PADANG, METRO
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) diharapkan berjalan damai. Tidak terjadi chaos seperti di daerah-daerah lain, karena merugikan masyarakat dan menodai demokratisasi. Lebih parah lagi, akan membuat stagnasi roda ekonomi masyarakat.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) diharapkan berjalan damai. Tidak terjadi chaos seperti di daerah-daerah lain, karena merugikan masyarakat dan menodai demokratisasi. Lebih parah lagi, akan membuat stagnasi roda ekonomi masyarakat.
"Tetapi Ranahminang sudah punya modal dalam hal ini, yaitu musyawarah mufakat. Oleh karenanya, Pilkada harus berjalan damai. Menerima kenyataan dengan lapang dada," ungkap Wakil Ketua DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Sumbar, Syahrul Tanjung Dt Sinaro kepada koran ini, Kamis (10/4), ketika diminta komentarnya seputar pelaksanaan Pilkada di empat kota di Sumbar.
Dikatakan Syahrul, tak ada alasan Pilkada di ranahminang ini bisa chaos seperti daerah lain karena pendewasaan dan budaya yang sudah berjalan dengan filosofi hidup, bulek aie di pembuluh, bulek kato di mufakaik.
Syahrul juga mengimbau kepada kader PBB untuk mengikuti pelaksanaan Pilkada dengan seksama. Aktivis reformasi 98 ini juga meminta agar menyampaikan hal-hal yang janggal dari aturan dan tetap kritis mengikuti setiap proses yang ada.
"Karena Pilkada adalah starting point dari Pemilu 2009 nanti," ujar Syahrul, yang kini Ketua Aksi Pemenangan Pemilu (KAPU) PBB Sumbar ini.
PBB berhasil menduduki kader di legislatif di antaranya, di Kota Padang tiga kursi, Pariaman memiliki dua kursi, Kota Padangpanjang dua kursi. Sedangkan Sawahlunto tidak ada satu kader pun. Namun Sawahlunto tetap memiliki suara signifikan bila dilihat dari sisi pemilihan langsung. Pada Pemilu 2004 lalu tetap memiliki suara signifikan.
"Pengurus partai diminta untuk terus melakukan pemantauan pelaksanaan sebagai wujud dari semangat demokratisasi," tegas Syahrul. (hry)
Dikatakan Syahrul, tak ada alasan Pilkada di ranahminang ini bisa chaos seperti daerah lain karena pendewasaan dan budaya yang sudah berjalan dengan filosofi hidup, bulek aie di pembuluh, bulek kato di mufakaik.
Syahrul juga mengimbau kepada kader PBB untuk mengikuti pelaksanaan Pilkada dengan seksama. Aktivis reformasi 98 ini juga meminta agar menyampaikan hal-hal yang janggal dari aturan dan tetap kritis mengikuti setiap proses yang ada.
"Karena Pilkada adalah starting point dari Pemilu 2009 nanti," ujar Syahrul, yang kini Ketua Aksi Pemenangan Pemilu (KAPU) PBB Sumbar ini.
PBB berhasil menduduki kader di legislatif di antaranya, di Kota Padang tiga kursi, Pariaman memiliki dua kursi, Kota Padangpanjang dua kursi. Sedangkan Sawahlunto tidak ada satu kader pun. Namun Sawahlunto tetap memiliki suara signifikan bila dilihat dari sisi pemilihan langsung. Pada Pemilu 2004 lalu tetap memiliki suara signifikan.
"Pengurus partai diminta untuk terus melakukan pemantauan pelaksanaan sebagai wujud dari semangat demokratisasi," tegas Syahrul. (hry)
No comments:
Post a Comment