>>Suksesi Ketua RW IX Komplek Polda Balai Baru Padang<<
Incumbent Masih Bertahan Satu Periode Lagi
Semangat berdemokrasi di tengah masyarakat terus tumbuh dan berkembang. Salah satu bentuk semangat itu adalah, digelarnya pemilihan langsung untuk Ketua Rukun Warga (RW). Hebat.
Abdullah Khusairi---Padang Ekspres
Rabu (10/12) malam, Masjid Miftahul Jannah Komplek Polda Balai Baru Kelurahan Gunung Sarik ramai dikunjungi warganya. Sebuah perhelatan demokrasi tingkat Rukun Tetangga, menentukan ketua rukun warga digelar usai shalat Isa.
"Apa pun kenyataannya. Inilah demokrasi pada malam ini. Kita membangun dengan semangat kebersamaan dan kemajuan," ucap Ketua RT 03, Elfauzi S.Sos, yang malam itu tampil sebagai pembawa acara. Empat kandidat memang sudah ditentukan hasil rapat beberapa hari lalu. Suara suara juga sudah diberikan ke rumah-rumah. Satu rumah satu suara. Mereka yang ditentukan sebagai kandidat, Marnis D, Nonong, Aidil Amri dan Husnul Kamal. Nama terakhir adalah incumbent, pemegang amanat sebagai Ketua RW IX sudah habis masa baktinya.
Sebanyak 154 suara yang masuk dari 230 surat suara yang diberikan kepada setiap rumah. Penghitungan suarapun dimulai.
Suara pertama, dimulai dari Aidil. Kedua Drs Husnul Kamal. Seterusnya, Husnul Kamal melaju sendiri. Diselingi suara dari Marnis D dan Nonong. Sampai suara terakhir yang dibacakan Firman Amd, Drs Husnul Kamal meraih 111 suara. Sedangkan Adil Amri 18 suara, sedangkan Nonong dengan 11 suara. Marnis D hanya mengantongi 7 suara. Terdapat suara batal sebanyak 6 suara.
"Inilah kenyataan. Ketua RW terpilih, masih dipercayakan kepada Husnul Kamal," ujar Elfauzi.
Terpilih kembali Husnul Kamal sebagai Ketua RW IX Komplek Polda Balaibaru Padang, Kelurahan Gunuang Sariak, seterusnya secara langsung didampingi oleh Aidil Amri sebagai sekretaris dan Nonong sebagai bendahara.
Ketua Pelaksana, Aidil Amri didampingi Sekretaris Panitia Firman AMd menyatakan puas atas terlaksanakannya pemilihan pengurus RW IX Periode 2009-2013 ini.
"Tingkat partisipasi sangat memuaskan," ungkap Aidil.
Malam itu, warga enggan pulang sebelum mendengar pengumuman siapa yang menang. Sayangnya, ketua terpilih berhalangan hadir karena bertugas keluar kota.
Inilah sebuah potret demokrasi di tingkat masyarakat. Kontras dengan semangat berdemokrasi di elit politik menjelang Pemilu 2009. Runyam. Seperti terlihat ketika penetapan caleg dan nomor urut serta suara banyak yang masih terus penuh intrik yang tak sehat. Demokrasi yang mana masih murni? []
No comments:
Post a Comment