Anak Petani Harus Berani
Terlahir sebagai anak petani selalu menjadi beban bagi mereka yang akan berhadapan dengan kelompok kelas lain. Ada banyak orang yang ingin melupakan status demikian.
"Saya dengan berani menyatakan saya anak petani akan berjuang, mengabdi untuk kaum petani," ungkap Drs Aswadi Munir, Calon Legislatif DPR RI No 1 Daerah Pemilihan Sumbar 2, kepada wartawan, kemarin.
Tokoh muda dari Partai Bintang Reformasi ini menyatakan, persoalan petani baginya sudah jadi bagian hidupnya semenjak kecil. Sehingga ia dengan percaya diri menyebutkan, Anak Petani membawa aspirasi petani.
"Susah dan hidup pas-pasan. Bergelut pada lingkaran yang sama setiap waktu. Sudah banyak program untuk petani, tapi jarang sekali mampu mengangkat harkat martabat petani. Karena semua memang dalam situasi ambigu aparatur," tuturnya.
Berangkat dari persoalan seperti ini, kinilah saatnya, kesempatan itu terbuka untuk siapa saja. "Untuk anak petani sekalipun," tegas Putra Agam ini.
Jatuh bangun Aswadi merintis hidup hingga jadi pengusaha sukses merupakan panen dari sebuah tekad untuk merubah nasib. "Memang harus melewati lautan pahit," ungkap Pengurus Generasi Muda Agam Jakarta ini.
Kini Aswadi patut berbangga dengan keberhasilan hidupnya. Jadi pengusaha sukses setelah sempat hidup di dunia kewartawanan selepas mahasiswa. Tapi ia terpanggil ketika melihat kampung halaman. "Pertimbangannya memang sebuah panggilan nurani. Kesempatan yang terbuka dan kemampuan serta perjuangan idealisme," tutur Pengurus BK3 Alam Minangkabau ini.
Setiap pulang kampung, tidak pun maju sebagai calon legislatif, ia memang telah peduli dengan kampung halaman. Malahan ia dipercayakan sebagai perangkat dari sistem pemerintahan nagari. [abdullah khusairi]
wah mantap tulisan. Lai di padang juo eri lai?
ReplyDelete