Thursday, December 20, 2018

Cuit Pagi

Cuit Pagi


selamat pagi.

kemudahan mencomot berita media lain, lalu ubah redaksional membuat kemudahan bagi awak pers. tetapi itu laku buruk bagi masa depan jurnalisme. nilai dan kualitas produk bukan saja pada redaksional tapi cara mendapatkannya.

content is king. produk jurnalistik yang dicari dengan susah payah, diolah dengan seksama, akan dihargai sebagai karya bermutu bagi publik. media yang memuat akan mendapatkaj trust publik.

Sunday, December 16, 2018

40th Suara Kampus

Temu Ramah Keluarga Besar Suara Kampus Tutup Rangkaian HUT ke-40
Salingka Kampus | Minggu, 16/12/2018 01:18 WIB | Noura Arifin (mg) Lisa Septri Melina (Mg)
Arjuna Nusantara
Abdullah Khusairi
Suarakampus.comPeringati Hari Ulang Tahun ke-40Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Suara Kampus adakan acara temu ramah bersama keluarga besar Suara Kampus. Kegiatan diadakan di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang, Minggu (16/12).

Acara yang turut dihadiri oleh LPM se-Kota Padang, UKM selingkup UIN Imam Bonjol, dan Dekan FDIK  ini dibuka langsung oleh Ketua Panitia Riyandi. Ia mengatakan, kepanitiaan dibentuk pada 4 November dan terdiri dari 40 orang panitia. “Mohon maaf atas keteledoran panitia dan terima kasih kepada tamu undangan yang bersedia menghadiri HUT ke-40 Suara Kampus ini,” ungkapnya.

Riyandi mengungkapkan harapan agar perayaan HUT ke-40 ini dapat memperkuat silaturrahmi antara keluarga besar Suara Kampus. “Saya berharap, semoga ikatan kita sebagai keluarga besar Suara Kampus semakin erat,” tegasnya.

Pemimpin Umum LPM Suara Kampus M. Rahmadh Naufal Ash Siddiq mengatakan rasa syukur karena bisa melengkapi perayaan HUT Suara Kampus dengan pemutaran film dokumenter dengan sejarah tematik yang merupakan bagian terpenting. “Pada HUT ke- 40 ini, alhamdullillaah kita masih bisa merayakannya dan film dokumenter ini dibuat untuk para pendahulu dan didedikasikan untuk  Pendiri LPM Suara Kampus Yulizal Yunus dan Almarhum St. Zaili Asril,” jelasnya.




Thursday, December 13, 2018

Luhak Adakan Diskusi 'Cerdas Bermedia Massa'

Jangan Cepat Percaya pada Satu Media! 

Naufal Asshidiq - Bukittinggi 


Suarakampus.com Jangan langsung percaya pada satu media massa. Kini publik harus kritis. Memeriksa, memverifikasi setiap berita-berita yang ingin dikonsumsi. Percaya satu media massa berarti akan siap mendapat framing dari media massa tersebut. 

Demikian dikatakan Pegiat Literasi Media, Abdullah Khusairi ketika menjadi narasumber Diskusi Mingguan Lembaga Kajian Hukum dan Korupsi (Luhak) Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB)  Kampus Bukittinggi, Rabu (12/12). 

Saturday, December 8, 2018

Milad 20 Tahun Prodi Perpustakaan UIN Padang

Pustakawan Era Digital Harus Profesional


LEPAS BALON: Jajaran Pimpinan Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang melepas 20 balon, simbol ulang tahun Program Studi Ilmu Kepustakaan, Jumat (7/12). 
Padang, Padek --- Pustakawan dituntut kian profesional, seiring perkembangan teknologi informasi. Digitalisasi telah membuat perubahan hebat dalam dunia perbukuan. 

Demikian terungkap dalam Syukuran Milad 20 Tahun Program Studi (Prodi) D3 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ada dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Rabu (7/12). 

Thursday, December 6, 2018

Gerakan Penyuluh Agama Anti Hoaks

Lawan Hoaks Lewat Literasi Media


ANTIHOAKS: Penyuluh Agama Kemenag Kota Padang, Rapiun (42) bersama koleganya menandatangani secara simbolis Deklarasi Penyuluh Agama Anti Hoaks Kota Padang, Rabu (5/12).
PADANG, HARIANHALUAN.COM – Sebanyak 20 orang penyuluh agama Kemenag Kota Padang mendeklarasikan gerakan literasi media yang bertajuk Gerakan Antihoaks, Rabu (5/12). Secara simbolis, peserta One Day Workshop bertema "Literasi Media Bagi Penyuluh gama sebagai Upaya Gerakan Anti Hoaks Kota Padang" ini menandatangani spanduk gerakan antihoaks.

Acara yang ditaja Pusat Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, menghadirkan Aktivis Literasi, Yusrizal KW dan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang 2010, Hendra Makmur.

Sunday, December 2, 2018

Yuval Noah Harari



Beda Orientasi 

Mereka yang hidup di istana selalu punya agenda
yang berbeda dengan mereka yang hidup di gubuk
dan itu tidak mungkin berubah pada abad ke-21. 
(Yuval Noah Harari, Homo Deus, Jakarta: Alvabet, hal. 64) 

Manusia akan berpikir sesuai dengan kadar pengetahuan yang ada alam otaknya. Memory yang penuh dengan kebajikan, ilmu yang bermanfaat, akan melahirkan visi dan misi kehidupan yang hebat baik untuk diri orang tersebut maupun bagi orang-orang di sekitarnya.

Friday, November 30, 2018

Cebong - Kampret

Cebong - Kampret 

Banyak sekali yang menanyakan bahkan menebak sendiri, saya cebong atau kampret! Paling banyak yang menuduh saya cebong. Biar sajalah, hak dia pula untuk berpendapat. Hormati pendapat orang, walaupun salah! hahaha. 

Padahal, teman-teman saya banyak di kampret. Mereka baik-baik semua. Begitu juga di cebong, baik-baik juga. Lalu saya dimana? 

"Apa urusan anda menanyakan begitu?" kata seorang gubernur saat wawancara live streaming dari redaksi televisi. Sebuah pernyataan yang sangat menggelitik dan viral jadinya. 

Thursday, November 29, 2018

Bedah Buku Melawan Konspirasi Global di Teluk Jakarta


>> Bedah Buku Melawan Konspirasi Global di Teluk Jakarta
Berjuang Demi Daulat Ekonomi Rakyat
                                                      
Bedah Buku: (Kanan ke kiri), Ahmad Khoirul Fata, Prof. Saifullah,
Rifki Abror Ananda (moderator), Nova Sofyan Hakim, Sudarman.
Kepentingan ekonomi global untuk menguasai aset nasional terus dilancarkan pemodal besar (multinational coorporate) melalui berbagai jalan. Sementara itu, nasionalisme oknum aparatur pemerintah begitu keropos ketika diumpan dengan uang. Inilah salah satu dampak sistem pasar bebas.

ABDULLAH KHUSAIRI --- PADANG

Demikian benang merah dari 'Bedah Buku Melawan Konspirasi Global di Teluk Jakarta', yang ditulis oleh mahasiswa program doktor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ahmad Khoirul Fata, di Aula Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang, Rabu (28/11).

Tuesday, November 27, 2018

Membaca Yuval Noah Harari

Membaca Yuval Noah Harari

Masa depan ummat manusia akan berakhir karena pikiran dan nafsu yang berkembang tiada henti hingga ke titik paling menghancurkan. Pada masa depan, ketika ilmu pengetahuan tidak terbendung untuk menciptakan apapun melalui temuan-temuan mutakhir, manusia akan repot sendiri menghadapi apa yang telah diciptakannya. 

Begitulah, catatan paling singkat setelah membaca Sapien yang ditulis Yuval Noah Harari. Setelah dibawa bolak-balik ke masa lalu ke masa kini, masa lalu yang teramat jauh, zaman batu, hingga jutaan tahun ke belakang, Yuval seakan-akan ingin mengaduk-aduk pikiran kecil dan ruang pengetahuan dalam kepala yang terbatas. 

Yuval hendak menggambarkan sebuah siklus zaman di muka bumi melalui data-data keilmuan di berbagai bidang, secara logis dan sistematis. Perkembangan paling purba hingga paling mutakhir digambarkan secara kontras antara satu peristiwa dengan peristiwa lain. Sulit menidakkan apa yang telah diuraikan Yuval. 

KENANGAN KEPADA SEORANG GURU

Ibu Guru Zulhanidar 



Guru pertama mengajar Mengarang bernama, Zulhanidar. Guru dari Sijunjung. Dia membuatku tersanjung. Hanya bidang Mengarang, aku bisa mengalahkan mak cik Raudhatul Husna (Husna Yuski). Selebihnya, ia libas semua. Rangking satu, setiap menerima rapor. Aku, terus merosot. Mak cik memang rajin. Kelas enam sekolah dasar, serupa bocah kebanyakan. Aku agak nakal. Dikit. 😂#thanksguru


tak sedikitpun sepanjang lima tahun aku hendak menjadi juara kelas. menelikung mak cik itu berat. dia telah rajin baca sejak kecil. maka tetap puas saja kalau dapat rangking, dua, tiga, empat, lima, bahkan enam. bahkan sedikit tak peduli. sing penting sepuluh besar. Dasar bocah. #thanksguru

ibu guru Zulhanidar, guru yang telaten dan sabar. Mengajar banyak hal. Suatu hari, ia ungkapkan sebuah pepatah; binatang tahan pukul, manusia tahan kias. Kami selokal terdiam! Ia tak main pukul, tapi cubitnya di perut bikin engkau meringis lama. Tulisannya di papan hitam, rapi sekali. Dia akan tandai, sebelum menghadap papan tulis, siapa yang sedang bermain. Dia akan melempar patahan kapur itu ke tengah bocah dekil ribut karena mainan. #thanksguru

Thank to 
ayah ibu yang telah melahirkan dan membesarkanku
isteri dan anak-anakku yang telah memberi rindu 
para guru-guru yang telah menumpahkan ilmu

Thursday, November 8, 2018

Kala Khairul Jasmi Rindu Baitullah

#Satu Lagi, Lahir Buku Baru 

Kala Khairul Jasmi Rindu Baitullah... 


PADANG --- Ranahminang tidak pernah berhenti menulis. Tak berhenti menerbit buku. Inilah Ranah yang subur pekerja kata-kata. Sebuah kerja intelektual yang tak boleh berhenti walaupun teknologi informasi menjauhkan kita dengan buku-buku. 

Kali ini, sastrawan cum wartawan, Khairul Jasmi merilis buku kembali. Setelah novel Lonceng Cinta Sekolah Guru (Kompas: 2012), kali ini meramu catatan perjalanan spiritualnya ke Baitullah menjadi sebuah buku. Enak dibaca dan perlu bagi mereka yang akan berangkat ke Tanah Suci dan juga bagi yang telah pulang namun memendam rindu. 

Monday, June 4, 2018

Zinedine Zidane Berhenti Sebelum Usai

Zinedine Zidane Berhenti Sebelum Usai

By Abdullah Khusairi - Sabtu, 02 Juni 2018 | 18.11 

BOLASPORT.COM - Kabar mundurnya Zinedine Zidane dari kursi pelatih Real Madrid langsung menghebohkan jagad maya. Media sosial mengharu biru. 
Musim depan, Zizou tak lagi berada di tepi lapangan Real Madrid. Zidane memilih berhenti sebelum usai.
Satu sikap yang dianggap tepat bagi sebagian orang, tetapi sebagian lain banyak yang menyayangkan.
Mereka yang menyayangkan tentunya masih merasakan euforia kesuksesan Zinedine Zidane mengantar Los Blancos meraih trofi Liga Champion 2018.
Sementara mereka yang menyatakan sekarang waktu yang tepat untuk pergi, menganut aliran pemikiran pergi setelah semua terasa usai.
Bagi Zidane, dirinya tentu sudah usai menoreh jalan hidup di Real Madrid. Cukup 2,5 tahun.

Tuesday, May 29, 2018

Catatan Final Liga Champions 2018

Salah Menangis, Nasib Menggelinding di Kaki Bale



BOLASPORT.COM - Sergio Ramos! Sepanjang laga final Liga Champions hingga usai, nama itu menjadi trending topic

Bermacam-macam kata kasar dan konyol dilemparkan banyak pencinta sepak bola ke media sosial.

Netizen mengutuk bek Real Madrid itu setelah membuat penyerang LiverpoolMohamed Salah, cedera pada laga final yang berlangsung Minggu (27/5/2018) dini hari WIB di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev.

Salah menangis, dia harus keluar lapangan. Cedera bahu yang parah membuatnya tak bisa lagi meneruskan asanya; menjebol gawang Keylor Navas.

Thursday, May 24, 2018

Gerakan Reformasi Berhenti di Kaki Pelangi

Gerakan Reformasi Lesap di Kaki Pelangi 


Hari itu, enam belas tahun lalu, matahari di atas kepala. Panas menyengat. Tapi riuh demonstran yang mengelilingi panggung kecil di tengah lapang seperti tak peduli. Mereka malah merangsek ke depan lalu diminta duduk tertib. Sesekali mengepal ke atas, hidup reformasi! hidup reformasi! Di panggung, orator silih berganti menyampaikan orasi dengan nada yang marah kepada rezim yang sedang berkuasa.

Suasana kembali lebih riuh penuh patriotisme, ketika tokoh penting yang selalu kritis dengan pemerintah Orde Baru, Amien Rais memegang mikropon. Amien Rais dielu-elu. Lalu ia meminta massa tenang dan mulai orasi. Hari itu, Amien menyampaikan tentang rezim yang disebutnya; Tanpa Usaha Tapi Untung Terus (Tutut).

Itulah salah satu suasana demonstrasi akbar yang pernah digelar di Padang selama Mei 1998. Pada klimaknya demonstrasi depan kantor gubernur dan gedung DPRD Sumbar. Ribuan mahasiswa turun ke jalan. Tumpah ruah di Kota Padang. Hal serupa terjadi di provinsi lain. Waktu itu, saya mahasiswa juga. Aktif di pers kampus. 

Thursday, March 29, 2018

REFLEKSI Selembar Idealisme di Meja Redaksi


REFLEKSI
Selembar Idealisme
di Meja Redaksi

ABDULLAH KHUSAIRI

Jika di langit ada lauhul mahfuz, maka di bumi ada media massa.
Emha Ainun Nadjib (2012)

Kutipan di atas tiba-tiba teringat lagi, setelah masuk screenshoot ke WhatsApp Groups (WAG), sebuah surat yang menyatakan agar Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) tak dianjurkan berlangganan Harian Haluan. Entah asli, entah palsu, screenshoot itu merupakan peristiwa penting dunia pers di daerah ini.

Jika screenshoot itu hanyalah hoax maka Harian Haluan akan seperti biasa, menjadi salah satu koran yang akan dibaca oleh jajaran pejabat pemerintah, khususnya Pemprov. Melalui fasilitas anggaran publik, Harian Haluan akan diantar ke ruang-ruang pejabat Pemprov. Tetapi jika benar, Harian Haluan akan mengalami penyusutan langganan di Pemprov. Serta pejabat-pejabat pemerintah tidak akan bersua dengan sajian berita dari sebuah harian tua ini. Kecuali beli sendiri.

Monday, March 26, 2018

Gagal Paham Sistem Pendidikan Negeri Ini

Gagal Paham Sistem Pendidikan Negeri Ini 

Nyaris saban semester, anak saya selalu ada dapat brosur-brosur kursus mahal tapi ada sedikit diskon. Seperti ingin menyatakan, kursus di sini akan membuat anak jadi cerdas! Saya mengurut dada, bertanya dalam hati, ada apa dengan pendidikan kita. Bukankah ini harusnya pukulan bagi guru-guru di sekolah? 

Tapi sudahlah, jangan-jangan ini juga bentuk kerja sama antar lembaga. Semoga saya memang sedang "gagal paham" tentang sistem pendidikan kita yang hebat ini. Sebab, ketika si sulung memasuki peringkat lima besar, juga mendapat brosur itu. Sebuah kesempatan! Tetapi dibaliknya, uang, uang, uang. Pendidikan memang mahal, kita harus sadar itu. 

Agus Harimukti Yudhoyono - AHY


Jalan Politik AHY


Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) baru saja menyudahi program "Ngariung di Jabar." Sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemilukada 2018 dan Pilpres 2019 Partai Demokrat, AHY mulai menjalani aktivitas politik praktis yang kian mendaki tetapi mengasyikkan. Ia sangat menikmati setiap kota yang disinggahinya.

Hingga hari ini, AHY masuk dalam pusaran bursa Cawapres Jokowi. Namun dinamika dan kontestasi politik masih terus berkembang. Jokowi dan tuhanlah yang tahu, siapa yang bakal dipilihnya. Yang jelas, ada banyak nama yang terus disebutkan di media, AHY selalu masuk dalam pusaran tersebut.

Jokowi, sebagai incumbent, tentu saja dengan pertimbangan-pertimbangan yang amat mutakhir akan mengeluarkan nama dari saku depannya di saat yang tepat. Akankah AHY nama itu? Wallahua'alam.

Wednesday, March 21, 2018

In Memoriam Julnadi, Jurnalis Padang Ekspres


In Memoriam Julnadi, Jurnalis Padang Ekspres
Aku Juga Mau Jadi Wartawan, Bang!

"Kau mau jadi wartawan juga!?" dia tersenyum kecut. Saya tahu, dia harus dapat kerja selepas sarjana. Sarjana yang terbilang lama. Tapi ia masak. Dunia teater sudah tak diragukan lagi. Sastra sudah akrab. Jadi wartawan tidaklah sulit baginya.

Benar. Akhirnya dia jadi wartawan Harian Pagi Padang Ekspres. Pas ketemu, wajahnya bersih, pakaiannya necis. Tak culun lagi, seperti waktu mahasiswa. Senyumnya merekah. Sudah berani menyapa saya di kantin kampus.

Itulah Julnadi (32). satu dari sekian banyak wartawan muda yang bersemai di Kampus Lubulintah, Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. Dia aktif di dunia kreatif, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Imam Bonjol (TIB) Padang.

Thursday, March 15, 2018

GOL

Mengolah Sepakbola
Menjadi Sastra 


Judul : Gol! 
Penulis    : Luigi Garlando
Penerbit  : Erlangga for Kids
Cetak : 2008
Tebal : 143 Halaman

Jarang sekali olahraga jadi bahan dasar oleh sastrawan. Inilah buku yang mengolah sepak bola dalam bentuk sastra. Suspensi penceritaan menjadi menarik dan sulit ditebak kemana arah "bola" dimainkan penulis.

Menulis cerita memang membutuhkan alur yang disebut alur, tokoh rekaan pratagonis maupun antagonis, lalu memiliki ending yang tajam. Buku ini juga mengikuti aturan itu. Tetapi kemasan penceritaan justru menjadi amat lucu karena penulis melaporkan kejadian di lapangan, tribun, lalu di kamar pengganti. Cerita yang lugu tetapi menyentak dan memiliki ending menarik dari bab ke bab. Mengingatkan novel-novel karya Dan Brown. Jika tidak tertegun, pembaca akan berdecak, atau setidaknya tersenyum simpul. 

Sunday, March 11, 2018

Menunggu Ijtihad SBY


Demokrat dilanda kiamat. Kiamat tidak saja sudah dekat, tapi sudah terjadi. Pecah kongsi itu makin pasti. Friksi-friksi memang sudah mengharu biru si biru. Semua berawal dari libido kekuasaan dan godaan materi!

Inilah tabiat dari komunikasi kelompok dalam sebuah komunitas, apapun bentuk komunitas tersebut. Boleh partai, Ormas, maupun lembaga bisnis. Ada proses pendewasaan dalam komunitas tersebut melalui ajang konflik intern. Antar individu saling memengaruhi di dalam sistem yang terbangun masih terlalu pagi. (centrifugal theory = teori keterpelantingan)

Friday, March 9, 2018

CADAR

Cadar 

Periksa kembali statuta tentang kewajiban dan hak mahasiswa. Termasuk tata aturan berpakaian di dalam kampus. Lihat juga Undang Undang Pendidikan, UU Perguruan Tinggi. Mengaculah ke situ. 

Pepatah mengatakan, tiba di kandang kambing mengembek, tiba di kandang harimau mengaum. Memaksa kemauan di tempat orang yang punya otoritas mengatur, jelas tidak demokratis! 

KOMENTAR


Gerakan Reformasi
Berhenti di Kaki Pelangi


Hari itu, enam belas tahun lalu, matahari di atas kepala. Panas menyengat. Tapi riuh demonstran yang mengelilingi panggung kecil di tengah lapang seperti tak peduli. Mereka malah merangsek ke depan lalu diminta duduk tertib. Sesekali mengepal ke atas, hidup reformasi! hidup reformasi! Di panggung, orator silih berganti menyampaikan orasi dengan nada yang marah kepada rezim yang sedang berkuasa.

Suasana kembali lebih riuh penuh patriotisme, ketika tokoh penting yang selalu kritis dengan pemerintah Orde Baru, Amien Rais memegang mikropon. Amien Rais dielu-elu. Lalu ia meminta massa tenang dan mulai orasi. Hari itu, Amien menyampaikan tentang rezim yang disebutnya; Tanpa Usaha Tapi Untung Terus (Tutut).

Tuesday, March 6, 2018

Lonceng Cinta di Sekolah Guru - Khairul Jasmi


nresensi
Tukang Jahit Tak Punya Baju

Judul              : Lonceng Cinta di Sekolah Guru
Penulis            : Khairul Jasmi
Penerbit          : Gramedia Pustaka Utama
Cetak              : Maret 2012
ISBN               : 978-979-22-8169-9
Resensiator    : Abdullah Khusairi  

Romantika remaja adalah kejenakaan. Ketika benih-benih cinta mulai tumbuh di hati, berat bagi seorang remaja harus menerima kenyataan demi kenyataan yang tak sesuai dengan harapan. Kenapa? Tersebab ia baru pertama merasakan dan menganggap semuanya mesti sesuai dengan harapan. Padahal, hidup tidak selalu begitu. Banyak yang tak sesuai harapan. Sejak itulah pada dasarnya kehidupan dimulai. Mulai disadari, mulai dipahami.  

Kadang-kadang realitas itu begitu pahit, kadang sebaliknya, begitu manis. Hanya saja, pahit dan manis begitu liar untuk dikuasai. Sehingga, sulit sekali menjalani nasib agar berjalan datar. Mapan. Nasib kadang menukik ke dasar, lalu bangkit ke angkasa, tapi terjerembab lagi.
Bagi mereka yang suka hidup dinamis, bolehlah ia menikmatinya sebagai tantangan atau paling tidak menjadi mainan hidupnya. Atau bagi mereka yang kaya harta, boleh jugalah membiarkan dinamika ini menjadikannya proses pendewasaan dalam menghadapi hidup ini. Tetapi ini ceritanya beda. Lain. Ini nasib yang sungguh-sungguh tragis. Luka yang menyayat jantung. Kadang juga pilu tak berkesudahan. Dunia remaja menjelang dewasa adalah gelombang tarik menarik antara pilihan-pilihan. Lalu pasrah dengan keadaan. Selebihnya, mengutuk nasib yang naif.

Sunday, March 4, 2018

Agama Politik - Politik Agama



Agama Politik, Politik Agama

ABDULLAH KHUSAIRI

Kontestasi agama di ruang publik (public sphere) kerap menampakkan wajah yang seram dari pada wajah damai. Khususnya di media sosial, wajah seram itu menjadi senjata untuk menyerang kelompok lain secara kasar. Tujuan beragama tampaknya sudah sia-sia.

Tentu tidak semua orang beragama yang berbuat demikian. Hanya sebagian kecil saja yang serupa itu, tetapi mereka sangat aktif menyudutkan yang lain. Mereka yang sebagian kecil ini, sebenarnya bukanlah orang yang khatam terhadap ajaran agama, tetapi yang juga masih belajar atau sudah merasa pintar.

Sayangnya, mereka ini sedang berada dalam euforia beragama dan tunduk pada suatu kepentingan yang sedang diperjuangkan. Sebuah perasaan beriman yang tinggi (extace) ketika sudah bicara agama dan melemparkannya ke ruang publik. Mereka sedang menjalankan peran, agama politik dan politik agama.

Friday, March 2, 2018

OPINI


Radikalisme dalam Pilkada Serentak

Buya Syafi’i Maarif mengkhawatirkan Pilkada Serentak 2018 akan terjadi seperti Pilgub DKI 2017.  Kekhawatiran yang cukup beralasan mengingat Pilgub DKI dipandang Buya memiliki suasana yang sangat buruk. Intoleransi dan isu SARA dimainkan oleh para politisi untuk memenangkan hati rakyat.

Pasca Pilgub DKI 2017 lalu menyisakan kontestasi radikalisme agama di ruang publik yang memasuki tahap yang mengkhawatirkan. Intoleransi menjadi mekar di tengah masyarakat. Khususnya di media sosial, kekerasan verbal, perang caci-maki, kian menjauhkan rasa damai. Dampak buruknya, tergerusnya kebersamaan dan kesatuan, munculnya kecurigaan dan kian sulit membangun saling kepercayaan.

Thursday, March 1, 2018

CATATAN KEADILAN


#catatankeadilan

Matinya Nurani 

Masihkah kita punya harapan terhadap setiap proses hukum di negeri ini? Ini pertanyaan yang selalu datang ketika melihat persoalan hukum yang selalu dimenangkan oleh kekuatan di luar rasa keadilan. Atau semacam "rekayasa keadilan" yang justru sebenarnya telah membunuh nurani keadilan.


Sebenarnya pertanyaan serupa ini hanya masih berlaku di kelas-kelas pendidikan hukum. Ketika sudah menjadi praktisi hukum, keadaan sudah berbeda. Pengalaman menunjukkan, proses panjang mencari keadilan bagi anak negeri ini akan berliku, butuh nafas panjang. Tidak hanya itu, berapa uang di kantong untuk memenangkan keadaan? Begitu banyak hal yang menopang sehingga bisa mendapatkan keadilan yang dicita-citakan. Jangan heran jika ada yang memilih untuk melalui jalan pintas, walau tidak pantas secara etik dan integritas.

Wednesday, February 28, 2018

SIARAN PERS AJI PADANG

Siaran Pers
AJI Padang Sesalkan Pelarangan Peliputan 
di TPA Air Dingin Koto Tangah Padang 

PADANG --- Aliansi Jurnalis Independen (AJI ) Padang menyesalkan pelarangan liputan jurnalis oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, Al Amin di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin Kota Padang, Senin, 26 Februari 2018 sekitar pukul 11.00 Wib.

Pelarangan peliputan dialami dua jurnalis, Givo Alputra dari Singgalang dan Irham Kurniawan dari Haluan. Mereka bermaksud menjalankan kegiatan jurnalistik dengan mengambil foto aktivitas di TPA Aia Dingin Kota Padang.

Namun, mereka dihalangi petugas TPA Aia Dingin. Seorang petugas perempuan dan seorang laki–laki yang diduga Kepala UPT TPA meminta mereka untuk meminta izin langsung kepada Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup Kota Padang Al Amin.

Tuesday, February 27, 2018

REFLEKSI


R E F L E K S I
Jalan Politik
Andre Rosiade

ABDULLAH KHUSAIRI
Kolomnis

Andre Rosiade (AR) akhirnya tidak ikut dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Padang. Politisi muda ini memilih, membangun berkiprah politiknya di tingkat nasional. Padahal kans AR belum habis untuk ikut Pilwako Padang. Sempat muncul nama AR yang akan berpasangan dengan Ketua PPP Kota Padang, Maidestal Hari Mahesa (ESA), tetapi “pasangan muda” ini kandas sebelum sampai ke KPU. Kembang tak jadi.

Kini, mantan aktivis Universitas Tri Sakti ini, wara-wiri di media lokal dan nasional; televisi, media online, media cetak dan radio. Ada-ada saja isu yang dibahasnya. Baliho AR juga masih banyak di seputaran Kota Padang. AR masih ada dan tidak menghilang. Isu-isu lokal dibawanya ke nasional. Sebaliknya, isu-isu nasional juga dibawanya ke lokal. Tidak ada hari tanpa AR di media massa.

KOMENTAR



Pilwako Padang,
Tawarkanlah Gagasan Baru

ABDULLAH KHUSAIRI

Pelajaran berharga dari head to head dalam Pilpres 2014 dan Pilgub DKI 2017 adalah, begitu banyak kerusakan sistem kehidupan sosial akibat dari hanya ada dua pilihan. Luka kekalahan dan luka sosial dari caci maki di media sosial, hanya memerlihatkan, betapa buruk wajah suksesi head to head. Dampak ini akan menyumbangkan kualitas demokratisasi dan juga batu sandungan bagi mereka yang terpilih dalam menjalankan amanat nanti.

Para pasangan calon harus memahami, betapa rawan head to head konflik di tengah masyarakat membawa perpecahan. Dan harus disadari, betapa sulit merajut kembali menjadi kebersamaan menjadi sebuah modal sosial nantinya. Padahal modal sosial kebersamaan adalah kekuatan kunci sukses tidaknya pembangunan yang akan dijalankan.

Monday, February 26, 2018

KOMENTAR - SINGGALANG


Suksesi Sengit Sang Mantan
Pasangan Petahana

ABDULLAH KHUSAIRI

Pemilihan Langsung Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwako) Padang akan berlangsung sengit. Petahana akan berhadapan dengan sang mantan. Mahyeldi Ansharullah-Emzalmi adalah pasangan petahana yang hari ini masih berlangsung. Mungkin saja, keduanya akan saling menyapa sebagai sang mantan.

Jalan politik yang bersimpang di akhir periode pasangan petahana sudah menjadi lumrah. Ini juga terjadi antara pasangan Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah dengan Wakil Wali Kota Padang Emzalmi. Keduanya maju dengan pasangan berbeda-beda dalam Pilwako Serentak 2018 ini.

La femme qui m'a toujours donné envie de rentrer à la maison

La femme qui m'a toujours donné 

envie de rentrer à la maison

par

Abdullah Khusairi

J'ai une petite famille, aussi une petite maison. Je l'ai commencé depuis juillet 2003, avec ma femme, Sriherfiani (39 ans). Maintenant, nous avons trois filles; Meysanda Nurhayati Khusairi (13 ans), Dhiyania Rafa Khusairi (10 ans) et Abyatina Majda Khusairi (5 ans). C'est la femme qui me donne toujours envie de rentrer à la maison.

En plus de ces quatre femmes, ma mère, Mahmudah (61 ans) et ma soeur Nuraini (18 ans). Ils sont aussi le lieu de toutes les affections que je partage. Pour moi, la famille est la chose principale.

Selon le sage, le succès de cette vie est basé sur le succès de la famille. Si la famille est un gâchis, alors le grand succès n'est rien. Les circonstances familiales sont la base d'une évaluation préliminaire par un étranger contre une personne.

Je veux faire plaisir à ces êtres chers. La femme qui m'a toujours donné envie de rentrer à la maison. Ils ne devraient pas être tristes. Tous les efforts que j'ai faits pour atteindre mes objectifs leur sont présentés. De plus, l'achèvement de ce programme de doctorat, qui nous fait souvent un peu plus de temps, est pour eux.

RUANG PUBLIK


Bathin Kebudayaan

ABDULLAH KHUSAIRI*

Jika mata dibayar dengan mata, maka seluruh dunia akan buta.
Mahatma Gandhi (1869 – 1948)

Setiap hukum adat di atas dunia ini memiliki kearifan untuk kehidupan dimana ia berada. Termasuk hukum adat yang berlaku di kepulauan mentawai. Pun tiga pula itu, tidak pula bisa disamakan. Hingga pada lokus paling kecil, hukum adat tumbuh menjadi sebuah sistem nilai yang dihormati warga setempat.

Tetapi ada yang berkuasa dari hukum adat. Ia datang dari luar. Datang dengan bermacam-macam wajah. Ada yang tersenyum, ada yang wajah sangar. Biasanya, konflik berawal dari sini. Bersua antara kepentingan dan saling bergesekan. Konflik itu bisa semakin meruncing, tajam dan melukai satu sama lain. Tetapi ada juga yang langsung bersua dalam satu titik temu.