Ini cerita yang bakal ada diakhir Pilkada Nanti. Cerita Tim Sukses yang kini sedang semangat-semangatnya "menguras" dana kampanye dan mengelu-elukan calon mereka. Yang seakan-akan tidak ingat, yang menang cuma satu pasangan. Empat pasang lainnya tentu saja harus mengakui dan ikhlas dalam pertarungan ini.
Optimisme yang saat ini terbangun tentu harus didorong dan diaplikasikan sedemikian rupa. Disampaikan dalam berbagai rapat, segala terobosan dan jurus jitu. Mulai dari "mengambil" statemen tokoh kharismatik maupun tokoh struktural-fungsional hingga turun ke nagari, jorong. Ya, semuanya menjadi sangat mungkin, semuanya bisa mencapai finish lebih cepat dari yang lain.
Sejauh ini, memang belum ada yang tumbang semangatnya. Belum pula ada laporan kepolisian, ada Tim Sukses yang stress karena Pilkada. Yang ada cuma tidak puas dengan hasil klarifikasi dan ketetapan di KPUD. Tapi biarlah, itu sudah masuk wilayah hukum. Ikuti proses dan hormarti hukum, itulah warga negara yang baik.
Kita tentu tertuju pada lajur lomba, melihat siapa yang sudah masuk arena. Siapa yang mencuri strart, siapa yang memang memiliki kemampuan lebih dari yang lain dalam segi teknik, tenaga dan aura kepemimpinan.
Ya, susah ditebak. Semuanya memang memiliki kekuatan dan kelemahan. Tim Suksesnya pun memiliki jurus-jurus mutakhir untuk memainkan peran. Untung saja, jurus dewa mabuk tak digunakan, karena berbahaya dan terlalu dini. Konon, jurus mabuk itu, selain lawan tidak tahu kemana langkah dan strategi, tentu orang sedang menjalankan jurus tersebut sedang tidak sadar, jurus apa yang dipakai, sebab sedang mabuk.
Lalu, diakhir penghitungan suara, saat detik-detik penetapan siapa yang menang, maka banyaklah yang menepuk kening. Mereka yang hobi taruhan, menang akan tertawa, yang kalah menepuk kening lagi. Setengah percaya-setengah tidak, kenyataan tentu saja harus diterima demi Pilkada Badunsanak.
Ya, paling-paling optimisme selama ini yang dipatahkan dengan kekalahan akan mengawali sadar seorang Tim (Tidak) Sukses nantinya. Tentu banyak alasan dan kekesalan muncul. Seharusnya, jangan pernah mencari alasan. Akui saja kekalahan kepada calon, bahwa kerja Tim Sukses memang sedang tidak sukses. Dana yang terkuras memang benar-benar sudah digunakan dengan baik, rakyat memang belum berkenan. ***
abdullah.khusairi@gmail.com
No comments:
Post a Comment