Buka Bersama dengan Margiono
Ketua Umum PWI Pusat, Margiono didampingi pengurus PWI Sumbar, Adi Bermasa, di Carano Room menjelaskan seputar kehidupan pers dan jurnalisme di Indonesia, Rabu (3/9). Pertemuan yang hangat di suasana yang dingin. Hujan memang membasahi Kota Padang sejak pagi. Dialog itu berlangsung lancar menjelang berbuka di Carano Room.Sebelum berbuka, Margiono didampingi Adi Bermasa dan Ketua PWI Sumbar, Basyril Basyar menyematkan Kartu PWI untuk Kepala Divisi Regional (Divre) Riau Pos Group, H Sutan Zaili Asril. Zaili Asril memang sudah lama menjadi anggota PWI, yang tercatat di DKI. Setelah dilakukan mutasi kerja, maka perpindahan anggota pun dilakukan. “Memang kartunya sudah lama tak berlaku. Sekarang sudah diberikan yang baru dan punya tugas khusus, menggairahkan keberadaan PWI Sumbar,” harap Ketua PWI Sumbar, Basyril Basyar.
Nah, yang ini yang paling penting, sebagai anggota Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) Padang, saya berkesempatan untuk berdialog dengan Ketua Umum PWI Pusat, Margiono (lihat gambar, didampingi Johari dari Mapolda Sumbar). Ini setelah ada yang nyeletuk, dalam ruangan ada wartawan dengan organisasi selain PWI. Karena pede, akhirnya dapat kesempatan menyatakan pemikiran tentang integritas moral wartawan. Khusus bagi anggota PWI juga, dan wartawan secara umum. Margiono menyatakan, semangat pers perjuangan memang harus tumbuh terus. Walau masa pers di ranah industri terus menggerus semangat. “Tetapi sebuah perjuangan harus tetap ditumbuhkan. Agar organisasi dirasakan ada bagi anggotanya,” ungkap Margiono. Beda organisasi bukan berarti beda ideologi perjuangan. Perjuangan pers adalah sama, menyampaikan berita kepada masyarakat, mencerdaskan kehidupan bangsa.
Teddy Arlan (Redaktur Harian Pagi Padang Ekspres), Abdullah Khusairi (Wapemred Posmetro Padang), Margiono (Ketua PWI Pusat), Basyril Basyar (Ketua PWI Sumbar), Sutan Zaili Asril (Kedivre Riaupos Group Padang). Kebersamaan tumbuh dari perbedaan membawa keakraban dan kekuatan.
Akhirnya acara puncak datang juga. Dari kiri ke kanan, Two Efly (Wapemred Padang Ekspres), Yulius Putra (Pemred Posmetro Padang), Budi Syahrial (Kabag EO Padek), Abdullah Khusairi (Wapemred Posmetro Padang). Makan habis berbuka tak perlu banyak nasinya, lauknya perlu banyak. Kalo mau enak makan, biasanya pukul 00.00 WIB, atau waktu sahur nanti. Kalau habis buka, tak kuat. Maunya minum saja.
Hadir dalam kesempatan acara ini, Wiztian Yoetri (Wakil Pemimpin Umum Padang Ekspres) Nashrian (Wapemred Padang TV), Zulnadi (Pemrov Sumbar), Marah Suryanto (Pimpinan Umum Posmetro Padang), Jayudi Effendi (Wakil Pemimpin Umum Posmetro Padang), Montosori (Redaktur Pelaksana Padang Ekspres), Tandri Eka Putra (Sekretaris PJI Sumbar), Defri Mulyadi (Eksekutif Produser Padang TV) dan satu-satunya makhluk tercantik, Koordinator Liputan Padang Ekspres, reporterh handalku dulu di Kejaksaan, Vinna Melwanti. foto-foto ermansyah]
Perempuan kok gak disebut???
ReplyDeleteTak ada feminisme, sedikitpun bos ini...
Maaf sekali, saya khilaf... benar! ada perempuan manis malam itu.... saya lupa sekali! Saya akan revisi ya... thanks
He he he...Thankiyu bro...
ReplyDeleteJadi langsung ingat, Abang sang Korlipku ikut liputan memantau rumah dinas Kajati Antasari, pasca ancaman pemboman oleh koruptor....