Menulis Seperti Berbicara
ABDULLAH KHUSAIRI
Begitu banyak kiat-kiat menulis yang tersebar di online ini. Mahasiswa-mahasiswi hari ini sangat beruntung dengan keadaan ini. Sayangnya, terlalu menikmati copy-paste tanpa ingin sedikit berpeluh. Copy-paste tanpa menyebut sumber itu laku buruk. Plagiat. Mencuri. Semua itu akan berakhir buruk dalam dunia kepenulisan. Buruk bersebab tidak ada pengembangan narasi. Niatnya mau jalan pintas, cari dan copy-paste tidak mengembangkan nalar.
Tulisan ini ditulis langsung tanpa dikonsep lebih dahulu. Ditulis seperti berbicara kepada seorang kawan yang sedang berhadapan. Bedanya, saya berbicara dalam hati lalu mengetiknya dengan cepat. Ini dimungkinkan ketika kemampuan tangan saya yang dilatih untuk bekerja sesuai irama yang saya pikirkan. Berbeda dengan orang yang tidak mampu mengirim pesan kepada jari-jarinya di keyboard, akan sangat lamban merealisasikan apa yang dipikirkan. Ini persoalan teknis yang menyakitkan bagi yang malas belajar sebentar soal mengetik cepat. Padahal semua tinggal googling.
Saya banyak juga membaca kiat-kiat menulis dari para penulis handal. Menulis untuk karya akademik, karya jurnalistik, karya fiksi seperti cerpen, novel, puisi, roman. Sepertinya mereka akan sepakat, jika ditanya. Apa itu? Kalau belajar menulis, ya seperti belajar berenang. Cebur diri ke kolam. Basah. Mulailah mengembangkan tangan, coba pelan-pelan. Tanpa ingin basah, ribuan teori renang yang engkau baca akan tetap tinggal teori saja. Apa gunanya 1000 ton teori tanpa ada praktik. Bahkan ada ungkapan, lebih baik 1 ons teori dari pada 1000 ton teori. Karena itu, mulailah, sekalipun terasa amat berat dan kaku.
Melatih pikiran menjadi tersusun lalu menuliskannya menjadi kata-kata bukanlah pekerjaan sepele. Pada fase awal, ketika membaca ulang tulisan yang dibuat akan terasa perubahan-perubahan mendasar terjadi. Bersebab, pikiran itu berkembang. Penalaran sebelumnya segera berubah cepat jika dibaca dan diulang-ulang. Perubahan itu tentunya kian baik dan kian membaik. Selamat mencoba.... Bersambung...
No comments:
Post a Comment