah virus, yang melebihi parahnya Covid-19 untuk masa depan! Ciyus? Ciyus 'lah, bagi yang bermimpi kerja di depan laptop, jadi sekretaris, jadi pengajar, jadi humas, jadi wartawan, eh, ternyata jadi apa saja harus menulis ya. Kecuali jadi montir, alatnya segala macam kunci untuk membuka baut. Hahaha. 

Terserahlah kalau begitu. Hari ini saya tidak menulis, eh. Tidak ada yang perlu ditulis, semuanya dibiarkan mengalir saja. Di tengah kurungan #DirumahAja sembari membaca perkembangan berita-berita aktual tentang Covid-19. Entah lockdown, lock dont, lokdon, semuanya hampir-hampir saja membuat tali jantung banyak orang copot jika tidak memahami tentang sebuah wabah. 

Sejarah soal wabah ini banyak, bisa dibaca-baca juga, jika sudah mengerti, kita bisa kuat. Kuatlah tubuh, jiwa, pikiran, agar tumbuh optimisme dan harapan-harapan dalam kehidupan. Sebab hidup adalah harapan. Kalau sudah tak punya harapan, orang sering jatuh sakit, demam, mual, muntah, sesak napas, ah, itu sudah masuk ke wilayah sebuah penyakit yang menakutkan. 

Jadi, hari ini sekian dulu. Semoga kita baik-baik saja #DirumahAja. Semoga semua cepat berlalu dan kita mendapat pengalaman terbaik selama berkumpul di rumah. Terima kasih, banyak maaf, assalamualaikum. wr. wb. Eh, ini tulisan ya. Hahaha. []

Comments

  1. Saya suka gaya bicara bapak abdullah dalam penulisan ini, membuat pembaca seperti saya seakan-akan tau perasaan penulis dan keadaan nya..

    ReplyDelete
  2. Amiin pak, saya kira saya saja yang juga pernah merasakan hal seperti ini, membuat tulisan dengan keputus asaan bertanya- tanya tentang siapa pembaca ternyata bapak juga merasakan hehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

METODE TAFSIR TAHLILI

RESENSI ASMARA DI ATAS HARAM

#DIRUMAHAJA