Friday, September 12, 2008

OPINI-PILKADA PADANG

Pilkada dan Masa Depan Kita



Oleh: Drs Aswadi Munir
- Perantau Minang Asal Agam
- Pengurus
Hipmi Pusat

ASWADI-MUNIRTidak lama lagi masyarakat Kota Padang yang punya hak pilih akan berbondong- bondong menuju TPS (Tempat Pemungutan Suara) untuk mencoblos pilihan mereka, siapa calon wako/wawako yang mendapat suara terbanyak, mereka itulah yang akan memimpin kota Padang lima tahun ke depan. Persoalan memilih pemimpin (dari wali nagari sampai presiden) bukanlah pekerjaan yang sederhana, bukan sekedar datang ke TPS kemudian mencoblos calon yang disukai, selesai itu habis perkara. Ketika kita menjatuhkan pilihan, pada saat itu sebenarnya kita sedang menentukan nasib kita lima tahun mendatang. Bila salah menentukan pilihan, maka kita harus konsekwen menerima akibat dari kesalahan tersebut.
Masalahnya adalah sejauhmana kemampuan masyarakat bisa menjatuhkan pilihan pada pilihan yang benar (memilih pemimpin yang bekerja untuk kesejahteraan rakyatnya)? Ada beberapa faktor yang mempengaruhi cara masyarakat menentukan pilihan. Pertama, masyarakat kita cenderung primodial, sentimen kedaerahan sangat mempengaruhi mereka dalam menentukan pilihan, kalau lain nan diawak manga mamiliah nan diurang, begitu istilah populernya. Kedua, masyarakat kita cenderung transaksiaonal, mereka akan memilih seseorang yang mampu memberikan sesuatu untuk mereka (entah bantuan natura atau ekonomis). Ketiga, masyarakat kita cenderung emosional, itu sebabnya banyak calon pemimpin yang berlomba-lomba mengiklan diri di berbagai media. Itu pula yang mendorong sebagian besar partai politik merekrut para artis menjadi calon legislatif untuk mendulang suara. Kita tentunya berharap, masyarakat Kota Padang sudah meninggalkan kelemahan tersebut.Kembali pada Pilkada Kota Padang. Inilah saatnya masyarakat Kota Bingkuang ini menetukan nasib mereka lima tahun ke depan. Lepas dari siapa yang akan terpilih, pertanyaannya adalah pemimpin seperti apa yang dibutuhkan Kota Padang ke depan? Untuk menjawab pertanyaan diatas, kita harus mengacu kepada kekuatan dan kelemahan yang dimiliki kota ini.
Secara sosiologis Padang adalah kota yang multi nagari, dikota inilah berdiam masyarakat minang dari berbagai nagari di Sumbar ditambah dengan masyarakat pendatang dan keturunan.  Sebagai pintu gerbang, Padang adalah etalase Sumbar, bila pengunjung terkesan dengan Padang, maka baik pula kesan mereka terhadap Sumbar, begitu pula sebaliknya. Bila mereka kecewa maka negatif pulalah penilaian mereka terhadap Sumbar. Dari sisi ekonomis, Padang adalah kota perdagangan. Disepanjang pantai barat Sumatera, Padang lah satu-satunya kota perdagangan yang paling lengkap sarana dan prasarananya.
Padang juga dikenal sebagai kota pendidikan. Di samping Medan, untuk kawasan Sumatera, di Padanglah paling banyak berdiri perguruan tinggi negeri dan swasta. Tidak sedikit mahasiswa dari berbagai propinsi bahkan dari Negara tetangga yang menuntut ilmu dikota ini. Padang juga memiliki potensi wisata yang tak kalah dengan eloknya dengan daerah tujuan wisata lain di Indonesia.
Disamping memiliki berbagai potensi, tentunya Padang juga punya banyak kelemahan.Dari sisi industri Padang masih ketinggalan di banding ibukota propinsi lainnya, seperti Jambi Pekan Baru dan Medan. Dulu kota ini pernah akan mengembangkan kawasan industri, tapi kini rencana tersebut tak pernah kedengaran lagi.Satu-satunya industri yang masih bergerak hanyalah pabrik semen. Dari sisi perdagangan juga masih ketinggalan. Kalau dulu pelabuhan Teluk Bayur menjadi satu-satunya pintu keluar berbagai produk dan komoditi dari barat pantai Sumatera, kini potensi tersebut sudah banyak beralih ke pantai timur.
Menilik kelebihan dan kekurangan diatas, kedepan kota Padang harus fokus mengembangkan diri pada sektor pariwisata dan pendidikan, mengembangkan sektor pariwisata, artinya pemerintah dan masyarakat kota Padang harus siap menjadi pelayan yang baik bagi para pelancong. Sikap ramah dan terbuka harus dibina dan dikembangkan. Tentunya juga harus ada pengembangan dan pembinaan produk-produk lokal baik makanan maupun souvenir. Pengembangan infrastruktur kota ini juga harus ditata sesuai dengan kebutuhan pariwisata. Dari sisi pendidikan, para pengelola sarana pendidikan dikota ini sudah harus membuka diri untuk bekerjasama dengan dunia luar, baik regional maupun internasional.
Mau tidak mau, siapapun yang akan terpilih memimpin kota Padang kedepan, harus mereka yang mempunyai kemampuan yang tidak sekedar punya kemampuan manajemen birokrasi yang baik dan benar. Tapi juga harus mampu menjalin kerjasama dengan kalangan dunia bisnis, baik lokal, regional maupun internasional. Harus dicari calon pemimpin yang punya visi jauh kedepan. Tidak sekedar tegas dalam tindakan, tapi yang lebih penting lagi mampu menyiapkan pengembangan kota ini sepuluh atau dua puluh tahun kedepan. Siapa orangnya? Sayangnya, ada kecenderungan sikap para bupati/walikota pada masa reformasi ini, sebagian mereka hanya punya program jangka pendek, yakni selama masa tugas mereka yang lima tahun saja, sangat sedikit tokoh visioner yang tampil memimpin. Semoga Padang bisa menampilkan tokoh yang kita inginkan tersebut. Semoga masyarakat kota Padang sudah cukup cerdas menilai dan memilih Wako dan Wawakonya yang visioner. Semoga. []

1 comment: