^^^Trend Dunia Wisata 2009^^^
Green Toursm Makin Diminati Pasar
Perkembangan teknologi informasi akan menggeser pola bisnis pariwisata. Ini tidak dapat dielak, seiring dengan komunikasi yang kian murah meriah.
"Maka pemikiran agar para agen travel untuk menguasai teknologi sangat penting. Karena ini bagian dari pengembangan dunia pariwisata," ungkap Praktisi Pariwisata, Ridwan Tulus ketika berbincang-bincang, tadi sore.
Praktisi yang terkenal lewat jalan kaki ini mengungkapkan, perkembangan media online sangat membantu dunia pariwisata. Mulai dari booking hotel, ticketing, sampai kegiatan wisata sudah bisa diketahui jauh sebelum keberangkatan. Jika tidak hati-hati, justru bisa membuat peran tour travel menjadi tidak penting.
Oleh karenanya, konsep perjalanan wisata yang makin unik dan menarik sangat penting pada masa mendatang. Tidak sekedar wisata konvensional semata. Harus ada kegiatan yang membuat pengalaman baru bagi tamu yang datang. Inilah dibutuhkan paket wisata yang menarik itu.
Tahun 2009, dan ke depan, pariwisata green toursm akan berkembang lagi. Wisata ini mencakup, kecintaan lingkungan (environment), pelestarian kebudayaan (protect the culture), menguntungkan masyarakat sekitar (benefit to local people), konservasi (conservation), menghambat polusi (pollution).
"Sekarang pariwisata yang specialist bakal muncul dan diminati. Makanya, bicara pariwisata tidak hanya objec wisata tetapi juga konsep dari operator. Jika konsep tak matang, bisa jadi boomerang bagi dunia wisata secara umum," tutur anggota International Walking Association ini.
Jebolan Akadami Bahasa Asing (ABA) Prayoga ini juga amat yakin, jika pariwisata tetap tumbuh, walau krisis global mempengaruhi.
"Kerisauan itu harus dibuang jauh-jauh. Karena bisnis wisata itu bisnis konsep. Pasar Eropa, Inggris masih mendominasi untuk wisata yang unik. Berharap pada pasar wisata konvensional tentu sudah begitu banyak, makanya deferensiasi antar tour travel sangat diharapkan," tutur Ridwan.
Ia tak merasa disaingi ketika memberikan tips yang selalu lahir dari pemikiran kreatifnya. Menurutnya, berbagi ilmu dan pemikiran baru dalam dunia wisata akan membuat gairah.
Ridwan membuat program unik, mendatangkan tamu dari berbagai negara di Eropa ke Sumatera. Termasuk Sumatera Barat. Ia menjual konsep yang benar-benar dibutuhkan tamu. Salah satu yang unik dibuatnya adalah, Fam Trip Batik, Fam Trip Urang Utan.
"Dulu sulit sekali menjual Sumatera, karena orang eropa tidak kenal. Sejak Tsunami, akhirnya mereka tahu. Sekarang, paket wisata yang ditawarkan membuat mereka selalu ingin datang. Alam dan konsep yang kita tawarkan membuat mereka jatuh hati," papar lelaki nyentrik ini.
Benar. Ridwan dengan bendera Sumatra And Beyond Tourism melakukan inovasi, menghadapi trend pasar dan fenomena terbaru dunia wisata.
"Makanya sampai ada tour memandi gajah, bajak sawah, mengecat sekolah. Ini bagian dari green tourism. Ada banyak elemen yang terbantu," tuturnya puas.
Menurut praktisi segudang pengalaman mendunia seputar wisata, pariwisata di Sumatera Barat butuh keramahtamahan. Masyarakat perlu diberi pemahaman dan diajak turut serta untuk ikut.
Pengalaman membawa tamu dengan melibatkan masyarakat sungguh mencengangkan. Sukses dan rasa puas tamu ia tampung dengan puas.
Selain outbound, pelatihan, rangkaian pemikiran trend wisata yang dilihat Ridwan, diperlukan sarana yang memadai di setiap objek wisata. Tidak perlu mahal tapi bersih.
"Kita butuh kepedulian bersama. Jalannya ya, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sangat penting dilakukan oleh pemerintah. Sehingga Ranahminang jauh dari suara sumbang ketidakpuasan tamu," papar praktisi yang pernah jalan kaki membawa bendera merah putih di Jepang sejauh 400 kilometer dari Fukuoka, Saga, hingga Nagoya ini. [Abdullah Khusairi]
salam kenal bang....
ReplyDeletemet taon baru b eri...
ReplyDeleteapa yang dicari selama 12 bulan ke depan???