Friday, November 13, 2020

NOVEL TENTANG RAHMAH EL YUNUSIYAH BEREDAR

Kisah Heroik Etek Amah Mengibar Panji Diniyah Puteri


PADANG --- Satu lagi novel serial tokoh pendidikan Islam diterbitkan. Kali ini tentang seorang perempuan pejuang pendidikan dari Ranahminang. Namanya harum dikenang hingga kini. Terkenal hingga jauh ke perantauan semenanjung. 

Diniyah Puteri, itulah nama dari lembaga pendidikan perempuan pertama di bumi nusantara yang didirikannya, jauh sebelum Indonesia diproklamirkan. Kiprah perempuan ini, membuat Pemerintah Hindia Belanda sering ketar-ketir. Jatuh bangun ia mendirikan sekolah untuk perempuan di tengah keterpurukan keadaan pada masa itu, semangatnya tak pernah padam demi kaumnya. Semacam pemberontakan ketika dominasi laki-laki jauh lebih bebas untuk mendapatkan pendidikan. 

Friday, November 6, 2020

Buku Tentang Covid 19 Telah Beredar

Buku Tentang Covid 19 Telah Beredar 


PADANG ---
Satu demi satu buku tentang Covid 19 diterbitkan. Buku terbaru yang telah bisa dibeli secara online dan segera ditemui di toko buku, adalah "Ini Kisah Saya Positif Covid (Rumahkayu, Padang: 2020). Ditulis oleh seorang jurnalis perempuan di masa-masa pemulihan. Sebuah buku yang mengharu-biru. Laksana ditulis dengan tinta air mata. 

"Buku-buku yang berkaitan dengan Covid 19 akan banyak kita temukan, sebab buku adalah penanda sejarah. Covid 19 adalah sejarah di masa depan yang akan terus dibicarakan. Hampir satu tahun dunia menghadapi pandemi Covid 19," ujar Direktur Rumahkayu, Alizar Tanjung, ketika dihubungi, kemarin. 

Tuesday, September 1, 2020

Catatan Malam

Mengukur Bayang-Bayang


Pernahkah lihat meme tentang mahasiswi berpakaian modis dengan suasana kota kontra orang tua mereka di sawah? Pernahkah lihat meme orang kaya di dunia berpakaian sederhana dibarengi dengan foto orang yang mengaku kaya dengan pakaian supermewah? Bila pernah, apakah komentarmu? 

Jawabannya banyak. Sebab pertanyaan terakhir memiliki kebebasan probabilitas. Pertama, ada yang menjawab suka-suka merekalah. Kedua, itu hak mereka. Ketiga, orang bebas melakukan apapun. Keempat, orang kaya biasanya tak hendak mengedepankan harta di samping dia juga berhak mengedepankannya. Kelima, orang kaya baru minta diakui sebagai orang kaya, kayak orang-orang kaya yang lain. Keenam, ada memang orang yang tak begitu kaya merasa sok kaya. Ketujuh, ada pula yang orang miskin menutupi kemiskinan. Kedelapan, jawaban yang paling mungkin yang merasa sok kaya biasanya tidak kaya dan cenderung tak tahu diri. Kesembilan, orang kaya menutupi kekayaannya. Kesepuluh, orang miskin dan mungkin juga kaum menengah, harus banyak tahu diri. 

Thursday, August 6, 2020

KEDAULATAN PERSONAL DI DUNIA MAYA

Kedaulatan Personal


ABDULLAH KHUSAIRI

Kapan pertama memiliki media sosial? Apa yang pertama ditulis di lini massa? Tentu kita sudah lupa. Kita hanya membuat dan membuat, lalu lupa password dan buat baru. Maka banyaklah jejak digital yang tak terhapus di lini massa atas nama sendiri. 

Begitulah laku yang tak pernah disangka sebelum terjadi. Ada yang punya akun media sosial di seluruh platform, ada yang tidak. Ada yang punya akun belasan di media sosial pada platform yang sama. Macam-macamlah. 

Sunday, July 5, 2020

EDISI MINGGU

Sore ini, Minggu 5 Juli 2020, kami sekeluarga  keluar abis Ashar. #DirumahAja memang  masih dilakukan. Tak banyak aktivitas di luar. Keluar harus hati-hati, cuci tangan, pakai masker, yang keluar mobil tidak semua. Dari dalam mobil berkaca gelap, saya difoto oleh seseorang. Di kawasan GOR Agus Salim Padang. 

Minggu kemarin, 28 Juli 2020, ke pantai Ketaping Padangpariaman. Sudah lama tidak ke sini. Biasanya rutin, kalau pulang dari Ciputat. Mengisi hari libur dengan biaya murah meriah. Hahaha.

Hari minggu memang hari keluarga. Dulu waktu jadi jurnalis, jarang bisa memenuhi waktu buat keluarga. Sibuknya luar biasa. Apalagi waktu jadi Koordinator Liputan (Koorlip), setiap peristiwa, usulan pemikiran, tak boleh berhenti. Mau tidur malam juga harus siapkan penugasan untuk besok.

Kini semua telah berubah. Jalan hidup telah dipilih, semua harus dinikmati dan disyukuri. Terus berjuang untuk yang terbaik bagi orang-orang tercinta.

Friday, June 5, 2020

#DIRUMAHAJA

Belajar dari Hujan 

ABDULLAH KHUSAIRI



Hujan di Bulan Juni 

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
---------------------------------> Sapardi Djoko Damono 

Selain puisi Hujan di Bulan Juni, Aku Ingin Mencintaimu dengan Sederhana, karya penyair ini sangatlah populer. Jangan pernah mencoba untuk mengutipnya tanpa menyebut nama, sebab semua penyair tahu siapa pemilik larik-larik indah ini. 

Hari ini, Jumat 5 Juni 2020. Hujan sejak pagi, yang mengingatkan kembali tentang sebuah puisi. Begitulah kata-kata yang disusun dengan rima dan maksud yang sampai ke hati pembacanya. Kata orang, menulis dengan hati akan sampai ke hati. Maka menulislah dengan hati yang bersih dan pikiran yang jernih. Sembari melupakan sejumlah teori-teori menulis yang membuat ribet setengah mati. 

Tuesday, May 19, 2020

#DIRUMAHAJA


Dakwah bil Qalam 

ABDULLAH KHUSAIRI 

Sejak pertengahan Februari, banyak di rumah dari pada di luar. Gerakan #DirumahAja dan #WorkforHome telah menggiring menggunakan kesempatan untuk membaca dan menulis sembari menyelesaikan tugas-tugas rutin sebagai pengajar. Kuliah online tetap dilaksanakan, seminar proposal online juga digelar, walaupun tidak efektif karena kendala-kendala media komunikasi yang digunakan. 

Membaca dan menulis sudah menjadi hobi. Sesekali diingatkan oleh mereka yang peduli, agar pergi dan menjauh dari laptop, buku, dan hal-hal yang mengasyikkan ini. Biasanya saya geber motor tua keluar komplek, keliling-keliling saja, atau pergi ngopi ke kedai komplek, atau keliling dengan mobil sembari mencari pabukoan. 

Sunday, May 17, 2020

#DIRUMAHAJA

Makan Lemang 
dengan Rendang 


ABDULLAH KHUSAIRI 

"Tapainya berapa pak?" 
"Tak usah, saya makan lemang pakai rendang." 
"Oh, enak juga. Cukup setengah?" 
"Cukup."
"Makasih, bapak." 
*
Satu dari sekian banyak dialog yang pernah teringat dan berulang. Tadi sore juga begitu. Sambil memanaskan mobil, kelilinglah sebentar. Hingga masuk kampus, sekadar berputar arah dan berhenti di ATM.

Kota Padang memang sepi dari biasa. Sejak PSBB, orang banyak di rumah, walau beberapa tempat ramai. Saya kira itu hanya sebentar, orang-orang belanja memenuhi kebutuhan dapur dan mungkin juga belanja untuk lebaran. Setelah mampir isi BBM, yang masih tak turun-turun walau stok minyak dunia  sedang banjir, berhenti membeli lemang. Selera puasa memang ada-ada saja. Walau sudah ada masakan di rumah, nafsu belanja meninggi dari biasa. 

Sunday, May 10, 2020

#DIRUMAHAJA


Pada Mulanya Provokasi Tingkat Dewa! 

ABDULLAH KHUSAIRI

"Terima kasih TVONE, terima kasih pemirsa telah kirim foto. Salam hormat. Selamat menunaikan ibadah puasa. Tetap tabah menghadapi wabah, tetap di rumah."
*

Sejak kuliah di Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) tahun 1995, dunia media massa sudah ditekuni sambil kuliah. Aktif di Tabloid Mahasiswa Suara Kampus, juga media komunitas di Senat Fakultas, Alfitrah. Pada jurusan ini banyak tentang teori dengan praktek yang minim. Maklum waktu itu belum ada labor. 

"Jurusan tanpa labor, adalah jurusan icak-icak," cemeeh Dr. Sheiful Yazan, M.Si., tetapi tekad agar mahasiswanya menjadi apa yang hendak ia cita-citakan begitu besar. 

"Siapa yang saja di kelas ini yang karyanya dimuat di koran, klipinglah. Setor ke saya, tak perlu kuliah lagi. Sudah saya jamin nilainya," ujar Kang Iful, demikian kami memanggilnya. Sebuah provokasi tingkat dewa! Tapi saya masuk terus, kuliah kemediamassaan tak boleh tertinggal pun sehari.

Tuesday, May 5, 2020

#DIRUMAHAJA

Ketika Seorang Teman Berbaju Azmat

ABDULLAH KHUSAIRI 

"Selamat berjuang, kawan. Salam hormat atas segala pengorbanan. Insya Allah berkah. Selamat ulang tahun juga untuk anak dan isteri tercinta. Doa mereka membuatmu kuat dan selamat dari arena pertempuran dengan kemenangan. Amin ya rabb. Ya Allah, beri kekuatan kepada sahabatku ini." 

Tulisan ini hendak menebus rasa bersalah, ketika sebuah foto seorang teman yang memakai baju azmat Alat Pelindung Diri (APD) menjadi ide awal tulisan yang ditayangkan prokabar.com, dengan judul "Tetap di Rumah Niatkan Ibadah." Kalimat awal tulisan ini, juga pembuka dari tulisan tersebut, sebagai support terhadap teman yang sedang berjuang melaksanakan tugas negara. Siapa dia? 

Friday, May 1, 2020

#DIRUMAHAJA

Mei, Selamat Datang

ABDULLAH KHUSAIRI 

Mei, selamat datang
gemuruh di dadaku masih seperti dulu,
belasan tahun silam

Selalu ada Mei setiap tahun, seperti kita mengingat sesuatu pada bulan-bulan lain. Setiap orang punya masa lalu yang patut dikenang-kenang. Armand Maulana punya 11 Januari, sedangkan Iwan Fals punya 22 Januari. Masih banyak yang lain, yang menjadikan itu sebuah judul. 

Thursday, April 23, 2020

#DIRUMAHAJA

Jejak Kaki Regu Harimau

ABDULLAH KHUSAIRI

Satu foto seribu kata 
Kata adalah kisah 
Kisah adalah jejak 
Jejak adalah kenangan! 

Begitulah, setelah sebuah foto lama dan buram diposting di bilik percakapan mengabarkan seribu kisah di baliknya. Kisah 30 tahun silam. Tahun 1990. 

Pada foto itu, anggota Regu Harimau Pondok Pesantren Al-Hidayah Sarolangun sedang berbaris tertib menuju lapangan upacara pada sebuah pagi yang sama serupa pagi ini, dari sebuah tenda yang dibuat serapi mungkin, walau tidak sekeren tenda-tenda "budak kini..."

Begitu buram foto itu, tak lagi kelihatan siapa saja di dalamnya. Hanya yang jelas, ketua regu. Ya, ketua regu itu adalah Dr. Sufyan Ramli, M.Ag. paling kiri. Saya entah dimana, biasanya seingat saya, selalu berada di depan, atau nomor dua, sebab berbadan kecil. Anggota berbadan besar biasanya di belakang. Saya sudah lupa anggota-anggota lain. 

Thursday, April 16, 2020

Catatan 43Th

Meski Nanti tak Hitam Lagi ...

ABDULLAH KHUSAIRI

Hari bahagia, hari lahir ke dunia. Kini sudah 43 tahun usia. Alhamdulillah. Menua dengan tanda-tanda yang tak jelas bersetia. Rambut mulai banyak yang memutih. Tak apa. Beberapa orang teman justru telah jauh berada di depan, bila bicara soal rambut yang memutih. Saya termasuk di bagian belakang. Agak lamban kelihatan. 

Saturday, April 11, 2020

#DIRUMAHAJA

Menulis Tentang Membaca

ABDULLAH KHUSAIRI 

Saya tak hendak menulis hari ini. Saya mau membaca saja. Membaca banyak bacaan. Ada bacaan yang bergizi, ada bacaan yang ada honornya pula. Membaca dapat honor? ehem. Juri lomba menulis, ups. Itu saja...

Membaca buku tebal, tebal sekali 397 halaman. Tentang seseorang yang kaya raya di dunia. Tak perlu saya sebut namanya. Ditulis oleh hebat, Robert Slater. Buku ini tentang perjalanan seseorang sejak kecil, tentang asal usul keluarga hingga sukses luar biasa di dunia bisnis keuangan. Keuangan, dunia ekonomi, ekonomi dunia. Tuntas blas! 

Friday, April 10, 2020

#DIRUMAHAJA

Jum'at Keempat 

ABDULLAH KHUSAIRI


Maka telah hilang sedihku, pada jumat keempat ini. Terang benderang di pikiran, bersebab tiada berjumat punya sandaran yang kuat adanya. Minggu lalu, tiada berjumat ketiga kali, rasa bersalah begitu besar terasa di dada kami yang inhern dengan shalat jumat. Tulisan ini memberi sitawa sidingin bagi kami yang masuk kategori ketiga pada tulisan ini. Wabil khusus, ini karya kandidat doktor @Abrar Dt. Gampo dan petinggi di Thawalib Padangpanjang. Demonstrans '98 ini, sering mengaku malas hendak menulis, lebih suka orasi di kelas dan di jalanan. Senang saya, akhirnya, berkat dorongan orang-orang di sekitarnya dan banyak waktu #DirumahAja karena wabah Covid-19 membuatnya mau menulis. Demikian apresiasi saya atas artikel populernya di inioke.com ini. Salam hormat senior...

Saya mengapresiasi Abrar Dt. Gampo yang telah menulis Shalat Jumat Tidak Wajib Saat Wabah Covid-19. Materi yang ditulisnya, to the point menjawab keresahan ummat yang belum mendapat dalil sehingga bisa merasa berdosa, marah-marah kepada pemerintah karena mengganggap pemerintah sekuler, prasangka buruk demi menjaga marwah dan keimanan. Macam-macamlah alasannya. Kini semua itu terang benderang. 

Monday, April 6, 2020

#DIRUMAHAJA

Books PDF Version 

 "Tahu Betapa Sakitnya Emak Banting Tulang


ABDULLAH KHUSAIRI

Alhamdulillah. Kumpulan tulisan versi PDF berjudul "Tahu Betapa Sakitnya Emak Banting Tulang," terkirim ke tujuh WhatsAppGroups (WAG). Setelah secara marathon disunting kalimat demi kalimat, sejak pukul 11.00 WIB, Minggu 5 April 2020, hingga jam yang sama pada hari ini, Senin 6 April 2020. 

"Keren pak," Hengki Natha, salah seorang dari mereka. Hengki Natha menyumbang tulisan berjudul, "Gaji Garin Kesepian yang Sempurna." 

Berderet-deretlah ucapan terima kasih dan pujian sejak pukul 11.00 WIB. hingga kini. Ada yang slow respon, ada pula yang menyatakan, tulisan saya tak dimuat. Hahaha. Maaf, yang terlambat, yang melampau garis mati (deadline), yang tak memungkinkan dimuat, harus tertinggal kereta. Kami tak bisa menunggu, sebab ada yang harus segera berangkat! 

Naskah buku ini sengaja dibuat, setelah muncul ide menantang mahasiswa untuk melepaskan semua boring, bosan, melaporkan keadaan sekelilingnya, ke dalam kata-kata. Data, fakta, opini, yang mereka ungkapkan ini akan dijadikan tulisan khusus untuk jurnal ilmiah, bila ada waktu senggan nanti. 

Saya senang, mereka bahagia. Sebab saya merasakan betapa bosan #DirumahAja. Alangkah baiknya mampu menuliskan tiga empat alinea. Alhamdulillah, ada yang panjang, menarik, hingga tak perlu banyak disunting. Ada juga yang parah, sangat parah sekali. Begitulah dinamikanya. 

Friday, April 3, 2020

#DIRUMAHAJA

Menulis Pendek Agar Dibaca! 


ABDULLAH KHUSAIRI

Jangan panjang-panjang, tak ada yang suka membacanya. Pendek saja, yang penting mengena. Orang sudah tak suka membaca, maunya menonton. Menonton pun yang pendek-pendek juga filmnya. Habis paket data mereka kalau panjang-panjang. Makanya saya sarankan youtuber agar bikin konten yang pendek-pendek. 

Saran diterima dengan baik dan ikhlas. Walau kadang-kadang sulit sekali menghentikan sebuah tulisan jika sudah asyik mengungkapkannya. 

Kalau mau menulis panjang-panjang di jurnal saja atau menulis sebuah buku saja, sekalian. Menulis opini di online, jarang yang baca, kecuali orang-orang tertentu. Tidak akan dibaca oleh pembaca-pembaca baru. Yakinlah itu. Minat baca itu melambat di tengah disrupsi yang terjadi dimana-mana. Mereka lebih suka media sosial, baca status di linimasa saja. Jadi, jangan kepedean menulis panjang.  

Thursday, April 2, 2020

#DIRUMAHAJA

Melunasi Banyak Kepergian! 


ABDULLAH KHUSAIRI

Apa saja kegiatan ketika #DirumahAja dimulai? Banyak. Buka laptop, menulis, membaca, mencuci mobil, motor, ngopi, merokok, dengar lagu, main sama anak. Sudah berapa lama #DirumahAja dilakukan? Sejak awal Maret sudah saya lakukan. Sebelum anak-anak sekolah diliburkan. Saya sudah sering #DirumahAja. Saya seperti melunasi banyak kepergian! 

Sejak September 2016 hingga September 2019, saya terikat kontrak dengan Ministry of Religion Affair (MORA). Beasiswa Program Doktor yang memberi kesempatan saya untuk wara-wiri Ciputat-Padang. Alhamdulillah, selesai tepat waktu. Lunas sudah amanat ayah, agar sekolah tinggi-tinggi. Sudah, itu sudah tinggi. Tak ada lagi di atas itu.

Monday, March 30, 2020

#DIRUMAHAJA

Siapa Baca Tulisanmu! 


ABDULLAH KHUSAIRI  

Hari ini tak ada yang ditulis. Kosong. Cuma baca-baca saja. Tak ada yang penting-penting amat untuk dibagikan. Perasaan kian masgul, saja. Apa itu masgul? Mungkin sama dengan galau. Lha, kok galau. Galau tak bisa keluar untuk ngopi-ngopi, nongkrong, diskusi, juga beberapa agenda penting harus cancel. Saya memang suka nongkrong untuk berdiskusi. Apalagi? Ya, bulan tua nan pasi di ujung ranting. Hehehe. Apa pula itu, tanggal satu dua hari lagi! 

Hari ini tak ada yang ditulis. Kosong. Cuma baca-baca saja. Lha, ini nulis apa? Nulis apa saja. Hehehe. Begini, ya, buat apa menulis? Memangnya ada yang baca? Sekarang zaman video, gambar bergerak, tidak lagi teks? Jadul amat, nggak ada waktu untuk membaca, apalagi panjang-panjang. 

Saya coba menjawab. Soal dibaca atau tidak, itu urusan lain. Urusan saya, ya menulis. Menulis apa yang saya mau. Kalau tak mau baca, ya sudah, tak dosa pun! Hahaha. Saya menulis seperti olahraga, untuk diri saya, bukan untuk orang. Kalau ada orang mau baca, silahkan. Tidak, juga tidak apa-apa. Itulah anehnya.

Sunday, March 29, 2020

#DIRUMAHAJA

Tidak Boleh Mudik! 


ABDULLAH KHUSAIRI 

Twitter @KemenkesRI menganjurkan Jangan Mudik! Sebab itu bisa menyebarkan Covid-19 bagi handai taulan di kampung halaman. Covid-19 menyebar seiring dengan sebaran para ummat manusia yang berhubungan satu sama lain. 

Ini satu pukulan lagi karena Covid-19. Pukulan pertama tidak boleh kemana-mana, #DirumahAja. Kedua, tidak boleh Jumatan. Pukulan ketiga ini, sepertinya masih lama tetapi sudah diumumkan! Sudah diprediksi perang melawan Covid-19 bakal memakan waktu lama. 

Hampir masuk minggu ketiga, walau minggu-minggu pertama, satu dua kali sering keluar, terasa mulai berat menjalani hari-hari di #DirumahAja. Untung saja ada pelarian-pelarian, kompensasi dengan hal-hal positif. Banyak cerita sama anak-anak, banyak di depan laptop. Tidak Jumatan, sudah membuat sedih sendiri. Baca saja tulisan sebelum ini. 

Saturday, March 28, 2020

#DIRUMAHAJA

Suasana Bathin Tentang Covid-19 

di Media Sosial 


ABDULLAH KHUSAIRI

Setiap daerah tidak memiliki suasana bathin yang sama dalam memahami ketakutan pada daerah lain. Beda daerah beda pula merasakannya. Beberapa teman di kabupaten-kota yang berbeda berkomentar santai dan belum merasakan ketakutan yang berlebihan. Sementara, pada tingkat provinsi, hampir sama, sudah ketakutan semua. Begitu pula awalnya, ketika Covid-2019 masih berada di Wuhan, negeri ini belum mengalami suasana mengerikan. 

Pada ruang percakapan di lini masa juga begitu, ada yang masih berdebat panjang soal masih Jumatan atau tidak. Pada suatu daerah mungkin saja masih merasakan seperti biasa, ketakutan belum melanda. Status ODP, PDP, belum ada di daerah tersebut, sehingga belum ada ketakutan. Ada teori dalam journalism, teori nilai berita (news value), sesuatu akan sangat berarti bagi public di suatu daerah bilamana peristiwa itu begitu dekat dengan dirinya. Nilai berita tersebut disebut, proximity. Faktor kedekatan antara yang diberitakan dengan yang terjadi.

Friday, March 27, 2020

#DIRUMAHAJA

Kisah Hari Jumat

ABDULLAH KHUSAIRI

ini rahasia, maaf kalau melow...
air mata menetes sendiri nggak pergi jumatan
kali kedua. separah ini harus kita jalani...

#statusfacebook #statuswhatsapp #statustwitter #dirumahaja

Respon dari teman-teman di akun media sosial saya beragam. Ada yang ikut hanyut jadi melow, ada pula yang datar-datar saja, ada pula yang tajam. Misalnya, Dr. Faizin, MA menyatakan "lebih sedih mereka yang setiap jumat di atas mimbar." Saya balas dengan emoticon saja. Sebab kami sangat tahu maksudnya. 

Status itu tiba-tiba saja ada dalam kepala dan saya catat langsung waktu seharusnya saya mesti berada di masjid. Langsung posting. Minggu lalu saya juga sudah tak ke masjid tapi tidak begitu melow. Mungkin ini kali kedua, yang harusnya harus pergi. Sebab jarang sekali saya tidak jumatan. Saya diajarkan agar terus jumatan. Jangan pernah ditinggalkan sampai tiga kali, saya diajarkan, muslim yang tidak jumatan hingga tiga kali akan mendapat hukuman berat. 

Thursday, March 26, 2020

#KULIAHONLINE

mytwitt


mahasiswa tak membaca buku yang dianjurkan. kok tahu? ya dari pertanyaannya. wawasannya dalam mengungkapkan pikiran. padahal, kuliah online menuntut mahasiswa jujur pada diri sendiri, disuruh baca ini baca itu harusnya dilakukan. #kuliahonline

memang sejak pulang program doktor, masuk ke kelas, harapan bertemu dengan mahasiswa yang kritis, punya bacaan yang luas, begitu besar. tetapi zaman telah berubah. mereka cenderung memilih mendengar saya saja, saya asyik aja. tetapi itu sangat jelek buat mereka. #kuliahonline

ada iklim yang buruk terbangun di dunia pendidikan yang saya kira memang tidak semua. pengalaman saya menunjukkan, keasyikan berakademik itu sangat menurun drastis. mahasiswanya banyak main PUBG-ML, juga ular-ular itu. mahasiswinya sibuk tik-tok. #kuliahonline

Monday, March 23, 2020

#DIRUMAHAJA

Bosan 


ABDULLAH KHUSAIRI


Bosan. Padahal baru beberapa hari. Masih terasa lama April tiba. Lebih bosan lagi bila mengingat, kalau status #Dirumahaja diperpanjang. Saya iseng panasin mobil, lalu keluar. Ternyata sepi. Tidak seperti biasa. Teringat beberapa tahun silam ke Penang, kotanya sepi. Hanya banyak mobil parkir saja. Orang memang banyak di dalam gedung. Nah, Kota Padang seperti itu. Di jalanan sepi sekali, padahal hari ini, Senin. Semoga #Dirumahaja segera berakhir. 

Membaca berita-berita tentang Corona Virus Dieases (Covid-19), terasa kian menakutkan. Sebab #Dirumahaja merupakan langkah awal. Sedangkan langkah selanjutnya, setelah 14 hari ke depan baru dilihat hasilnya. Deteksinya. Seberapa banyak yang ke rumah sakit menyerahkan diri. Semoga kita baik-baik saja, amin. 

Sunday, March 22, 2020

#SERIKULIAHAN

Merumuskan Ide


ABDULLAH KHUSAIRI 

Pada sebuah pelatihan penulisan Farid Gaban menerangkan kiat-kiat menulis dengan cara merumuskan ide dasar. Mulailah dari apa yang ingin dikatakan. Rumuskan itu dalam sebuah kalimat sederhana.Setelah itu, di kertas atau pikiran, buatlah outline berisi dua sampai enam poin yang akan menjadi unsur tulisan. Jika tidak ada yang ingin dikatakan, bicaralah dengan orang-orang sekitar untuk mendapatkan ide tulisan dari mereka. Banyak diskusi, nonton film, baca buku, buku apa saja boleh. 

Seketika kita tahu apa yang akan diungkapkan lewat kata-kata, segera tulislah. Ambil satu poin (dalam outline) setiap kali dan buktikan/tunjukkan sebelum Anda berpindah ke poin lain. Draft pertama sudah pasti tidak akan sempurna. Setelah itu tulis ulang: rewrite. 

#SERIKULIAHAN

Menulis Seperti Berbicara 

ABDULLAH KHUSAIRI

Begitu banyak kiat-kiat menulis yang tersebar di online ini. Mahasiswa-mahasiswi hari ini sangat beruntung dengan keadaan ini. Sayangnya, terlalu menikmati copy-paste tanpa ingin sedikit berpeluh. Copy-paste tanpa menyebut sumber itu laku buruk. Plagiat. Mencuri. Semua itu akan berakhir buruk dalam dunia kepenulisan. Buruk bersebab tidak ada pengembangan narasi. Niatnya mau jalan pintas, cari dan copy-paste tidak mengembangkan nalar. 

Tulisan ini ditulis langsung tanpa dikonsep lebih dahulu. Ditulis seperti berbicara kepada seorang kawan yang sedang berhadapan. Bedanya, saya berbicara dalam hati lalu mengetiknya dengan cepat. Ini dimungkinkan ketika kemampuan tangan saya yang dilatih untuk bekerja sesuai irama yang saya pikirkan. Berbeda dengan orang yang tidak mampu mengirim pesan kepada jari-jarinya di keyboard, akan sangat lamban merealisasikan apa yang dipikirkan. Ini persoalan teknis yang menyakitkan bagi yang malas belajar sebentar soal mengetik cepat. Padahal semua tinggal googling. 

#SERIKULIAHAN


Pengalaman Menulis 


ABDULLAH KHUSAIRI

Setiap kata perlu dipertanggungjawabkan. Setiap ketukan jari terhadap huruf di keyboard adalah sejarah. Setiap kalimat yang dibangun menunjukkan siapa penulisnya. Setiap tulisan dalam bentuk karya adalah sidik jari penulisnya. Jika masih ada stupid mistake maka sebuah naskah belum layak dihidangkan kepada khalayak. 

"Goblok!" kata Prof. Dr. Azyumardi, MA, CBE suatu ketika di dalam kelas kuliah di Sekolah Pascasarjana (SPS) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat. 

Saturday, March 21, 2020

Work from Home

HIKMAH COVID-19 


Inilah hikmahnya sebuah kebijakan pemerintah. Bisa banyak di depan laptop, di rumah. Saya bisa menulis bebas. Blog ini dibuat untuk menumpahkan apa yang dirasakan, dipikirkan, serta hal-hal yang mungki dibagikan ke ruang publik. 

Virus Corona dengan nama kesehatan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) mewabah menjadi ketakutan yang berlebihan. Bersebab informasinya tidak terkendali sehingga menyaru banyak kepentingan politik, kepentingan ekonomi, di balik berita-berita yang sebenarnya berawal sangat netral. 

Wednesday, February 19, 2020

curhat

Curhat. tadi kuliah pertama. produksi media komunitas. empat kelas, sejak pagi. di lokal D10. lokal terang benderang dari arah dalam keluar dan sebaliknya. parkir kelihatan. ibu-ibu kebersihan ribut. dangdutan dari kantin seberang jalan. saya usul, agar ada tirai biar tak badmood mengajar. saya kira, kita memang belum banyak berubah. saya sedih. dibanding ruang dekan yang baru saja direnovasi. kontras. indah dan nyaman. salam.

Thursday, February 6, 2020

Cerita Baru Inyiak Canduang dan Buya Hamka

DUA NOVEL TENTANG ULAMA DITERBITKAN

Cerita Baru Inyiak Canduang dan Buya Hamka 

Ini berita baik bagi pencinta buku dan penikmat novel. Kali ini dua sastrawan, Khairul Jasmi dan Akmal Nasery Basral menerbitkan karya terbarunya. Khairul Jasmi menulis tentang jejak rekam kehidupan Syeikh Sulaiman Arrasuly yang dikenal dengan Inyiak Canduang. Sedangkan Akmal Nasery Basral menulis tentang sisi lain Buya Hamka. Dua novel ini diterbitkan oleh Republika Penerbit. 

ABDULLAH KHUSAIRI 

Inyiak Canduang dikenal seorang ulama pendiri Persatuan Tarbiyah Islamiyah, yang lahir dan besar di lereng gunung. Belajar mengaji ke Batu Hampar di waktu kecil. Lalu seterusnya belajar hingga ke Mekkah. 

Sulaiman kecil memang disiapkan menjadi orang besar. Menantang zaman, menjemput asa. Begitulah kisah dimulai oleh Khairul Jasmi dalam novel yang diberi judul "Inyiak Sang Pejuang." Kisah-kisah jenaka Sulaiman kecil dipungut dan diceritakan menjadi enak dibaca. 

Melalui riset yang panjang, Khairul Jasmi menulis kisah-kisah kecil Inyiak Canduang dan diterbitkan RepublikaPenerbit di awal tahun ini. Menurut Khairul Jasmi, nama Inyiak Canduang sangat harum di seluruh penjuru negeri ini. 

Saturday, January 4, 2020

Jangan Buang Hajat Sembarangan

BURUKNYA AKSES SANITASI

BABS Bisa Bikin Stunting


Buang Air Besar Sembarangan (BABS) karena buruknya sanitasi rupanya bisa bikin geger. Salah-salah bisa menimbulkan stunting atau kekerdilan kepada manusia. Sedang Sumbar termasuk daerah yang sanitasinya buruk.

Padang --- Jangan pernah berpikir bahwa meski kakus sudah bersih lalu semua yang bertalian dengan pencernaan akan baik-baik saja. Budaya mengabaikan sanitasi akan berakibat buruk pada tubuh, bahkan tak jarang akan berakibat munculnya stunting.

Maka dapat dibayangkan pula bila kakus tak bersih, akses sanitasi buruk, akan melahirkan generasi yang buruk dan tidak sehat. Oleh karenanya, diperlukan upaya besar-besaran dan kerja keras semua pihak khususnya di Sumatera Barat untuk memperbaiki semua ini. Urusan ini tidak hanya urusan yang jadi tanggung jawab Dinas Kesehatan saja melainkan tanggung jawab semua pihak.

Demikian benang merah dari diskusi seputar burunya sanitasi Sumbar yang digelar di Hotel Pangeran Beach kemarin oleh Forum Editor, PKBI, LP2M dan SNV.

Wednesday, January 1, 2020

#SERIJEJAKULAMA


Ki Ja'far Hasan
Jejak Ulama Sarolangun


Buku Jaringan Ulama Nusantara Awal Abad XVII dan XVIII, magnum opus Profesor Azyumardi Azra telah diterbitkan berulang kali untuk memenuhi kebutuhan keilmuan sepanjang masa. Buku ini mengurai secara detail dengan fakta-fakta yang kuat tentang kiprah para ulama di Nusantara. Sayangnya, sejak diterbitkan pertama 1994 hingga edisi revisi berulang kali, belum ada penelitian yang menonjol dan diterbitkan untuk melengkapi jaringan ulama itu ke pelosok-pelosok. Padahal, peran ulama-ulama yang belum tertulis tersebut begitu besar melahirkan generasi baru, para akademisi yang hadir hari ini.

Catatan di atas lahir begitu saja ketika beberapa waktu lalu mendapat kabar dilantiknya Dr. Rafidah, SE, ME sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Siapa Dr. Rafidah, SE, ME ini? Dia seorang dosen, doktor bidang ekonomi jebolan Universitas Tri Sakti. Putri Sulung Dr. Rafi'i Nazari (alm.). Siapakah Rafi'i Nazari? Dia jebolan Fakultas Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah tahun 1990/1991. Lahir di Sarolangun, Desember 1942. Wafat Agustus 1990. Rafi'i Nazari pernah pula menjabat Wakil Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi tahun 1978 dan  menjadi anggota DPRD Provinsi Jambi tahun 1979-1982.