Wednesday, December 17, 2008

LIBURAN KE KEBUN


BATANG-SABALIN


Jalan Berliku dan Mendaki


Sudah lama sekali tidak mencium daun yang terbakar meranggas. Nyamuk liar mengelilingi. Minggu (14/12), melepas kerinduan lama. Dimana dulu sering ke kebun nenek. Kini kebun itu sudah jadi kota. Minggu lalu ke kebun, di sebuah daerah. Ujung nagari. Tepatnya, Nagari Surikam, berbatasan dengan Lasi, masuk dari Cupak, melewati nagari Payung Sekaki, Kabupaten Solok.


“Semasa pemerintah sebelumnya, jalan ini bagus. Sekarang sudah jelek sekali,” ungkap salah seorang bapak dalam rombongan.


BATANG-SABALIN2


Ya, jalannya sudah jelek di beberapa titik, setelah dilewati oleh truk yang membawa kayu. Masih ada lho. Waktu pulang malam, ada dua truk yang membawa kayu harus menahan laju perjalanan. Karena pendakiannya amat gawat. Di kebun, melihat dari dekat bagaimana Coklat baru tumbuh. Membangun pembangkit listrik keluarga dengan generator yang mampu menghasilkan 3 KW. Sangat pas. Cuma medan jalan untuk ke tempat generator memaksa olahraga sedikit. Turun curam 80 derajat. Pakai tali. “Ini di Batang Sabalin,” ungkap pekerja memberi tahu. Anak sungai yang sangat indah. Penampilannya meliuk-liuk di antara bebatuan. "Kami menemukan emas hitam juga, " ungkap pekerja. Tapi belum tahu berapa banyaknya.


BATANG-SABALIN3Asyik sekali duduk dan menikmati hijau dedaunan. Cuma masih terlihat bebukitan masih gundul. Sudah habis semua hutan ditebang. Sejauh mata memandang, cuma satu-satu tempat ada belantara.  Selebihnya sudah sangat menyakitkan.


Begitulah, jalan berliku dan mendaki menjemput lelah, mendamai rindu pada daun-daun di kebun. [abdullah khusairi]

3 comments:

  1. aku mau bikin profil sebuah candi tua terbesar di indonesia bos yaitu di pasaman ( katanya lho..) hmmm....kata-kata kayak diatas cocok untuk itu..
    bisa bantu khaaan? heheheh.

    ReplyDelete
  2. Asiiik...sedap tenan....bahasanya full sastra...suka saya bang!! Menarik menyentuh dan ahhhhh bikin saya tertantang menikmati alam.

    ReplyDelete
  3. Uhhhhh jadi kangen sama masa-masa kuliah dulu...
    tiap akhir pekan pasti pergi ke kebun percobaan yang mengasyikkan betul..
    walau untuk ke sampai di kebun harus ditempuh dengan susah (berjalan dari kampus pertanian sekitar 30 menit)

    trus juga kangen dengan pergi mencari ulat di alahan panjang sampai harus mendaki bukit buat nyari kebun ....

    ReplyDelete