Sunday, March 22, 2020

#SERIKULIAHAN

Merumuskan Ide


ABDULLAH KHUSAIRI 

Pada sebuah pelatihan penulisan Farid Gaban menerangkan kiat-kiat menulis dengan cara merumuskan ide dasar. Mulailah dari apa yang ingin dikatakan. Rumuskan itu dalam sebuah kalimat sederhana.Setelah itu, di kertas atau pikiran, buatlah outline berisi dua sampai enam poin yang akan menjadi unsur tulisan. Jika tidak ada yang ingin dikatakan, bicaralah dengan orang-orang sekitar untuk mendapatkan ide tulisan dari mereka. Banyak diskusi, nonton film, baca buku, buku apa saja boleh. 

Seketika kita tahu apa yang akan diungkapkan lewat kata-kata, segera tulislah. Ambil satu poin (dalam outline) setiap kali dan buktikan/tunjukkan sebelum Anda berpindah ke poin lain. Draft pertama sudah pasti tidak akan sempurna. Setelah itu tulis ulang: rewrite. 


"Kemudian, ambil jarak sedikit antara anda dan tulisan anda. Orang pertama yang harus mengedit tulisan anda adalah anda sendiri. Jika ada waktu mintalah orang lain—teman, istri, pacar, saudara--untuk membacanya dan memberi komentar. Setelah itu serahkan dengan rela kepada editor. Setiap orang memerlukan editor. Tak ada tulisan yang tidak boleh diedit," ungkap Farid Gaban, wartawan senior TEMPO suatu ketika. 

Dilanjutkan Mas Farid, demikian ia akrab disapa, ungkapkan dengan sederhana, langsung. Kalimat aktif. Anda tak perlu harus memberi kesan kepada pembaca bahwa anda pintar. Jika anda pintar, pembaca merasa bodoh, dan mereka tak ingin disebut bodoh. Ingat siapa pembaca anda, kepada siapa anda bicara. Mulailah menulis dengan cara anda mendiskusikan sebuah soal dengan orang yang Anda kenal sehari-hari. Lukislah hal-hal yang akrab bagi pembaca, sehingga meerka membayangkan bisa melihat, mendengar, merasa dan menyentuh. Lukiskan, bukan katakan. 

Catatan penting yang harus didengar adalah, seberapa banyak bahan baku yang dimiliki? Bagaimana mengemasnya? Riset secara serius maupun sederhana itu perlu agar analisis dalam penulisan itu hadir, sehingga tulisan memiliki makna, bukan sekadar ungkapan kosong-melompong. Oke, selamat mencoba. Terus menerus, jangan pernah menyerah. Jika lelah, berhentilah sejenak. Setelah itu, lanjutkan lagi. Biarkan semuanya mengalir deras. Salam. []







No comments:

Post a Comment